• Login
  • Register
Rabu, 2 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Body Shaming terhadap Perempuan dalam Pandangan Islam

Mari kita berkomitmen untuk saling mendukung dan menghormati, sehingga setiap individu merasa diterima dan dihargai tanpa terkecuali

Rose Merry Rose Merry
12/11/2024
in Personal
0
Body Shaming terhadap Perempuan

Body Shaming terhadap Perempuan

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Branding perempuan dalam industri kecantikan semakin berkembang pesat dengan berbagai publikasi media dan iklan yang hadir di mana-mana. Hal ini secara tidak langsung membentuk persepsi umum tentang konsep kecantikan, di mana perempuan cantik harus memenuhi kriteria tertentu, seperti standar berat badan, bentuk tubuh, wajah, dan lainnya.

Sialnya, jika perempuan tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh masyarakat, mereka bakal menjadi sasaran body shaming. Entah direndahkan dengan cara negatif atau lainnya. Meskipun seringkali mulai dari lelucon, namun candaan semacam ini dapat mempengaruhi perempuan, terutama soal kesehatan mental mereka. Contoh perihal jilbab yang menjadi simbol identitas bagi perempuan muslimah.

Tidak sedikit yang beranggapan bahwa jilbab yang kita pakai harus selaras dengan gaya dan tren. Akibatnya, tidak sedikit perempuan yang berjilbab merasa tertekan untuk memilih jilbab yang tepat agar sesuai dengan penampilan fisik. Jika tidak demikian, bukan tidak mungkin mengalami body shaming.

Misalnya, kasus yang terjadi pada tahun 2017. Ketika itu, seorang gadis berusia 17 tahun di Inggris mengakhiri hidup setelah mengalami body shaming terhadap perempuan secara terus-menerus dari teman-temannya.

Stigma

Fenomena ini menunjukkan bahwasannya masih banyak stigma yang melekat pada perempuan. Mereka yang tidak memenuhi kriteria tubuh ideal sering kali mengalami tekanan sosial yang tidak adil. Padahal body shaming dapat menimbulkan berbagai risiko dan dampak buruk yang serius.

Beberapa di antaranya termasuk menurunnya kepercayaan diri, gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia, serta masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.

Baca Juga:

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

Selain itu, individu yang mengalami body shaming sering kali merasa terisolasi secara sosial dan dapat terjerumus dalam perilaku menyakiti diri sendiri. Hal ini menunjukkan pentingnya kesadaran dan empati dalam berinteraksi dengan orang lain.

Lantas, bagaimana pandangan agama, khususnya Islam, terhadap masalah body shaming?

Dalam Islam, fitrah manusia sangat dihargai karena kita anggap sebagai ciptaan Tuhan yang mulia dan ditempatkan pada posisi terhormat di alam semesta. Manusia sebagai makhluk yang mulia karena teranugerahi akal pikiran yang membedakannya dari insting semata. Dengan akal, manusia mampu berpikir, merenung, dan membuat keputusan yang lebih bijaksana.

Keberadaan akal dalam diri manusia memberikan kemampuan untuk memahami dunia di sekitarnya dan berinteraksi dengan cara yang lebih kompleks. Hal ini menjadikan manusia tidak hanya sekadar mengikuti naluri, tetapi juga mampu beradaptasi dengan lingkungan. Penghormatan terhadap harkat dan martabat setiap individu adalah hal yang mutlak, mengingat manusia kita anggap sebagai makhluk yang mulia.

Oleh karena itu, sebaiknya kita menggantikan tindakan merendahkan harkat dan martabat seseorang dengan sikap saling mendukung dan menghindari segala tindakan yang merendahkan harkat dan martabat seseorang, baik itu berupa perundungan maupun body shaming.

Nilai dan Martabat

Dalam konteks ini, penting untuk memahami bahwa setiap orang memiliki nilai dan martabat yang harus kita hormati. Kita semua memiliki keistimewaan yang berbeda, namun di hadapan Tuhan, kita semua memiliki nilai yang sama. Kita perlu saling menghargai setiap perbedaan yang ada, memperlakukan semua orang dengan setara tanpa memandang penampilan fisik, serta menjaga ucapan kita agar tidak menyakiti perasaan orang lain.

Dengan berkontribusi dalam membangun suasana yang inklusif, pada akhirnya kita dapat menciptakan komunitas yang lebih harmonis. Jadi, mari kita berkomitmen untuk saling mendukung dan menghormati, sehingga setiap individu merasa diterima dan dihargai tanpa terkecuali. []

Tags: Body ShamingidentitasJilbabMartabatnilaiperempuanstigmatubuh
Rose Merry

Rose Merry

Anggota Puan Menulis

Terkait Posts

Narasi Pernikahan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

1 Juli 2025
Toxic Positivity

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

30 Juni 2025
Second Choice

Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

30 Juni 2025
Tradisi Ngamplop

Tradisi Ngamplop dalam Pernikahan: Jangan Sampai Menjadi Beban Sosial

29 Juni 2025
Humor Seksis

Tawa yang Menyakiti; Diskriminasi Gender Di Balik Humor Seksis

26 Juni 2025
Kekerasan Seksual

Kekerasan Seksual Bisa Dicegah Kalau Islam dan Freud Ngobrol Bareng

26 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anak Difabel

    Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?
  • Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak
  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan
  • Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID