Mubadalah.id – Setelah diketahui seorang istri positif hamil, dianjurkan untuk menjaga kondisi kesehatan tubuhnya dengan cara memeriksakan diri ke dokter secara teratur, agar anak yang dikandungnya lahir menjadi anak yang sehat, kuat, dan cerdas.
Saat istri hamil, suami harus turut bertanggung jawab dengan memberikan dukungan moral dan materi, agar anak yang dikandungnya tumbuh sehat. Selain itu, senantiasa memohon kepada Allah Swt agar dikaruniai anak yang saleh dan salehah.
Perawatan kehamilan yang ibu hamil lakukan sejak dini dengan cara mengonsumsi makanan yang bergizi, menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Dalam setiap kehamilan, wajib memeriksakan diri sekurangkurangnya empat kali ke dokter atau bidan.
Hal-hal teknis dan praktis yang perlu ibu hamil perhatikan saat melakukan pemeriksaan kehamilan di tempat praktik dokter, puskesmas, atau klinik, antara lain:
Pertama, anyakan kondisi kehamilan danjanin setiap kali memeriksakan kehamilan. Kedua, minta saran dokter jika ada keluhan dan ketiga, dapatkan imunisasi TT dan tablet zat besi.
Selain itu, tidak mengonsumsi obat tanpa resep dokter atau konsultasi terlebih dahulu kepada dokter karena khawatir tidak aman untuk janin.
Ibu yang tengah hamil muda tidak melakukan pekerjaan yang berat-berat, karena kandungan yang masih muda sangat rentan dan rawan akan keguguran.
Bahkan, sebagian dokter menganjurkan, jika kondisi rahim istri lemah, suami istri hendaknya mengurangi frekuensi berhubungan seksual selama kehamilan berusia triwulan (tiga bulan) pertama.
Hamil Muda
Pada kehamilan yang masih muda, embrio belum begitu kuat melekat pada dinding rahim ibunya, sehingga khawatir terlepas dan gugur. Selain itu, secara psikis ibu hamil harus bersikap tenang, terhindar dari hal-hal yang dapat membuatnya stres, karena dapat memengaruhi janin yang di dalam kandungnya.
Beberapa hal yang sebaiknya ibu hamil dan suami perhatikan agar tetap sehat selama masa kehamilannya, antara lain:
Pertama, ibu hamil memerlukan istirahat yang cukup. Tidur yang cukup sekitar 6-10 jam tiap malam, dan selalu beristirahat, misalnya berbaring sekitar satu jam setiap hari.
Kedua, latihan atau melakukan gerak secara teratur, misalnya, melakukan jalan santai setengah jam setiap hari. Ketiga, memakai pakaian yang longgar.
Keempat, hindari sanggama jika terjadi kelainan, misalnya, perdarahan, kontraksi saat permulaan, pecahnya kantong air ketuban. Kelima, minum banyak air putih dan makan yang cukup dengan menambah sayur dan buah-buahan. []