Mubadalah.id – Dalam dua tahun pertama, Air Susu Ibu (ASI) tidak hanya membangun tubuh, tetapi juga membentuk ikatan emosional yang kuat antara ibu dan anak. Karena itu, Islam menempatkan masa penyusuan ini sebagai periode yang sangat mulia.
Namun ironisnya, kemuliaan ini justru sering terabaikan dalam kehidupan sosial. Perempuan masih menanggung seluruh tanggung jawab menyusui sendirian tanpa dukungan sosial, ekonomi, maupun emosional dari suami dan lingkungan.
Bahkan ketika seorang ibu tidak mampu menyusui karena kondisi medis atau kelelahan, ia seringkali disalahkan, dianggap kurang sempurna, atau bahkan kehilangan penghargaan sebagai ibu.
Di sisi lain, laki-laki nyaris absen dari tanggung jawab penyusuan. Padahal, Al-Qur’an dengan tegas menyatakan:
“Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan, dan kewajiban ayah adalah memberi nafkah dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang patut.”
(QS. Al-Baqarah [2]: 233)
Ayat ini menegaskan pembagian tanggung jawab yang adil. Ibu memberikan air susu, sementara ayah wajib menjamin segala kebutuhan agar penyusuan berjalan dengan baik.
Dengan kata lain, menyusui bukan hanya kewajiban biologis seorang ibu. Tetapi juga amanah sosial dan spiritual yang harus dipikul bersama oleh ayah dan ibu.
Dalam perspektif keadilan gender yang diusung oleh gagasan mubadalah, ayah memiliki peran penting dalam keberhasilan pemberian ASI.
Ia menjadi bagian dari sistem pendukung yaitu memastikan ibu memiliki waktu istirahat cukup, menyediakan gizi yang baik, membantu pekerjaan rumah tangga, dan memberikan dukungan emosional agar ibu tidak mengalami tekanan mental.
Sayangnya, sistem sosial kita masih menempatkan peran ayah secara marginal dalam proses ini. Banyak laki-laki yang merasa cukup dengan mencari nafkah, tanpa memahami bahwa kehadiran dan dukungannya sangat menentukan kelancaran produksi ASI dan kesehatan ibu.
Padahal, ketika seorang ayah aktif terlibat, bukan hanya bayi yang tumbuh sehat. Tetapi hubungan keluarga juga menjadi lebih hangat dan setara. []











































