• Login
  • Register
Selasa, 8 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Takwa, Iman, dan Amal Saleh

Ayat ini menyatakan, orang yang beriman itu harus adil, bahwa adil itu syarat takwa. Artinya apa? Orang yang paling mulia di sisi Allah Swt adalah orang yang bertakwa. Dan bertakwa itu salah satu syaratnya adalah adil.

Redaksi Redaksi
03/08/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Takwa dan Iman

Takwa dan Iman

664
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Karena takwa sebagai satu-satunya standar manusia di hadapan Allah Swt terkait erat dengan tauhid kepada Allah Swt yang melahirkan kemaslahatan kepada makhluk-Nya. Atau iman kepada Allah Swt yang melahirkan amal saleh kepada makhluk-Nya. Maka dalam al-Qur’an dan Hadis bertaburan kata-kata yang menghubungkan antara takwa, iman, dengan perilaku baik kepada makhluk Allah Swt.

Seperti dalam QS. al-Maidah ayat 8, “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kalian penegak keadilan karena Allah dengan menjadi saksi yang adil. Janganlah kebencianmu pada suatu kaum menyebabkanmu untuk tidak bersikap adil. Bersikap adillah karena sesungguhnya ia lebih dekat kepada takwa. Bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Mahateliti atas apa yang kamu lakukan.”

Ayat ini menyatakan, orang yang beriman itu harus adil, bahwa adil itu syarat takwa. Artinya apa? Orang yang paling mulia di sisi Allah Swt adalah orang yang bertakwa. Dan bertakwa itu salah satu syaratnya adalah adil. Termasuk adil kepada orang yang kita benci. Jadi, ujian takwa salah satunya adalah bersikap adil kepada orang yang kita benci.

Dalam sejarah manusia, ada yang disebut misogini. Misogini adalah cara pandang yang mengandung kebencian kepada perempuan. Sehingga perempuan dinistakan, diperlakukan tidak adil, dan mendapatkan kekerasan.

Secara spesifik ayat ini bisa kita pahami sebagai berikut: standar kemuliaan manusia itu adalah takwa, takwa itu mensyaratkan adil termasuk kepada orang yang kita benci. Sedangkan sejarah manusia penuh kebencian kepada perempuan atau misogini.

Baca Juga:

Menyulam Spiritualitas dan Rasionalitas: Belajar Menyebut Nama Tuhan dari Perempuan Abad 16

Menafsir Ulang Ajaran Al-Ḥayā’ di Tengah Maraknya Pelecehan Seksual

Senyuman Paus Fransiskus: Warisan Damai yang Menyala

Kemuliaan Manusia Hanya Ditentukan oleh Takwa

Maka, syarat dari orang yang paling mulia di sisi Allah Swt. adalah takwa dan salah satu tanda dari takwa adalah adil kepada perempuan. []

Tags: Amal Salehimantakwa
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Kemanusiaan sebagai

Kemanusiaan sebagai Fondasi dalam Relasi Sosial Antar Manusia

8 Juli 2025
Kodrat Perempuan

Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan

8 Juli 2025
relasi laki-laki dan perempuan yang

Menggugat Batas Relasi Laki-Laki dan Perempuan di Era Modern-Industrialis

8 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan

Sejarah Ulama Perempuan yang Membisu dalam Bayang-bayang Kolonialisme Ekonomi

8 Juli 2025
IBu

Kasih Sayang Seorang Ibu

7 Juli 2025
Kasih Sayang Orang Tua

Pentingnya Relasi Saling Kasih Sayang Hubungan Orang Tua dan Anak

7 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Nikah Massal

    Menimbang Kebijakan Nikah Massal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menggugat Batas Relasi Laki-Laki dan Perempuan di Era Modern-Industrialis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Intoleransi di Sukabumi: Ketika Salib diturunkan, Masih Relevankah Nilai Pancasila?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejarah Ulama Perempuan yang Membisu dalam Bayang-bayang Kolonialisme Ekonomi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengrusakan Retret Pelajar Kristen di Sukabumi, Sisakan Trauma Mendalam bagi Anak-anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Sadar Gender Tak Menjamin Bebas dari Pernikahan Tradisional
  • Kemanusiaan sebagai Fondasi dalam Relasi Sosial Antar Manusia
  • Menanamkan Jiwa Inklusif Pada Anak-anak
  • Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan
  • Menimbang Kebijakan Nikah Massal

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID