Mubadalah.id – Abu Syuqqah dalam kitab Tahrir al-Marah ft Ashr al-Risalah: Dirasah ‘an al-Marah Jamiah li Nushush al-Qur’an wa Shahihay al-Bukhari wa Muslim telah menetapkan semua pengalaman sahabat perempuan pada masa Nabi Saw sebagai Hadis-Hadis praktikal (al-ahadits al-amaliyah al-tathbiqiyyah) dalam semua isu relasi kehidupan antara laki-laki dan perempuan.
Ini pernyataan yang cukup radikal yang bisa memberikan otoritas pada praktik-praktik yang dilakukan para sahabat perempuan pada masa Nabi Saw.
Pernyataan dan perbuatan para sahabat perempuan, seperti Khadijah r.a, Aishah r.a, Umm Haram r.a, Nusaibah bint Kab r.a. Lalu ada Umm Salamah r.a, Asma bint Abi Bakr r.a, dan yang lain ia anggap sebagai contoh dari petunjuk praktis Nabi Saw.
Melalui pernyataan dan pengalaman mereka, Abu Syuqqah menyusun kembali tema-tema Hadis menjadi lebih tegas dan jelas dalam mendeskripsikan ragam kehidupan. Serta aktivitas perempuan pada masa Nabi Muhammad hidup.
Ada tema tentang karakter, kondisi, dan aktivitas perempuan pada masa itu, di dalam rumah tangga dan di ruang publik. Juga ada tema tentang kecerdasan, keikhlasan, ketekunan, keikut sertaan dalam hijrah dan jihad, belajar, bekerja, mengelola rumah tangga. Bahkan menafkahi keluarga.
Semua pengalaman perempuan pada masa Nabi Saw, jika kita eksplorasi lebih lanjut bisa menjadi fikih tersendiri yang lebih menyuarakan jati diri dan karakter perempuan.
Dengan pendekatan ini, jika kita kembangkan, kita bisa memiliki berbagai kesimpulan-kesimpulan hukum dan ajaran. Serta akhlak, yang ia ambil dari pengalaman para perempuan pada masa Nabi Saw.
Mereka yang terlibat aktif dalam dakwah sejak awal kenabian, yang ikut hijrah dan jihad, bekerja dan berjuang, bertanya. Bahkan mengadu, memprotes, bahkan datang berkelompok pada Nabi Saw.
Begitu pun pengalaman-pengalaman perempuan bekerja di dalam rumah, dilamar dan dinikahi. Serta diajak bicara dan terlibat dalam pembicaraan isu-isu keluarga dan publik.
Bahkan banyak lagi isu-isu lain yang bisa kita simpulkan dari pengalaman perempuan masa Nabi Saw. Dan semua itu terekam dalam kitab-kitab Hadis. []