• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Merebut Tafsir: Ketika Daya Dukung Sosial bagi Anak Melemah

Jadilah ayah atau ibu yang secara sosial selalu ada bagi anak-anak kita.

Lies Marcoes Natsir Lies Marcoes Natsir
04/04/2025
in Keluarga
0
Daya Dukung Sosial

Daya Dukung Sosial

1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Untuk tumbuh kembang anak, kita membutuhkan daya dukung sosial yang kokoh dan lengkap. Ketika masih di desa, selain orang tua anak-anak membutuhkan dukungan komunitas untuk tumbuh dan berkembang secara aman. Mereka terlindungi dan terawasi serta terpelihara oleh lingkungannya. Seperti kerabat, tetangga, teman-teman sang anak/peer-group, sekolah, madrasah, tempat mengaji dan lain-lain.

Ketika desa semakin kosong karena migrasi ke kota atau keberhasilan program KB, sebagian dari sistem sosial di desa itu lenyap. Meskipun masih ada yang bisa kita pertahankan di lingkungan baru di kota melalui kerukunan warga. Namun di sebagian lain daya dukung sosial serupa itu hilang.

Untuk tumbuh kembang anak, bantuan kerabat atau PRT atau pengasuh anak yang berbayar harus kita hadirkan. Akan tetapi itu saja kadang-kadang tidak memadai. Terutama ketika anak telah tumbuh besar dan pendampingan serta pengawasan harus benar-benar kita lakukan selama mungkin sejak dari rumah hingga kembali ke rumah.

Hal itu menyebabkan salah satu dari orang tua harus menjadi ibu atau ayah rumah tangga. Namun itu hanya memungkinkan jika sistem sosial memberikan penghargaan penuh pada peran “pengurus rumah tangga”. Kedua-duanya harus mandiri, misal punya akses ke ekonomi, punya keterampilan mengendarai kendaraan minimal motor. Selain itu sanggup mengambil keputusan cepat secara mandiri dan tidak bergantung kepada keputusan pasangan.

Daya Dukung Sosial

Sejak dari rumah, keluar dari rumah untuk berangkat ke sekolah anak-anak yang tak mendapatkan daya dukung sosial lengkap dan kokoh sangat boleh jadi menghadapi kerentanan, di mana hal ini membuat mereka bisa tidak aman atau tidak nyaman, terlebih bagi anak perempuan.

Kendaraan angkot di kota misalnya tak memiliki sistem pengamanan di mana anak mendapatkan pelatihan cara menyelamatkan diri dari perundungan seksual, trafficking, penculikan, atau bahaya lalu lintas. Itu berarti salah satu, ayah, ibu atau kerabat atau pengasuh akan selalu kita perlukan untuk mendampingi mereka minimal sampai mereka cukup terampil mempertahankan diri.

Baca Juga:

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

Kemarin keponakan saya, ahli bela diri mengajari cucu mengapa perlu ikut club bela diri, dan bagaimana cara mempertahankan diri. Lawan atau lari cari bantuan.

Orang tua sesama anak yang rumahnya berdekatan dapat saling dukung untuk mengantar atau menjemput mereka dan mengembalikan ke rumah orang tuanya dengan aman. Jika di rumah mereka tak ada orang dewasa, pastikan anak-anak tidak main dengan hal-hal yang membahayakan (bahan bakar) atau sosial media yang tanpa pengawasan.

Saya perempuan mandiri dan sangat mendukung perempuan bekerja. Namun saya sama sekali tak keberatan jika aayah atau ibu bersepakat untuk menjadi pendamping penuh anak di saat- saat yang dibutuhkan. Jadilah ayah atau ibu yang secara sosial selalu ada bagi anak-anak kita. []

 

Tags: Daya Dukung SosialHak anakkeluargaMerebut TafsirPengasuhan Anakperlindungan anak
Lies Marcoes Natsir

Lies Marcoes Natsir

Peneliti senior pada Kreasi Prasasti Perdamaian. Bisa dihubungi melalui [email protected]

Terkait Posts

Kekerasan Seksual Sedarah

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

19 Mei 2025
Keberhasilan Anak

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

17 Mei 2025
Pendidikan Seks

Pendidikan Seks bagi Remaja adalah Niscaya, Bagaimana Mubadalah Bicara?

14 Mei 2025
Mengirim Anak ke Barak Militer

Mengirim Anak ke Barak Militer, Efektifkah?

10 Mei 2025
Menjaga Kehamilan

Menguatkan Peran Suami dalam Menjaga Kesehatan Kehamilan Istri

8 Mei 2025
Ibu Hamil

Perhatian Islam kepada Ibu Hamil dan Menyusui

2 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menyusui Anak dalam Pandangan Islam
  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version