Mubadalah.id – Dalam sekitar dua tahun ini dunia manusia sedang menghadapi ujian maha berat. Virus Covid19 hadir, pandemik dan terus menyebar dalam ruang-ruang dengan cara yang misterus. Ia telah merenggut nyawa jutaan manusia di berbagai tempat di dunia. Kecemasan dan ketakutan menghantui banyak orang.
Kecanggihan manusia dalam mengelola teknologi belum mampu mengatasi atau menghentikannya. Doa-doa secara sendiri-sendiri dan bersama-sama serta masif di mana-mana telah dipanjatkan dalam gemuruh yang mengharu biru. Sebagian orang menjadi fatalis. Sebagian ada yang putus asa.
Seorang teman mengeluh dan menangis karena keluarga dan orang yang dicintainya pergi meninggalkannya untuk tak kembali.
Aku bilang : “Jangan mengeluh apalagi putus asa. Tak ada gunanya, bahkan itu akan makin memberatkan diri dan bisa menyulitkan kita untuk bisa mencari jalan yang membebaskan duka nestapa ini”.
Seorang bijakbestari bilang : “Dalam situasi yang mengerikan sekalipun, janganlah kehilangan harapan. Tuhan selalu membentangkan jalan. Dia Maha Pengasih”.
Lalu aku membacakan kata-kata Ibnu Athaillah dalam bukinya yang amat terkenal “Al-Hikam” :
َلا يَكُنْ تَأَخُّرُ اَمَدِ اْلعَطَآءِ مَعَ اْلِالْحَاحِ فِى الدُّعَآءِ مُوجِبًا لِيَأْسِكَ. فَهُوَ ضَمِنَ لَكَ اْلاِجَابَةَ فِيْمَا يَخْتَارُهُ لَكَ لَا فِيْمَا تَخْتَارُ لِنَفْسِكَ. وَفِى اْلوْقْتِ الَّذِى يُرِيْدُ لَا فِى اْلوَقْتِ الَّذِى تُرِيْد
“Tertundanya pemberian sesudah engkau mengulang-ulang permohonan kepada Tuhan, seyogyanya tidak membuatmu patah hati. Dia menjamin terpenuhinya permintaanmu sesuai dengan apa yang Dia pilih bukan yang engkau pilih, dan pada waktu yang Dia kehendaki, bukan pada saat yang engkau kehendaki.”
Beliau menegaskan lagi :
لا يُشَكّكَنَّكَ في الوَعْدِ عَدَمُ وُقوعِ المَوْعُودِ، وإنْ تَعَيَّنَ زَمَنُهُ؛ لِئَلّا يَكونَ ذلِكَ قَدَحاً فى بَصِيرَتِكَ وَإخْماداً لِنُورِ سَرِيرَتِكَ
“Tak usah kau bimbang pada keniscayaan perkabulan janji Tuhan, meski belum terwujud pada saat yang ditentukan. Itulah cara bijak Dia agar matahatimu tak redup dan cahaya jiwamu tak padam”.
Senyummu kepada temanmu adalah sedekah dan kebaikan. Senyummu membuatmu sehat. Teruslah berdoa. Jangan berhenti berterima kasih. []