Mubadalah.id – Beberapa hari yang lalu, aku mengikuti seminar parenting dengan tema mendidik anak menjadi ahlul Quran. Pemateri dalam seminar tersebut adalah seorang ayah yang memiliki 4 orang anak, di mana tiga diantaranya adalah penghafal Quran. Selain itu, beliau juga menanamkan pendidikan karakter yang baik.
Banyak hal yang aku dapatkan dari cara parenting beliau kepada anaknya. Tentunya yang bisa kita terapkan juga saat mendidik anak-anak kita. Bukan hanya persoalan menghafal Quran saja. Namun, komunikasi beliau dengan istri maupun anak-anaknya juga patut kita acungi jempol.
Komunikasi yang baik dengan keluarga akan menciptakan lingkungan keluarga yang sehat dan harmonis. Dan keluarga yang harmonis akan mencetak anak-anak dengan karakter yang baik. Serta memberikan kemaslahatan untuk keluarga.
Dari seminar tersebut, aku juga belajar tentang pentingnya peran kedua orang tua dalam mendidik anak. Tidak hanya salah satu saja. Seringkali kita melihat kasus di lapangan yang kebanyakan memperlihatkan hanya ibu yang berperan dalam pengasuhan anak. Ayah hanya bertugas mencari nafkah. Banyak dari masyarakat kita yang masih terpaku pada sistem seperti itu.
Mendidik Anak Tanggung Jawab Bersama
Parenting anak seringkali hanya dibebankan kepada ibu. Ketika anak sakit tak jarang ada yang berkomentar pedas perihal sang ibu yang tidak becus dalam mengurus anak. Misalnya lagi ketika ada anak yang kurang baik akhlaknya, banyak yang menyalahkan cara didik dari ibunya. Padahal, mendidik anak bukan hanya tanggung jawab ibu saja, melainkan tanggung jawab bersama antara ibu dan ayah.
Oleh karena itu, saat seminar kemarin pemateri menyampaikan bahwa jika kita ingin memiliki anak dengan akhlak yang baik, maka dalam menentukan pilihan pasangan sebelum menikah harus tepat. Kita harus mengetahui lebih dulu bagaimana akhlak dari calon pasangan kita. Bagaimana agama calon pasangan kita, dan lain sebagainya.
Lalu bagaimana dengan yang sudah memiliki pasangan? Tenang, tidak ada kata terlambat untuk memulai hal baik. Bagi pasangan yang sudah menikah, bisa memulai dengan memperbaiki dan meluruskan niat dulu hanya karena Allah. Mulailah untuk merancang kembali visi misi untuk hidup ke depan yang lebih baik lagi. Diskusikan dengan pasangan bagaimana arah tujuan hidup untuk masa depan keluarga.
Tips Mendidik Anak dengan baik
Lantas bagaimana cara mendidik anak yang baik agar anak memiliki akhlak yang baik? Ada beberapa hal yang bisa kita terapkan dalam mendidik anak yang aku dapatkan dari seminar parenting beberapa waktu lalu.
Pertama, niat
Pertama kali yang harus kita lakukan adalah meluruskan niat hanya karena Allah. Seperti kita ketahui bersama anak adalah titipan dari Allah. Oleh karena itu, kita harus benar-benar merawat dan mendidik mereka dengan baik juga. Luruskan niat untuk mendidik anak memiliki akhlak yang baik hanya karena Allah.
Kedua, komitmen
Dalam mendidik anak harus ada komitmen antara kedua orang tua. Misalnya ingin mendidik anak agar memiliki akhlak yang baik maka orang tua harus memiliki visi misi yang sama. Tidak boleh goyah. Harus berpegang teguh pada komitmen yang sudah disepakati dari awal.
Karena figur orang tua sangat menentukan karakter anak. Sebisa mungkin jika ada perselisihan antara suami dan istri jangan kita tampilkan di depan anak karena akan terekam oleh mereka.
Ketiga, manajemen waktu
Maksud manajemen waktu di sini yaitu kita membuatkan jadwal khusus kegiatan anak. Misalnya solat, belajar, mengaji, dan bermain. Semua harus kita jadwalkan agar anak belajar hidup dengan disiplin.
Keempat,manajemen keluarga
Sebaiknya suami dan istri saling bekerja sama dalam segala hal terutama dalam mendidik anak. Misalnya ketika salah satu di antara suami atau istri emosi kepada anak maka satu di antaranya tidak boleh ikut emosi juga. Walaupun sebenarnya juga sedang menahan emosi karena anak.
Meskipun anak melakukan kesalahan, harus ada penyejuknya. Tidak boleh kedua orang tuanya ikut terbawa emosi semua. Selain itu, harus ada prinsip bahwa marah atau emosi jangan lebih dari 15 menit. Siapapun yang salah, siapapun yang benar harus saling meminta maaf. Bawakan hadiah yang menjadi kesukaan pasangan. Hal ini juga berlaku untuk kita terapkan kepada anak dan orang tua.
Kelima, manajemen gadget
Di era perkembangan zaman seperti saat ini, teknologi merupakan hal yang sangat penting. Jangan sampai kita ketinggalan teknologi. Tanamkan kepada anak bahwa bermain HP itu boleh. Tapi, ada masanya. Jadikan HP sebagai pendidikan atau edukasi. Anak memegang HP untuk memperoleh informasi. Kita bisa arahkan tontonannya untuk hal yang positif. Orang tua harus punya manajemennya.
Keenam, buat jadwal atau program dan evaluasinya
Setelah manajemen tersebut kita buat, maka selanjutnya kita harus membuat kesepakatan tentang jadwal yang akan anak lakukan setiap harinya. Jadwal ini harus memperoleh persetujuan dari orang tua dan anak. Seletah jadwal atau program berjalan, setiap beberapa waktu perlu ada evaluasi jadwal agar lebih baik lagi.
Ketujuh, memberikan apresiasi/ reward kepada anak
Lingkungan keluarga harus kita kondisikan. Biasakan anak untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Misalnya anak yang sudah membantu orang tua maka akan mendapatkan penghargaan dari orang tua. Reward tidak harus berbentuk barang. bisa melalui pujian atau bisa juga dengan kita mengajak anak untuk jalan-jalan atau hal lainnya. []