Jumat, 29 Agustus 2025
  • Login
  • Register
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
    Pendidikan Inklusi

    Pendidikan Inklusi Indonesia Masih Jauh dari Harapan: Mari Belajar dari Finlandia hingga Jepang

    Pendidikan Inklusi

    Pendidikan Inklusi: Jalan Panjang Menuju Sekolah Ramah Disabilitas

    Tunas Gusdurian 2025

    TUNAS GUSDURian 2025 Hadirkan Ruang Belajar Pencegahan Kekerasan Seksual di Pesantren hingga Digital Security Training

    Konferensi Pemikiran Gus Dur

    Merawat Warisan Gus Dur: Konferensi Pemikiran Pertama Digelar Bersama TUNAS GUSDURian

    Kenaikan Pajak

    Demokrasi di Titik Nadir: GUSDURian Ingatkan Pemerintah Soal Kenaikan Pajak dan Kebijakan Serampangan

    Musawah Art Collective

    Lawan Pernikahan Anak Lewat Seni: Musawah Art Collective Gelar Trip Exhibition “Breaking the Chain” di Tiga Kota

    Krisis Iklim

    Green Youth Quake: Pemuda NU dan Muhammadiyah Bergerak Lawan Krisis Iklim

    ‘Aisyiyah Bojongsari

    ‘Aisyiyah Bojongsari Rayakan HAN dan Milad ke-108 Lewat Lomba dan Diskusi

    KOPRI

    Buka Perspektif Geopolitik Kader Perempuan, KOPRI Bedah Buku 75 Tahun Indonesia Tiongkok

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    AI

    Pentingnya Etika Digital di Era AI: Kasus Foto Asusila di Cirebon Jadi Peringatan

    Menjadi Perempuan Adalah Cobaan

    “Menjadi Perempuan Adalah Cobaan” Ini Jelas Sesat Logika!

    Sunan Gunung Jati

    Mengurai Polemik Pengemis di Makam Sunan Gunung Jati

    Pemenuhan Hak Bagi Penyandang Disabilitas

    Menilik Kembali Pemenuhan Hak Bagi Penyandang Disabilitas

    Pendidikan Inklusi

    Pendidikan Inklusi Bukanlah Proyek

    Game Online

    Anak Masuk Pinjol lewat Game Online: Siapa yang Lalai, Siapa yang Dirugikan?

    Hamil Muda

    Tips Sehat bagi Ibu Hamil Muda

    Abdi Negara

    Semua Dimulai dari Definisi: Antara Penguasa dan Abdi Negara

    KB

    Keluarga Berencana (KB) dalam Pandangan Islam

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Perubahan Ibu hamil

    4 Perubahan Fisik dan Psikis yang Dialami Ibu Hamil

    Maulid Nabi

    Maulid Nabi dan Solidaritas Perempuan Lintas Dimensi

    Kekurangan Gizi

    6 Risiko Kekurangan Gizi Pada Masa Kehamilan

    Gizi bayi

    Ketika Kekurangan Gizi pada Ibu Hamil dapat Mengancam Kehidupan Ibu dan Bayi

    gizi

    Empat Sehat Lima Sempurna: Kunci Asupan Gizi Ibu Hamil

    Gizi

    Menjaga Kesehatan Ibu dan Janin melalui Asupan Gizi yang Tepat

    Istri Hamil

    Pentingnya Menjaga Kesehatan Istri Hamil

    Alat Kontrasepsi yang tepat

    Memilih Alat Kontrasepsi yang Tepat

    KB Bukan

    KB Bukan Soal Alat Kontrasepsi, Tapi Merencanakan Keluarga secara Matang

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
    Pendidikan Inklusi

    Pendidikan Inklusi Indonesia Masih Jauh dari Harapan: Mari Belajar dari Finlandia hingga Jepang

    Pendidikan Inklusi

    Pendidikan Inklusi: Jalan Panjang Menuju Sekolah Ramah Disabilitas

    Tunas Gusdurian 2025

    TUNAS GUSDURian 2025 Hadirkan Ruang Belajar Pencegahan Kekerasan Seksual di Pesantren hingga Digital Security Training

    Konferensi Pemikiran Gus Dur

    Merawat Warisan Gus Dur: Konferensi Pemikiran Pertama Digelar Bersama TUNAS GUSDURian

