• Login
  • Register
Rabu, 2 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Pendidikan Berkeadilan Tanpa Diskriminasi

Mubadalah Mubadalah
13/07/2021
in Kolom
0
pendidikan berkeadilan

pendidikan berkeadilan

39
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pendidikan merupakan sebuah konsep pembentukan watak dan perilaku manusia, yang merupakan proses panjang semenjak kelahiran manusia (bahkan sebelumnya) hingga kembalinya keharibaan Tuhan. Oleh karena itu, dalam melalui proses pendidikan ini, Allah swt. telah mengaruniakan kepada manusia fitrah hanif, yaitu kecenderungan pada kebenaran, kebaikan, dan keindahan. Karenanya hakikat manusia adalah fitrah itu sendiri. Konstruksi sosial lah yang akan menentukan warna berikutnya. Konstruksi sosial itu bisa berupa pandangan orang tua atau lingkungan keagamaan berikut penafsirannya. Sabda Nabi yang artinya: “Setiap bayi yang dilahirkan itu berada pada kondisi fitrah, suci, maka kedua orang tuanyalah yang membentuknya menjadi seorang Yahudi, Nasrani, atau Majusi” (HR. Muslim). Bagaimanakah maksud pendidikan berkeadilan yang tanpa diskriminasi?

Ada beberapa pandangan Islam yang menyatakan bahwa di dalam proses sosialisasi nilai itu, seorang perempuan (ibu) memiliki posisi yang dominan dalam membentuk kepribadian seseorang. Seorang ibu dipandang sebagai sekolah pertama dan utama, al-ummahatu madrasatun kubra. Selain memiliki peran sangat signifikan dalam proses sosialisasi nilai, seorang perempuan juga dipandang sebagai aktor penting dalam pengasuhan anak. Konsekuensinya, seorang ibu berhak untuk mendapatkan reward sebagai orang pertama yang layak untuk dihormati. Namun ironisnya, semangat penghargaan seperti itu justru menjadi bumerang ketika terjadi di lapangan. Alquran dan Hadis yang memiliki nuansa respectful (penghargaan tinggi) terhadap kaum perempuan, justru seolah melegitimasi praktik-praktik bernuansa ketidakadilan yang muncul dalam ranah keluarga. Lelaki dipandang bertanggungjawab untuk menafkahi keluarga, dan perempuan bertanggungjawab untuk mengatur segala urusan rumah tangga, yang juga meliputi pendidikan anak di rumah, dan hal-hal yang terkait dengan reproduksi dan pengasuhan anak dianggap menjadi tanggung jawab ibu semata. Sehingga bila kesemuanya ini dibebankan pada perempuan, akan membuatnya bekerja hampir tanpa istirahat.

Bicara tentang materi ajar yang disampaikan kepada anak, maka tak akan jauh-jauh dari apa yang dialami orang tuanya. Perempuan akan mereproduksi pengetahuan dan pengalamannya dan mentransformasikannya kepada generasi berikutnya. Bila yang diketahui dan dialaminya adalah berbagai hal yang mengandung nuansa ketidakadilan, secara potensial perempuan juga akan menularkan ketidakadilan itu pada generasi sesudahnya. Perempuan yang menjadi agen pendidikan, yang menanamkan informasi yang kurang tepat mengenai kedudukan laki-laki dan perempuan sangat potensial untuk menanamkan nilai-nilai yang kurang menghargai perempuan. Fenomena ini pernah dikemukakan oleh RA. Kartini dalam suatu suratnya kepada Ny. RM. Abendanon Mandri. Ia menyatakan:

“Bukankah Ni sering, sering sekali mendengar ibunya, bibi-bibinya, kenalan-kenalannya dengan nada mengejek, menghina, mengatakan: “anak-perempuan, ia cuma anak perempuan”. Jadi perempuan sendirilah yang mengajar laki-laki memandang rendah terhadap perempuan. Darah Ni mendidih apabila mendengar orang berbicara tentang anak perempuan dengan nada mengejek dan menghina.”

Dengan demikian, baik lelaki dan perempuan sering kali sama-sama turut andil dalam membangun iklim ketimpangan relasi lelaki dan perempuan, menanamkan pola pendidikan yang diskriminatif antara anak lelaki dan perempuan, akan mengakibatkan mereka mengalami kegagalan dalam mengembangkan potensi kemanusiaannya dan gagal belajar menghargai sesamanya sebagai makhluk Allah swt. yang mulia. Sementara Alquran sendiri mengajarkan kita untuk membangun sikap yang egaliter (setara) antara lelaki dan perempuan dan selalu berorientasi pada achievement (prestasi terbaiknya sebagai manusia) untuk mendapatkan predikat mulia di sisi-Nya (takwa). Ini bisa dibaca di QS. Al-Hujurat: 13.

Baca Juga:

Filosofi Santri sebagai Pewaris Ulama: Implementasi Nilai Islam dalam Kehidupan Sosial

Navigasi Parenting di Era Digital

Aksi Peduli Lingkungan Melalui P5RA Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka dan Misi Pendidikan Karakter Indonesia

Pendidikan merupakan hak yang harus diterima oleh setiap muslim. Hakikat penciptaan manusia, juga menjadi sumber inspirasi bagi urgensi pendidikan. Disebutkan dalam Surah Al-‘Alaq: “Iqra’ bismi rabbika alladzi khalaq”, (Bacalah atas nama Tuhanmu Yang Menciptakan). Oleh karena itu tak salah bila Rasulullah saw. bersabda: “Ajarilah anak-anakmu berkuda, berenang, dan memanah”. (HR. Ad-Dailamy). Hadis di atas juga mencerminkan perlunya pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki oleh setiap orang untuk menghadapi realitas kehidupannya, sehingga perlu diberikan kepada anak lelaki dan perempuan. Bukankah Nabi juga menyampaikan hadis: “Thalabu al-‘ilmi farishatun ‘ala kulli muslimin wa muslimatin”, mencari ilmu itu fardhu (perlu) bagi setiap muslim, laki-laki atau perempuan. (HR. Ibn Majah).

Sumber: Keluarga Sakinah Kesetaraan Relasi Suami Istri (Rahima, 2008).

Tags: pendidikan anakPendidikan berkeadilanPendidikan Karakterpendidikan tanpa diskriminasi
Mubadalah

Mubadalah

Portal Informasi Popular tentang relasi antara perempuan dan laki-laki yang mengarah pada kebahagiaan dan kesalingan dalam perspektif Islam.

Terkait Posts

Kebencian Berbasis Agama

Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama

2 Juli 2025
Menstruasi

Demianus si ‘Manusia Pembalut’ dan Perlawanan terhadap Tabu Menstruasi

2 Juli 2025
Vasektomi

Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

2 Juli 2025
Gaji Pejabat

Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?

1 Juli 2025
Anak Difabel

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

1 Juli 2025
Narasi Pernikahan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

1 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anak Difabel

    Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama
  • Demianus si ‘Manusia Pembalut’ dan Perlawanan terhadap Tabu Menstruasi
  • Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?
  • Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan
  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID