• Login
  • Register
Sabtu, 14 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Alkohol Najis, Benarkah?

Faqih Abdul Kodir Faqih Abdul Kodir
18/03/2020
in Aktual
0
Masjid Istiqlal sedang dibersihkan dengan disinfektan (gambar Liputan6.com)

Masjid Istiqlal sedang dibersihkan dengan disinfektan (gambar Liputan6.com)

107
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Mungkin salah satu hikmah koronavirus (COVID 19) ini adalah kita bisa refleksi atas fatwa kenajisan alkohol yang sementara ini dipegang beberapa kalangan. Sanitizer untuk cuci tangan atau barang memiliki kadar alkohol yang sangat tinggi. Disinfektan untuk cuci tempat dan barang, termasuk masjid, juga banyak mengandung kadar alkohol. Saat ini, sudah banyak masjid yang pasang sanitizer dan juga disemprot disinfektan. Jika alkohol dianggap najis, bagaimana dengan fenomena sanitizer dan disinfektan ini?

Sebenarnya tidak ada ayat maupun hadits yang mengatakan bahwa alkohol najis. Tidak ada. Yang ada hanya ayat bahwa khamr dan judi itu kotor (rijsun), bagian dari perbuatan setan (QS. Al-Maidah, 5: 90). Dari pernyataan khamr najis ini, alkohol jadi najis. Dalam fiqh, khamr adalah minuman yang memabukkan terbuat dari perasan anggur yang terfermentasi.

Khamr memang mengandung alkohol, dalam penelitian kimiawi sekarang. Tetapi alkohol adalah zat kimia yang bisa dibuat dengan cara lain, tidak melulu proses farmentasi buah anggur. Zat ini juga bisa digunakan untuk banyak hal, tidak hanya untuk minuman yang memabukkan. Bisa lem, pulpen, spidol, obat, parfum, spray, dan sangat efektif untuk membunuh virus, baik dalam cairan sanitizer maupun disinfektan.

Jadi, alkohol najis itu qiyas (analogi) terhadap khamr itu. Bukan langsung ada ayat atau hadits. Bukan. Tetapi analogi ini kan kerja akal dan bisa salah. Apakah jika semua yang memabukkan dianggap najis seperti khamr? Jika begitu, sabun juga najis karena ketika sabun diminum akan sangat memungkinkan bisa mabuk. Bensin juga najis, karena jika diminum akan bikin mabuk, dan masih banyak contoh lain yang bisa memabukkan.

Yang najis cukup khamr saja, tidak bisa diqiyaskan untuk alkohol. Qiyas alkohol ini terlalu luas dan bahaya. Paling jauh analogi hanya untuk sejenis minuman yang dibuat untuk mabuk, sebagaimana khamr itu sendiri. Yang sama dengan najis khamr hanya bir dan arak, atau yang sejenis, tetapi tentu saja bukan alkoholnya. Jenis minumannya yang najis. Bukan kandungan alkoholnya. Kandungan ini, sebagaimana kandungan dalam sabun, bensin, atau zat kimia yang lain, yang juga memabukkan, bahkan bahaya jika diminum, tetapi tidak dianggap najis. Jadi, alkoholnya tidak najis.

Baca Juga:

Solusi Perdamaian bagi Palestina-Israel atau Tantangan Integritas Nasional Terhadap Pancasila?

Bagaimana Mewujudkan Perkawinan yang Kokoh dan Penuh Kasih Sayang?

Pearl Eclipse: Potret Keberanian Perempuan Dalam Bela Negara

Ayat Al-Qur’an tentang Relasi Suami dan Istri

Atau, kalau tetap memandang alkohol adalah khamr, dan karena itu ia najis, kita bisa ikut tafsir yang menyatakan bahwa najis di sini hanya simbolik (maknawi) bukan nyata (‘aini). Sama seperti najisnya judi di ayat yang sama. Kata ayat, meminum khamr dan berbuat judi adalah sama sama rijsun, atau najis (QS. Al-Maidah, 5: 90). Artinya, perbuatan meminum khamr (alkohol) dan berjudi itu yang najis atau kotor. Bukan barang yang dipakai minum atau barang yang digunakan untuk judi. Perbuatannya yang najis (maknawi), bukan barangnya (‘aini). Perbuatan najis artinya perbuatan yang tidak baik dalam pandangan agama dan harus dijauhi.

Jadi, semoga koronavirus bisa membuka mata, bahwa alkohol tidak perlu lagi dinajis-najiskan lagi. Karena manfaatnya banyak sekali untuk kehidupan, terutama untuk kebersihan dan kesehatan. Tapi tentu saja bukan untuk diminum, apalagi minum sanitizer dan disinfektan. Please deh.

Faqih Abdul Kodir

Faqih Abdul Kodir

Founder Mubadalah.id dan Ketua LP2M UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Terkait Posts

Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

Ketika Rumah Tak Lagi Aman, Rumah KitaB Gelar Webinar Serukan Stop Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

14 Juni 2025
Financial Literacy

Melek Financial Literacy di Era Konsumtif, Tanggung Jawab atau Pilihan?

11 Juni 2025
Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mendokumentasikan Peran Ulama Perempuan

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

19 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

    Ketika Rumah Tak Lagi Aman, Rumah KitaB Gelar Webinar Serukan Stop Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Job Fair, Pengangguran Struktural, dan Nilai Humanisme

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Katanya, Jadi Perempuan Tidak Perlu Repot?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pearl Eclipse: Potret Keberanian Perempuan Dalam Bela Negara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ayat Al-Qur’an tentang Relasi Suami dan Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Solusi Perdamaian bagi Palestina-Israel atau Tantangan Integritas Nasional Terhadap Pancasila?
  • Bagaimana Mewujudkan Perkawinan yang Kokoh dan Penuh Kasih Sayang?
  • Pearl Eclipse: Potret Keberanian Perempuan Dalam Bela Negara
  • Ayat Al-Qur’an tentang Relasi Suami dan Istri
  • Job Fair, Pengangguran Struktural, dan Nilai Humanisme

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID