• Login
  • Register
Jumat, 6 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Dakwah Damai Nabi Menyikapi Problematika Umat

Muallifah Muallifah
31/10/2020
in Aktual, Kolom
0
Makna Hijrah dalam Lingkup Keluarga

Makna Hijrah dalam Lingkup Keluarga

188
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Narasi Islam damai terus menggema di seluruh dunia maya dan menjadi konten utama dalam syi’ar Islam. Ketika dewasa ini banyak ajaran Islam yang dicerminkan sebagai agama yang kaku dan menyeramkan serta ajaran dogmatis yang mengekang para pengikut. Rasanya, kita perlu membaca sejarah Nabi Muhammad SAW, yang dalam sejarah syi’ar Islamnya tidak pernah mengajarkan tentang Islam dan kekerasan, Islam yang penuh dengan pemaksaan, hingga Islam yang penuh dengan kekakuan.

Nabi Muhammad SAW membawa ajaran Islam dengan misi perdamaian, menyejukkan bahkan ditunjukkan dengan sikapnya yang tidak pernah membalas kejahatan dengan kejahatan. Beragam kisah perjuangan Nabi Muhammad SAW selalu memberikan makna dan spirit perjuangan bagi kita untuk memaksimalkan syi’ar Islam kepada umat seluruh alam. Kisah jejak perdamaian dipaparkan secara rinci oleh Habib Ali al-Jufri dalam buku “ Kemanusiaan Sebelum Keberagaman” menjadi bagian yang tidak bisa ditinggalkan dari perjuangan Islam masa kini.

Ketika kita menghormati berbagai perjuangan para sosok barat mulai dari Mahatma Ghandi atau Nelson Mandela yang merupakan bagian dari pejuang kemanusiaan dan perdamaian, jauh sebelum itu. Baginda Rasulullah adalah seorang pejuang kemanusiaan yang tidak pernah tertandingi oleh makhluk manapun. Sebab dari perjuangan 1400 tahun silam, ajaran Islam terus menggema di seluruh isi bumi, keteladanan atas sikap, perilaku yang ditonjolkan membuat seluruh umatnya mengagumi kekasih Allah tersebut.

Nabi Muhammad melarang kita berbicara buruk mengenai sahabat, memerintahkan kita untuk menghormati kedudukan mereka, dan kenyataan bahwa mereka telah ditunjuk sebagai sahabatnya. Nabi berkata: “ Janganlah kalian mencela sahabat-sahabatku! Janganlah kalian mencela sahabat-sahabatku! Demi Allah, seandainya salah satu dari kalian menyamai pahala dari segenggam (emas) yang diinfakkan oleh salah satu dari mereka dan tidak pula setengahnya.”

Dalam konteks luas, kalimat ini memberikan syarat kepada kita bahwa sikap mencela, mencaci maki, adalah hal yang tidak baik dalam ajaran Islam. Apalagi ketika zaman sekarang banyak membungkus narasi Islam dengan pembunuhan. Jika mencela saja dilarang, bagaimana mungkin ajaran islam menghalalkan pembunuhan?

Baca Juga:

Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha

Ibadah Kurban dan Hakikat Ketaatan dalam Islam

Mitos Israel di Atas Penderitaan Warga Palestina

Pesan Mubadalah dari Keluarga Ibrahim As

Lalu seperti apa dakwah damai yang diajarkan Rasulullah? Pernah suatu waktu ketika Nabi Muhammad SAW menyikapi seorang perempuan pezina. Beliau memuji perempuan yang pernah berzina kemudian bertobat: “ tobatnya begitu tulus sehingga jika tobat itu dibagi-bagikan ke tujuh puluh penduduk Madinah niscaya akan mencukupi mereka.” Kalau ini terjadi pada diri kita hari ini. Apakah kita sudah memperlakukan seseorang secara manusiawi ketika melakukan kesalahan?

