• Login
  • Register
Minggu, 6 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Ayat Pertama Turun adalah Nama Perempuan

Fatimah termasuk generasi pertama yang masuk Islam tanpa sepengetahuan kakaknya. Umar, saat itu, masih menjadi orang yang begitu membahayakan bagi Islam dan menakutkan banyak orang Islam. Fatimahlah yang berani menghadapinya dan melunakkan hatinya

Redaksi Redaksi
11/01/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Perempuan Pertama

Perempuan Pertama

429
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika merujuk kisah dalam berbagai sumber sejarah kenabian, termasuk kitab-kitab hadits, orang-orang yang dipanggil oleh Rasulullah Saw untuk mengenal Islam ketika ayat-ayat pertama turun adalah nama-nama perempuan, seperti Shafiyah dan Fatimah.

Beliau berdiri di bukit Shafa dan memanggil putri-putrinya, bibi dan paman-pamannya, kerabat dan teman dekatnya. Ali bin Abi Thalib Ra adalah orang kedua yang masuk Islam, disusul oleh Abu Bakar Ra.

Abu Bakar adalah orang yang sangat aktif mengajak teman-temannya untuk masuk Islam. Utsman bin Affan Ra dan Abu Ubaidah bin Jarrah masuk Islam karena oleh Abu Bakar Ra.

Orang yang berjasa mengislamkan Umar bin Khathab Ra adalah Fatimah binti al-Khathab Ra adiknya sendiri.

Fatimah termasuk generasi pertama yang masuk Islam tanpa sepengetahuan kakaknya. Umar, saat itu, masih menjadi orang yang begitu membahayakan bagi Islam dan menakutkan banyak orang Islam. Fatimahlah yang berani menghadapinya dan melunakkan hatinya.

Baca Juga:

Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri

Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

Kemudian, ada juga, Sumayyah, ibu Ammar bin Yasir, adalah orang pertama yang tercatat meninggal syahid karena membela keimanannya. Dan dia adalah perempuan.

Perempuan bukanlah kelas kedua dalam panggilan ini. Bukan juga dipinggirkan dalam kerja-kerja pengorbanan untuk Islam.

Sejak hari pertama Islam hadir, perempuan bersama laki-laki menjadi subjek dari panggilan Islam, dan bahu-membahu menggerakkan komunitas untuk kesuksesan dakwah Islam.

Ikut mendukung Nabi Muhammad Saw membela, pasang badan, hijrah keluar dari Makkah, dan sebagian meninggal sebagai syahid atau pahlawan. *

*Sumber: tulisan Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku Qiraah Mubadalah.

Tags: ayatNamaperempuanpertamaturun
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Bekerja adalah bagian dari Ibadah

Bekerja itu Ibadah

5 Juli 2025
Bekerja

Jangan Malu Bekerja

5 Juli 2025
Bekerja dalam islam

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

5 Juli 2025
Kholidin

Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

5 Juli 2025
Sekolah Tumbuh

Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

4 Juli 2025
Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Film Rahasia Rasa

    Film Rahasia Rasa Kelindan Sejarah, Politik dan Kuliner Nusantara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan
  • Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif
  • Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia
  • Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial
  • Surat yang Kukirim pada Malam

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID