Mubadalah.id – Weekend bagiku adalah hari santai sedunia, karena di hari itu aku bisa rebahan dengan gembira tanpa beban kerjaan, tugas kuliah ataupun kesibukan lain yang mengikat. Biasanya aku menikmati hari santai ini dengan menonton film sepanjang hari. Bagiku menonton juga proses pembelajaran, karena dalam proses tersebut, banyak manfaat yang bisa kita ambil.
Seorang temanku merekomendasikan salah satu film, yang katanya wajib banget aku lihat. Setelah aku tonton “waw ini film memang wajib ditonton oleh semua perempuan sih, keren banget enggak ada tandingannya!” dengan menonton film ini, aku cukup termotivasi bahwa menjadi empowerd woman yang senantiasa menyebarkan kebaikan dan manfaat untuk orang lain.
Ya, Raatchasi (2019) judulnya, film tersebut diproduksi di Kollywood yang merupakan saingan dari Bollywood, yang berbasis di negara bagian Tamil Nadu. Film ini disutradarai dan ditulis oleh Sy Gowthamtaj pada tahun 2019 telah memiliki tempat dihati masyarakat, hal ini terbukti dari beberapa penghargaan di India dan negara lainnya.
Saya sebut film ini sebagai film pendidikan, kenapa? Karena pembahasannya berkutat pada dunia pendidikan, dari mulai tempat sekolah, tata kelola pendidikan, metode pembelajaran sampai pada strategi pengembangan minat dan bakat siswa.
Ceritanya dimulai dari seorang perempuan yang bernama Geethaa Rani yang datang dari kota untuk menjadi kepala sekolah di salah satu sekolah negeri di desa pelosok. Hari pertama masuk sekolah, semua dari mulai guru, struktural sekolah, bahkan siswanya sekalipun meremehkan kemampuan Geetha, dengan alasan karena dia seorang perempuan.
Sejak menginjakkan kaki di depan sekolah, Geetha melihat pemandangan yang begitu tidak menyenangkan, dari mulai pagar yang rusak, bangunan sekolah yang kumuh, siswa-siswi yang berkeliaran, guru yang tidak serius mengajar, dan struktur sekolah yang tidak kompeten, bahkan anggaran keuangan yang tidak jelas juga. Wah PR Geetha banyak sekali ya!
Untung Geetha adalah seorang perempuan cerdas, pekerja keras, kuat dan tidak mudah menyerah, sehingga bisa memudahkannya dalam menyelesaikan semua masalah itu satu persatu. Di hari pertama saja Geetha sudah melakukan beberapa perubahan terhadap sekolah tersebut, keren sekali!
Karena Geetha seorang perempuan dengan potensi mumpuni, untuk merubah sekolah tersebut Geetha menyusun strategi yang ditulisnya di papan tulis dengan apik dan melihat permasalahan serta solusi dari berbagai sudut pandang yaitu murid, struktur sekolah, guru dan orang tua murid. Karena baginya mereka adalah satu kesatuan yang mempengaruhi tumbuh dan majunya sekolah tersebut.
Di hari pertama, Geetha mengumpulkan seluruh murid di lapangan sekolah dan memberikan banyak sekali petuah. Karena secara kebiasaan murid di sekolah tersebut cenderung tidak serius belajar, ini terlihat jelas pada saat jam pelajaran banyak murid yang kabur, berkeliaran di lapangan, merokok, berkelahi dan bahkan hanya nongkrong di warung.
Geetha memotivasi siswa untuk serius belajar dan menggunakan waktu sebaik mungkin, bukan hanya itu Geetha juga menyediakan hari liburnya untuk belajar bareng dengan semua murid untuk menggali segala potensi diri setiap muridnya. Ternyata banyak dari mereka yang benar-benar memiliki bakat, tetapi malu dan tidak percaya diri karena sebelumnya tidak ada ruang ekspresi bagi mereka.
Di hari selanjutnya, Geetha membenahi cara mengajar guru, yang dimana hampir semua guru cenderung tidak memikirkan pemahaman dan cara penyampaian materi pada murid, bahkan ada guru yang hanya sibuk bermain Handphone. Geetha menekan semua guru untuk benar-benar bisa memahami materi pembelajaran serta menerapkan metode belajar yang lebih interaktif dengan siswa.
Geetha berhasil melakukan itu! Mulai dari sana guru-guru rajin memahami materi dan mengajar dengan cara yang menyenangkan dan interaktif, yang dimana hal tersebut mempengaruhi pada tingkat pemahaman dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
Di hari selanjutnya, Geetha benar-benar merenovasi hampir semua bangun sekolah lho! Kini sekolah tersebut benar-benar sekolah dengan wajah baru di setiap sudutnya. Langit yang cerah tampak serasi dengan warna dinding sekolahnya, bukan hanya itu setiap lukisannya pun ikut melengkapi.
Hari selanjutnya, Geetha memecat wakil kepala sekolah, karena menurutnya dia tidak serius dan secara kinerja kerjanya pun sangat buruk. Datang ke sekolah seenaknya, sampai di sekolah numpang duduk manis sambil selap selip dana sekolah ke sakunya. Walaupun wakil kepala sekolah tersebut menerimanya, tetapi berujung pada balas dendam.
Kemudian, di hari berikut Geetha mengadakan pertemuan dengan orang tua murid. Dalam pertemuan tersebut Geetha mengajak setiap orang tua untuk sama-sama memajukan sekolah tersebut dengan cara selalu mendorong dan memotivasi anaknya untuk semangat belajar.
Keren bukan Geetha? Dari segala pencapaiannya membuat Pamalingam seorang kepala sekolah swasta yang cukup terkenal dan elite daerah sana merasa tertandingi oleh sekolah negeri tersebut. Pamalingam sangat ketakutan soal suatu saat nanti sekolah swasta tersebut melampau sekolahnya.
Eh ternyata firasatnya betul, sekolah negeri tersebut mengalahkan keunggulan sekolahnya, dari mulai fasilitas, guru serta prestasi muridnya. Hal tersebut membuat Pamalingam murka, dan ingin sekali menghancurkan Geetha seorang perempuan yang merubah sekolah negeri tersebut menjadi sekolah dengan segudang prestasi.
Segala cara dilakukan oleh Pamalingam, dari mulai kerja sama dengan mantan wakil kepala sekolah negeri itu, mengancam Geetha, memberi Geetha uang, mengirim preman sampai memfitnah Geetha hingga ia diseret polisi. Tetapi Geetha lewati semua itu dengan gembira dan tenang, kok bisa ya? Karena semua orang sudah merasakan kebaikannya, maka banyak sekali yang membelanya, apa lagi pada saat Geetha di kantor polisi, dan enggak habis pikir dia masih menyempatkan baca buku dan tetap tenang.
Geetha adalah bukti, bahwa perempuan enggak hanya bisa berkutat dalam dunia dapur, kasur dan sumur, dia bisa terbang sebebas-bebasnya untuk senantiasa menyebarkan kebaikan dan manfaat demi terciptanya masyarakat yang adil, contohnya adil di dunia pendidikan yang dilakukan oleh Geetha.
Geetha juga adalah bukti, bahwa perempuan bisa menjadi pemimpin yang cerdas dan keren yang belum tentu sebagian laki-laki bisa melakukannya. Melarang perempuan untuk menempati posisi strategis, sama halnya menghambat terlahirnya Geetha-Geetha selanjutnya, maka perlakukan perempuan layaknya manusia yang setara dengan laki-laki. []