Nabi Muhammad SAW mengajarkan kita untuk tidak mencela, bersikap baik, sopan dan santun tetap menjadi akhlak utama dalam memperlakukan seseorang tanpa melihat kesalahan yang pernah dilakukannya. Perihal ini, tidak ada orang yang tidak memiliki kadar keburukan. Setiap manusia memiliki kebaikan dan keburukannya masing-masing. Akan tetapi, pelajaran yang selalu kita ambil bahwa sikap memperlakukan seseorang sebagai manusia harus menjadi prioritas, seperti apapun keadaan orang tersebut.

Pernah suatu ketika ada seseorang yang kencing di masjid, para sahabat bersikap marah terhadap orang tersebut. Namun, Nabi Muhammad SAW justru melarangnya. Ia membiarkan lelaki itu selesai kencing, kemudian menyuruh sahabat untuk membersihkannya. Lebih dari itu, dakwah Nabi Muhammad SAW tidak hanya terucap melalui perkataan. Sikap dan perilaku tercermin sangat mulia dengan keistimewaan yang dimiliki.

Alkisah terjadi di suatu waktu ketika Mu’adz, mengimami sholat subuh dengan bacaan yang panjang. Akan tetapi, para jama’ah bergegas mengakhiri terlebih dahulu sebab mereka kalangan peternak yang harus mencari pakan sapi dan menyiapkan minuman untuk hewan. Kemudian si Mu’adz menuduh mereka munafik.

Tak terima dengan tuduhan itu, para jamaah sholat mengadukan tuduhan tersebut kepada Nabi. Lalu Nabi Muhammad SAW Bersabda, “ Wahai Mu’adz. Apakah kamu telah mempersulit orang- orang? Apakah kamu hendak mempersulit orang-orang? Apakah kamu mau mempersulit orang-orang?  Bacalah Surah Al-Syams dan Al-A’la dan surah-surah serupa. Diantara anggota jamaah shalatmu, ada orang-orang yang lemah, orang sepuh, dan yang punya urusan mendesak untuk diselesaikan.” Ajaran Nabi Muhammad tidak pernah memberatkan para pengikut yang selalu memiliki kegelisahan-kegelisahan sosial atas kesibukan yang dikerjakan.

Dengan fakta sejarah ini, keanekaragaman umat Nabi Muhammad SAW selalu dipertemukan dengan spektrum ajaran Islam yang fleksibel dan bisa menyesuaikan dengan kondisi zaman yang ada. Maka tidak elok rasanya jika ada seseorang yang menyerukan ajaran Islam dengan cara yang kaku, menyeramkan bahkan teror yang merugikan umat manusia. Dari sisi mana Rasulullah mencontohkan ajaran semacam itu? []

Tags: dakwahislamkemanusiaanMaulid NabiPerdamaian
Muallifah

Muallifah

Penulis asal Sampang, sedang menyelesaikan studi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tinggal di Yogyakarta

Terkait Posts

Pembagian Daging Kurban

3 Solusi Ramah Lingkungan untuk Pembagian Daging Kurban

6 Juni 2025
Narasi Hajar

Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha

6 Juni 2025
Berkurban

Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang

6 Juni 2025
Raja Ampat

Tambang Nikel Ancam Kelestarian Alam Raja Ampat

5 Juni 2025
Kekerasan Seksual

Perspektif Heterarki: Solusi Konseptual Problem Maraknya Kasus Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan Agama  

5 Juni 2025
Ibadah Kurban

Ibadah Kurban dan Hakikat Ketaatan dalam Islam

4 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Berkurban

    Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Solusi Ramah Lingkungan untuk Pembagian Daging Kurban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tambang Nikel Ancam Kelestarian Alam Raja Ampat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • 3 Solusi Ramah Lingkungan untuk Pembagian Daging Kurban
  • Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha
  • Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang
  • Makna Wuquf di Arafah
  • Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID