• Login
  • Register
Minggu, 6 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Apakah Perempuan Boleh Jadi Pemimpin Menurut Islam?

Gusnanda Gusnanda
25/10/2022
in Kolom
0
Apakah Perempuan Boleh Jadi Pemimpin Menurut Islam?

Apakah Perempuan Boleh Jadi Pemimpin Menurut Islam?

105
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.Id– “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita”. (QS. Al-Nisa’: 4). Ayat ini cenderung dipahami secara konservatif dan dijadikan legalitas untuk menyatakan perempuan tidak boleh menjadi pemimpin. Padahal, dalam konteks sosial, kaum perempuan sebetulnya memiliki kesempatan yang sama menjadi pemimpin sebagaimana halnya kaum laki-laki. Apakah perempuan boleh jadi pemimpin menurut Islam?

Akibat dari pemahaman ortodok ini, peran dan status perempuan dalam kehidupan sosial sangat terbatas. Mereka hidup dalam tekanan dan dominasi kaum Adam. Begitulah, perempuan selalu diposisikan sebagai kaum yang lemah.

Perlakuan tidak adil terhadap perempuan ini sebetulnya telah menyejarah. Jalaluddin Rakhmat, cendekiawan Indonesia, menyebutkan bahwa sepanjang sejarah manusia, kaum Hawa cenderung diperlakukan secara tidak adil.

Mereka selalu ditempatkan pada posisi yang tidak menguntungkan; direndahkan, dimarginalkan dan hanya menjadi budak nafsu kaum adam. Akan tetapi, Islam mengakhiri praktik-praktik ini, sekaligus melakukan emansipasi yang pertama dalam sejarah.

Baca juga: Pemimpin Perempuan; Membaca Al-Qur’an dan Konteksnya

Baca Juga:

Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri

ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

Siapa Pemimpin dalam Keluarga?

Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer

Apakah Perempuan Boleh Jadi Pemimpin Menurut Islam?

Meskipun Islam datang membawa semangat emansipasi bagi perempuan, namun dalam kenyataannya praktik ketimpangan terhadap perempuan masih banyak ditemui. Terutama dalam aspek kepemimpinan. Hal ini terbukti dengan masih rendahnya persentase keterwakilan perempuan di lembaga legislatif, yakni di bawah 30 persen.

Bahkan, dari tujuh presiden Indonesia hanya satu dari dari kaum perempuan yakni Megawati Soekarno Putri.

Ironisnya, kendatipun ada kaum elit perempuan yang menjadi pemangku kepentingan, tetapi belum mampu berbuat banyak untuk menyuarakan hak-hak asasi perempuan. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang sudah menjabat malah menjadi penindas kaumnya sendiri perempuan rumahan.

Jika demikian, pada siapa lagi harapan kaum perempuan dilabuhkan?

Baca juga: Pemimpin Perempuan Tak Perlu Lagi Jadi Persoalan

Secara normatif, Islam telah menjamin hak-hak perempuan untuk menjadi pemimpin. Misalnya termaktub dalam dalam surat Ali Imran ayat 110 yaitu:

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. (QS. Ali Imran: 110).

Ayat ini secara implisit mengisyaratkan adanya kewajiban yang sama bagi perempuan dan laki-laki dalam melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Tidak terkecuali dalam konteks kepemimpinan.

Hanya saja, selama ini yang terjadi adalah teks-teks keagamaan yang selalu diinterpretasikan secara subjektif oleh tokoh agama laki-laki. Sehingga masyarakat , khususnya kaum perempuan terpasung dengan paradigma bahwa hanya laki-lakilah yang berhak dan layak menjadi pemimpin di negeri ini.

Padahal, tidak semua pemimpin dari kaum laki-laki itu baik. Banyak juga dari mereka yang korup, melakukan pelecehan seksual dan terjerat kasus kriminal lainnya.

Baca juga: Kualitas Pemimpin Tidak Dilihat dari Jenis Kelaminnya

Oleh sebab itu, pandangan yang sering menyudutkan perempuan mesti ditepis dengan adanya beberapa perempuan teladan yang menjadi pemimpin di negeri ini. Misalnya, Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia, merupakan representasi pemimpin perempuan yang bersih, punya integritas dan jiwa nasionalisme yang kuat.

Selain itu, ada pula sosok Sri Mulyani, Menteri Keuangan Indonesia. Ia adalah seorang perempuan cerdas yang sempat menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia. Kedua tokoh ini adalah bukti telak untuk membantas anggapan perempuan tidak bisa memimpin.

Semoga kedua tokoh tersebut menjadi inspirasi bagi perempuan Indonesia dalam hal menjadi pemimpin. Karena siapa saja, apalagi perempuan berhak dan punya potensi yang setara untuk memimpin negeri ini.

Demikian penjelasan terkait apakah perempuan boleh jadi pemimpin menurut Islam?Semoga bermnafaat, Wallahu A’lam.[Baca juga: Tafsir Fatima Mernissi tentang Hadits Kepemimpinan Perempuan ]

Tags: dominasiIndonesiakebebasankekuasaankekuatanMenteri Susipemimpinpemimpin perempuanperempuanperempuan juga berhak jadi pemimpinpresidenSri Mulyani
Gusnanda

Gusnanda

Gusnanda, lebih akrap disapa nanda atau cak anas. Selama kuliah aktif berorganisasi di Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Padang, dan aktif menulis di beberapa media online terkait isu agama, pluralisme, dan politik. Saat ini beraktifitas sebagai aktivis LSM di Sumatera Barat, fokus pada isu lingkungan dan relasi gender.

Terkait Posts

Hidup Tanpa Nikah

Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri

5 Juli 2025
Ahmad Dhani

Ahmad Dhani dan Microaggression Verbal pada Mantan Pasangan

5 Juli 2025
Pemimpin Keluarga

Siapa Pemimpin dalam Keluarga?

4 Juli 2025
Tahun Hijriyah

Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat

4 Juli 2025
Rumah Tak

Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

4 Juli 2025
Kritik Tambang

Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

4 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Gerakan KUPI

    Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bekerja itu Ibadah
  • Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi
  • Jangan Malu Bekerja
  • Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID