Mubadalah.id – Tahun lalu saya didiagnosis sebagai penyintas penyakit jiwa. Saya mengalami depresi dan anxiety disorder. Sebelum sampai ke psikiater, saya mengalami perjalanan panjang. Pertama saya pergi ke psikolog.
Saat bertemu psikolog hati saya justru tidak tenang. Saya justru mendapat cerita kesuksesan ibu psikolog yang menangani saya. Padahal saya membayarnya untuk mendengar dan mengurai masalah saya, tapi saya justru yang mendengarkan ceritanya.
Tidak semua psikolog menyebalkan, mungkin saya saja yang kurang cocok. Saya yakin ada banyak psikolog di luar sana yang menyenangkan. Selanjutnya teman saya menyarankan agar saya menemui psikiater.
Karena belum yakin dan masih bingung, saya memulai dengan konsultasi online di aplikasi alodokter berbayar. Saya memilih dokter spesialis penyakit jiwa. Di sana saya menceritakan masalah dan semua keadaan tubuh yang saya alami.
Dokter bersimpati dan menyampaikan bahwa beban saya memang berat. Beliau lantas mendiagnosis, dan hasilnya saya depresi. Dokter meresepkan obat dan bisa saya beli langsung. Saya membayar dan obat diantar dari apotek terdekat.
Namun, dokter juga menyarankan saya untuk menemui dokter secara langsung. Akhirnya saya membuat janji masih dengan aplikasi alodokter dengan psikiater di kota saya. Saya menemui psikiater secara langsung dan bercerita berbagai hal yang saya alami dan derita.
Psikiater kali ini tidak banyak berkomentar, beliau hanya mengatakan bahwa saya tidak perlu memperbaiki apa yang sudah rusak. Sama diagnosisnya, depresi. Dokter merespkan obat, saat itu biaya dokter dan obat di Pekanbaru adalah 600 ribu. Saya harus kontrol lagi ketika obat sudah habis untuk terapi lanjutan.
Namun akhirnya saya memilih pindah rumah ke Jawa Tengah untuk mencari ketenangan. Dan di sini saya memulai pengobatan lagi. Berikut tata cara mendapat rujukan menggunakan BPJS:
Berobat secara mandiri ke psikiater di Rumah Sakit terdekat
Saya kembali periksa ke psikiater di Jawa Tengah untuk melanjutkan pengobatan. Saya baru tahu bahwa proses pengobatan penyakit mental tidaklah sebentar. Sudah satu tahun ini saya terus minum obat depresi dan anxiety disorder. Saat berobat yang pertama di Jawa Tengah saya dengan biaya 300 ribu. Di Jawa Tengah ini masa saya untuk kontrol adalah 2 minggu lagi.
Minta Surat Keterangan sebagai Pasien Penyakit Jiwa/ Psikiatri
Saya lantas minta surat keterangan kepada psikiater bahwa saya adalah pasien penyakit jiwa. Surat itu ditulis lengkap dengan diagnosis. Dari sini saya baru tahu bahwa selain depresi saya juga menderita anxiety disorder.
Berangkat ke Faskes 1 untuk meminta rujukan ke Psikiater
Sebelum jadwa kontrol, saya pergi ke fasilitas kesehatan (faskes) 1 dan meminta rujukan untuk berobat ke RS tujuan. Faskes 1 adalah fasilitas kesehatan pertama tempat teman-teman mendaftarkan tempat berobat di BPJS. Kita bisa menentukan faskes1 di aplikasi Mobile JKN yang diunduh di playstore atau applestore. Fasilitas Kesehatan 1 biasanya puskesmas, klinik kecil, atau praktik dokter.
Saya serahkan surat dari dokter bahwa saya adalah pasien yang berisi diagnosis penyakit saya, depresi dan anxiety disorder. Mereka membuatkan surat rujukan saya sudah bisa berobat lagi ke RS tujuan.
Pergi ke Rumah Sakit Rujukan
Pada hari yang dijadwalkan kontrol saya membawa rujukan dari faskes 1 dan saya sudah terdaftar sebagai pasien BPJS. Dokter meminta saya untuk kontrol setiap bulan sehingga setiap kontrol saya akan mendapat 30 butir obat untuk satu bulan. Ketika obat habis saya harus kontrol lagi.
Nah teman-teman bisa mencoba cara ini agar bisa menggunakan BPJS ya. Biaya berobat penyakit jiwa cukup mahal, sementara kita sendiri membayar iuran BPJS tiap bulan. Yuk manfaatkan fasilitas yang sudah ada. Semoga berhasil ya. []