Mubadalah.id – Pada masyarakat ekonomi lemah dan tidak berpendidikan, persoalan yang dihadapi anak adalah buruh anak atau anak yang bekerja atau dipekerjakan oleh orang dewasa.
Anak bekerja layaknya orang dewasa untuk membantu perekonomian keluarga. Mereka bekerja atau mencari uang karena paksaan kondisi ekonomi.
Dari jumlah anak yang bekerja tersebut tidak sedikit di antara mereka yang diperdagangkan dengan berbagai maksud tertentu sesuai dengan keinginan orangtuanya.
Penelitian yang dari International Labour Organization (ILO) menunjukkan bentuk-bentuk pengeksploitasian anak, antara lain:
Pertama, untuk dipekerjakan dalam bisnis pelacuran dan pornografi. Kedua, menjadi pengemis. Ketiga, pembantu rumah tangga. Keempat, orangtua manfaatkan dalam perdagangan narkoba, dan kelima pekerjaan-pekerjaan lain yang sifatnya sangat eksploitatif.
Problem sosial tersebut bahkan sangat vulgar dapat kita lihat di kota-kota besar. Di sana banyak anak jalanan, atau buruh anak yang bekerja mencari uang tanpa jaminan kesehatan atau jaminan sosial lainnya.
Dari data ILO diperkirakan bahwa jumlah sesungguhnya pekerja anak yang berusia di bawah 15 tahun adalah 8 juta orang. Presentase anak berusia 10-14 tahun yang bekerja sebanyak 8.346 dan anak-anak yang berusia 15-19 tahun yang bekerja sebanyak 38.554 dari jumlah penduduk yang bekerja.
Tingginya angka putus sekolah juga menjadi faktor penyebab anak mencari kegiatan ekonomi yang dapat menghasilkan uang. Meskipun tanpa memiliki bekal dengan keahlian dan keterampilan.
Akibatnya upah murah, serta tidak adanyajaminan sosial dan kesehatan menjadi buah simalakama bagi si anak, yaitu antara mendapatkan uang atau tidak ada pekerjaan sama sekali.
Kerentanan bekerja tanpa keahlian yang memadai dan kapasitas yang cukup dapat menjerumuskan anak bukan hanya pada upah murah. Tetapi juga pada bentuk perdagangan anak yang berskala internasional.
Bahkan, iming-iming kerja di luar negeri dengan penghasilan tinggi, menggiurkan banyak anak Indonesia yang masih di bawah umur masuk dalam lingkaran perdagangan anak. []