    Kenaikan Pajak

    Demokrasi di Titik Nadir: GUSDURian Ingatkan Pemerintah Soal Kenaikan Pajak dan Kebijakan Serampangan

    Musawah Art Collective

    Lawan Pernikahan Anak Lewat Seni: Musawah Art Collective Gelar Trip Exhibition “Breaking the Chain” di Tiga Kota

    Krisis Iklim

    Green Youth Quake: Pemuda NU dan Muhammadiyah Bergerak Lawan Krisis Iklim

    ‘Aisyiyah Bojongsari

    ‘Aisyiyah Bojongsari Rayakan HAN dan Milad ke-108 Lewat Lomba dan Diskusi

    KOPRI

    Buka Perspektif Geopolitik Kader Perempuan, KOPRI Bedah Buku 75 Tahun Indonesia Tiongkok

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    AI

    Pentingnya Etika Digital di Era AI: Kasus Foto Asusila di Cirebon Jadi Peringatan

    Menjadi Perempuan Adalah Cobaan

    “Menjadi Perempuan Adalah Cobaan” Ini Jelas Sesat Logika!

    Sunan Gunung Jati

    Mengurai Polemik Pengemis di Makam Sunan Gunung Jati

    Pemenuhan Hak Bagi Penyandang Disabilitas

    Menilik Kembali Pemenuhan Hak Bagi Penyandang Disabilitas

    Pendidikan Inklusi

    Pendidikan Inklusi Bukanlah Proyek

    Game Online

    Anak Masuk Pinjol lewat Game Online: Siapa yang Lalai, Siapa yang Dirugikan?

    Hamil Muda

    Tips Sehat bagi Ibu Hamil Muda

    Abdi Negara

    Semua Dimulai dari Definisi: Antara Penguasa dan Abdi Negara

    KB

    Keluarga Berencana (KB) dalam Pandangan Islam

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Perubahan Ibu hamil

    4 Perubahan Fisik dan Psikis yang Dialami Ibu Hamil

    Maulid Nabi

    Maulid Nabi dan Solidaritas Perempuan Lintas Dimensi

    Kekurangan Gizi

    6 Risiko Kekurangan Gizi Pada Masa Kehamilan

    Gizi bayi

    Ketika Kekurangan Gizi pada Ibu Hamil dapat Mengancam Kehidupan Ibu dan Bayi

    gizi

    Empat Sehat Lima Sempurna: Kunci Asupan Gizi Ibu Hamil

    Gizi

    Menjaga Kesehatan Ibu dan Janin melalui Asupan Gizi yang Tepat

    Istri Hamil

    Pentingnya Menjaga Kesehatan Istri Hamil

    Alat Kontrasepsi yang tepat

    Memilih Alat Kontrasepsi yang Tepat

    KB Bukan

    KB Bukan Soal Alat Kontrasepsi, Tapi Merencanakan Keluarga secara Matang

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Tokoh

Nyai Aqidah Usymuni: Jihad Ulama Perempuan Melawan “Terorisme” Kehidupan

Nyai Aqidah Usymuni merupakan satu dari sekian ulama perempuan, yang berupaya membantu perempuan agar aman dari jerat peradaban yang tidak berkeadilan

Moh. Rivaldi Abdul Moh. Rivaldi Abdul
11 April 2023
in Figur, Rekomendasi
0
Jihad Ulama Perempuan

Jihad Ulama Perempuan

765
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dalam peradaban yang tidak berkeadilan, kehidupan itu sendiri dapat menjadi teror yang membayangi keamanan perempuan. Sebagaimana berdasarkan penjelasan Lies Marcoes dalam Seperti Memakai Kacamata yang Salah: Membaca Perempuan dalam Gerakan Radikal, dalam pengalaman perempuan, terorisme bukan hanya tentang aksi separatis, dan sejenisnya, yang mengancam state security (keamanan negara).

Namun, kehidupan itu sendiri, yang tidak berkeadilan dan tidak ramah bagi perempuan, juga dapat menjadi teror yang membayangi human security (keamanan manusia) mereka.

Banyak perempuan yang berhadapan dengan teror kemiskinan, kekerasan berbasis gender, pemaksaan nikah dini, dan hal lain yang menjadi “terorisme” kehidupan. Sayangnya, hari ini, narasi keagamaan di ruang publik, yang harapannya menuntun manusia dalam jalan selamat, sering kali hanya bercokol seputar klaim kebenaran ibadah dan akidah, namun kurang membantu bagi perempuan untuk memahami dan menyikapi apa yang sedang mereka hadapi. Perempuan kurang mendapat bantuan untuk melawan terorisme kehidupan yang membayangi keamanan hidup mereka.

Nyai Aqidah Usymuni merupakan satu dari sekian ulama perempuan, yang berupaya membantu perempuan agar aman dari jerat peradaban yang tidak berkeadilan. Dia meneladankan kepada kita, melalui jalan jihad ulama perempuan. Di mana ia menegaskan bahwa gerakan agama tidak hanya soal klaim-klaim kebenaran. Namun juga mewujudkan peradaban berkeadilan yang tidak mengancam keamanan hidup perempuan.

Jihad Keulamaan Perempuan Nyai Aqidah Usymuni

Jika kita ke Sumenep, di sana terdapat satu pesantren yang menggunakan nama perempuan, yaitu Pesantren Aqidah Usymuni. Itu adalah pesantren yang Nyai Aqidah dirikan.

Pesantren itu tidak menggunakan nama Sumenep, atau Pandian, yang merupakan tempat berdirinya. Tidak memakai kata dari bahasa Arab. Juga tidak menggunakan label nama ulama dari kalangan laki-laki. Namun, menggunakan nama pendirinya yang adalah perempuan. “Seakan”, Nyai Aqidah ingin menegaskan pesan bahwa perempuan juga mampu eksis sebagai ulama, sehingga tidak ada salahnya pesantren menggunakan nama perempuan.

Sebagaimana berdasarkan penjelasan Hasanatul Jannah dalam Ulama Perempuan Madura: Otoritas dan Relasi Gender, organisasi keagamaan dan pesantren menjadi media Nyai Aqidah dalam jihad keulamaannya. Melalui dua domain itu, Nyai Aqidah berupaya memberdayakan potensi perempuan Madura, agar mereka tidak tersubordinasi dalam masyarakat.

Gerakan keulamaan Nyai Aqidah menyentuh perempuan Madura hingga akar rumput. Dalam hal ini, dia menjumpai banyak perempuan dengan berbagai persoalan hidup yang mereka hadapi. Kemiskinan, pemaksaan nikah dini, dan berbagai praktik lain yang mengancam keamanan mereka. Dan, sebagai ulama perempuan, dirinya berupaya untuk dapat mendampingi serta membantu mereka menghadapi berbagai terorisme kehidupan.

Jihad Melawan “Terorisme” Kehidupan

Perkawinan anak termasuk satu momok terorisme kehidupan bagi perempuan. Hal ini sejalan dengan Yulianti Muthmainnah dalam Zakat untuk Korban Kekerasan terhadap Perempuan, bahwa bagi anak perempuan, nikah dini menjadi wujud kekerasan seksual. Mereka kehilangan waktu untuk mengenal tubuhnya. Mereka belum siap melakukan peran reproduksi, namun kawin anak memaksa mereka untuk hamil, melahirkan, nifas, dan menyusui di usia yang masih sangat muda.

Praktik pemaksaan perkawinan anak bukan suatu dogeng. Itu nyata terjadi. Di beberapa daerah, kita mungkin tidak menemukan kasus ini. Namun, di daerah lain, itu sungguh ada, seperti yang Nyai Aqidah hadapi dalam masyarakatnya.

Sebagaimana penjelasan  Hasanatul Jannah, praktik nikah dini di Madura masih marak terutama dalam masyarakat pedesaan dan terpencil. Hal ini sebab dorongan teror kemiskinan, di mana orang tua berpikir untuk menikahkan anak secepatnya, meski usianya belum cukup, agar lepas dari tanggungan ekonomi mereka yang tidak berada. Kalaupun ada keinginan menyekolahkan anak, mereka terkendala biaya pendidikan sekolah yang terbilang mahal. Alhasil, dengan legitimasi cara pandang patriarki bahwa perempuan tidak perlu sekolah tinggi, nikah dini pun mereka pandang sebagai solusi.

Nyai Aqidah prihatin akan fenomena demikian. Oleh karena itu, sebagai ulama perempuan, dia tidak terjebak pada produksi klaim kebenaran semata, namun bagaimana kiprah keulamaannya juga dapat membantu perempuan terbebas dari belenggu terorisme kehidupan. Keprihatinan Nyai Aqidah tersebut mendorongnya untuk mendirikan Pesantren Aqidah Usymuni.

Berjuang Melalui Pesanten

Melalui pesantrennya, dia dapat membantu menyediakan akses pendidikan bagi masyarakat miskin. Dan, dengan komitmen besar untuk menjaga binderi-(santri putri)-nya, agar aman dari bahaya pemaksaan perkawinan anak. Maka para orang tua yang menyekolahkan anak di pesantrennya tidak boleh memaksa anak mereka menikah di usia dini. Dengan cara demikian, dia telah membantu kaum perempuan dari bayangan teror kemiskinan dan pemaksaan perkawinan.

Tidak hanya menyediakan akses pendidikan bagi perempuan, Nyai Aqidah juga berupaya mendayakan potensi binderi-nya. Bagi Nyai Aqidah, sebagaimana penjelasan Hasanatul Jannah, bila perempuan berdaya dia tidak akan berada dalam posisi subordinat. Oleh karena itu, Nyai Aqidah melatih ragam skill, seperti membatik, membordil, dan lainnya, kepada para binderi-nya. Harapannya, itu dapat menjadi bekal dalam membangun mental kemandirian ekonomi mereka.

Apa yang Nyai Aqidah lakukan membuat kiprah keulamaan perempuannya, selain mengajari dan mencerdaskan perempuan Madura tentang agama, juga membantu para perempuan untuk mampu memahami dan menyikapi ragam persoalan hidup yang mereka hadapi. Sebagai ulama perempuan, dia tampil membela kaum perempuan dari terorisme kehidupan yang mengancam human security mereka. []

 

 

Tags: MaduraNyai Aqidah UsymuniPerempuan UlamaTragedi Terorismeulama perempuan
Moh. Rivaldi Abdul

Moh. Rivaldi Abdul

S1 PAI IAIN Sultan Amai Gorontalo pada tahun 2019. S2 Prodi Interdisciplinary Islamic Studies Konsentrasi Islam Nusantara di Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sekarang, menempuh pendidikan Doktoral (S3) Prodi Studi Islam Konsentrasi Sejarah Kebudayaan Islam di Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Terkait Posts

Nyai Hindun Anisah
Figur

Nyai Hindun Anisah Torehkan Prestasi Lewat Disertasi tentang Gerakan Ulama Perempuan Indonesia

24 Agustus 2025
Nyai Siti Walidah
Figur

Nyai Siti Walidah: Ulama Perempuan Dibalik Perintis Muhammadiyah dalam Bayang Kolonialisme

21 Agustus 2025
Nyai Hj Jazilah Yusuf
Figur

Laku Tahlil Nyai Hj Jazilah Yusuf

14 Agustus 2025
Hifni Septina Carolina
Personal

Hifni Septina Carolina; Sang Duta Mubadalah dari Kota Metro

31 Juli 2025
Pengelolaan Sampah
Aktual

Ulama Perempuan Serukan Pelestarian Alam dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

25 Juli 2025
Marzuki Wahid
Aktual

Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

6 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Ibu di Indonesia

    Ibu di Indonesia Hidup dalam Keteguhan, DPR Harus Belajar Darinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Maulid Nabi dan Solidaritas Perempuan Lintas Dimensi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menilik Kembali Pemenuhan Hak Bagi Penyandang Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 6 Risiko Kekurangan Gizi Pada Masa Kehamilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Menjadi Perempuan Adalah Cobaan” Ini Jelas Sesat Logika!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Pentingnya Etika Digital di Era AI: Kasus Foto Asusila di Cirebon Jadi Peringatan
  • “Menjadi Perempuan Adalah Cobaan” Ini Jelas Sesat Logika!
  • Mengurai Polemik Pengemis di Makam Sunan Gunung Jati
  • Ibu di Indonesia Hidup dalam Keteguhan, DPR Harus Belajar Darinya
  • 4 Perubahan Fisik dan Psikis yang Dialami Ibu Hamil

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2025 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2025 MUBADALAH.ID