Mubadalah.id – Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid atau yang kerap disapa Alissa Wahid menegaskan bahwa Islam menolak semua bentuk kekerasan terhadap perempuan.
Kekerasan terhadap perempuan, kata Alissa Wahid, sangat bertentangan dengan prinsip agama Islam.
“Praktik kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan tidak sesuai perspektif dasar agama Islam,” kata putri Presiden RI Ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dalam Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) di Jepara, belum lama ini.
Alissa menyebutkan apabila terjadi praktik kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan yang menggunakan narasi agama, maka hal tersebut akibat cara pandangan keagamaan yang salah.
Oleh sebab itu, dalam KUPI ini, Alissa secara tegas mendorong dan mengajak masyarakat untuk menghentikan praktik-praktik kekerasan terhadap perempuan maupun anak perempuan.
“Agama tidak mengajarkan kekerasan terhadap perempuan, agama justru memelihara hak-hak dasar manusia baik laki-laki maupun perempuan,” tegasnya.
Bahkan, Alissa juga menyampaikan bahwa penolakan kekerasan terhadap perempuan juga, lanjut Alissa, sejalan dengan fatwa keagamaan KUPI.
Bahwa KUPI sangat menolak segala bentuk tindakan kekerasan kepada perempuan.
“Melawan praktik kekerasan terhadap perempuan adalah isu utama KUPI. Baik yang kami bahas dalam kongres maupun perbincangan-perbincangan keseharian di kalangan ulama perempuan,” paparnya.
Selain itu, Alissa mengungkapkan bahwa kegiatan KUPI yang berbarengan dengan kampanye internasional Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP). Hal ini menjadi strategis untuk bersama-sama membangun peradaban yang berkeadilan.
“Bersama 16 HAKTP mari bangun peradaban yang berkeadilan,” tukasnya.