Mubadalah.id – Ar-Raudhah menggelar Majelis Mubadalah jilid keduabelas di rumah Tiya di Rue de Grenelle, Kota Paris, Perancis, Senin, 11 maret 2018.
Ar-Raudhah adalah kelompok pengajian ibu-ibu melayu penduduk Singapura yang ada di sekitar Kota Paris. Kelompok pengajian yang diketuai Uni Deni dari Bukit Tinggi Padang tersebut tidak hanya diisi dengan tausiah-tausiah, tetapi diisi juga dengan tahlilan, yasinan dan lain sebagainya.
Majelis yang dikonsep dengan tanya jawab tersebut membuat antusias para jamaah. Tidak sedikit jamaah menanyakan terkait perkawinan beda agama, fiqih, cara mendidik anak, poligami, ilmu agama, takdir dan lain sebagainya. Bahkan selain itu, para anggota jamaah tersebut juga tertarik untuk belajar di pesantren.
Karena mengingat capaian dari sosialisasi Qira’ah Mubadalah telah berhasil melatih 140 kepala Kantor Urusan Agama (KUA) dengan hasilnya dari salah satu KUA Yogyakarta adanya pembacaan janji bersama untuk saling menyayangi, dan mengasihi bagi pengantin baru, kemudian ada yang bikin lagu Mubadalah Cinta.
Serta ada juga sumpah setia santri Al-Falah Semarang, untuk selalu menjaga Indonesia dan melaksanakan Islam rahmatan lil alamin.
Penulis Buku Qira’ah Mubadalah DR. KH. Faqihuddin Abdul Kadir mengatakan, tempat yang menjadi idaman oleh semua manusia dalam keluarganya adalah baiti jannati (rumahku surgaku). Di mana baiti jannati ini tidak bisa dibangun oleh hanya salah satu pihak, istri atau suami saja, melainkan harus dibangun oleh kedua belah pihak yaitu suami dan istri secara bersama sama.
“Tanggung jawab keluarga adalah tannggungjawab bersama, tidak boleh ada pemblokan urusan domistik sebagai tanggungjawab adalah istri, dan bagian diluar cari nafkah dan lain-lain adalah urusan suami, yang pada akhirnya pembahasan sampai pada mubadalah atau kesalingan,” ungkap Kiai Faqih. (RUL/MIN)