• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Makan Gratis: Tradisi Agustusan yang Menyimpan Makna Kerukunan dan Kebersamaan

Makan gratis menjadi simbol tradisi untuk saling berbagi makanan, keceriaan, dan kebahagiaan sebagai wujud syukur atas kemerdekaan Negara Republik Indonesia

Aisyah Aisyah
29/08/2023
in Pernak-pernik
0
Makan Gratis

Makan Gratis

839
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia yang biasa kita sebut dengan acara Agustusan tentu sangat beragam. Mulai dari upacara bendera, karnaval, malam tirakatan, sampai ada tradisi yang cukup menarik di daerah Pekalongan-Batang yakni “Makan Gratis”.

Makan gratis adalah even 17 Agustus yang biasa dilaksanakan oleh sebagian masyarakat warga Pekalongan Batang. Acara tahunan ini biasa terselenggara mulai tanggal 17 Agustus hingga akhir Agustus. acara ini serupa dengan pasar jajan guna menikmati makan bersama secara gratis.

Melebihi promo Agustusan dalam restoran atau tempat makan yang seringkali hanya memberikan promo kepada warga atau masyarakat yang bernama Agus. Makan gratis ini lebih bersahabat karena mencakup semua elemen masyarakat tanpa terkecuali.

Biasanya even ini terkemas dalam berbagai model. Ada yang setiap rumah akan menyediakan makanan untuk disajikan, ada yang mengonsepnya dengan per kelompok alias terdiri dari beberapa keluarga, bahkan ada yang melaksanakannya seperti acara makan besar.

Seiring perkembangan zaman, rangkaian “Makan Gratis” juga tambah bervariasi, ada yang menambahkannya dengan permainan berhadiah perabotan rumah tangga, kain batik, kerudung, uang, dan lain-lain. Bahkan sampai pengadaan hiburan masyarakat berupa konser dangdut.

Baca Juga:

Film 1 Kakak 7 Ponakan: Arti Keluarga, Kebersamaan, Perjuangan, Cinta dan Ketulusan

Koordinator Seknas GUSDURian: Keberagaman Bukan Hanya Soal Kerukunan, Tapi juga Penegakan Hak Konstitusi

Menyembelih Babi sebagai Simbol Kerukunan Umat Islam dan Kristen di NTT

Etika Sufi Ibn Arabi (3): Mencintai Tuhan dengan Merajut Kerukunan

Esensi Makan Gratis

Lalu apa si sebenarnya makna dari “Makan Gratis”?

Acara ini menyimpan makna kerukunan dan kebersamaan. Kerukunan dan kebersamaan itu dapat kita lihat dari bagaimana kemudian masyarakat saling bergotong royong sesuai kemampuannya dan keterlibatan setiap warga untuk menyiapkan kesuksesan acara. Mereka yang bisa jadi belum tentu bisa saling bersilaturahmi, berinteraksi, dan bercengkrama akhirnya berkumpul tidak hanya pada momen lebaran.

Masyarakat juga akhirnya dapat saling berbagi. Selama ini, masyarakat kita selalu terpisahkan antara si kaya dan si miskin sehingga terjadi kesenjangan antara satu sama lain.  Makan gratis ini menciptakan tenggang rasa untuk menikmati makanan bersama tanpa memandang status sosial.

Even ini menjadi acara yang benar-benar kerap ditunggu oleh warga Pekalongan Batang. Meskipun acara tersebut dilaksanan oleh warga setempat, tidak kemudian menutup untuk warga lain yang ingin datang dan mencoba mencicipi makanan atau suguhannya.

Jadi, setiap orang yang lewat daerah yang sedang mengadakan makan gratis, mereka sangat diperbolehkan untuk ikut menikmati alias kalau dalam bahasa Jawa di-monggoke atau dipersilahkan. Sungguh guyub rukun bukan?

Makan gratis menjadi simbol tradisi untuk saling berbagi makanan, keceriaan, dan kebahagiaan sebagai wujud syukur atas kemerdekaan Negara Republik Indonesia.

Makan Gratis sebagai Bentuk sikap Nasionalis dan Agamis

Event makan gratis ternyata juga mencakup dua aspek yakni Nasionalis dan Agamis.

lho kok bisa ?

Jika kita melihat acara makan gratis ini maka terdapat beberapa bentuk pengamalan sila Pancasila dengan berbagai sudut pandang.

Sila pertama dapat kita lihat dari rangkaian acara Agustusan sebelumnya yakni malam tirakatan, semacam doa Bersama untuk mengenang jasa para pahlawan dan sebagai bentuk syukur kita kepada Tuhan atas kemerdekaan RI. Mengapa ini berkaitan? Karena acara ini biasanya akan terselenggara setelah desa tersebut sudah melaksanakan malam tirakatan.

Sila kedua dapat kita lihat dari sikap saling menghargai satu sama lain, yakni bagaimana warga bisa belajar untuk saling menghargai dari even ini. Menghargai dan menikmati semua jamuan dari setiap pemilih rumah sesuai dengan kemampuannya.

Sila ketiga sebagaimana bunyi silanya “Persatuan Indonesia”,  mengawajarkan warga untuk saling bersatu padu menyukseskan acara makan gratis baik dengan gotong royong dan kerjasamanya.

Sila keempatnya dapat kita lihat dari musyawarah warga. Musyawarah dalam menentukan bagaimana konsep dalam penyelenggaraan acara. Baik itu berkaitan tempat, waktu, maupun serba-serbi yang memeriahkan lainnya.

Sila kelima, yakni sikap atau upaya untuk bersikap adil terhadap sesama. Hal ini dapat kita lihat dari acara ini yang sangat friendly untuk semua kalangan.

Terakhir, acara ini dapat menjadi kegiatan agamis, karena esensinya adalah untuk saling berbagi. Saling berbagi ini menjadi salah satu perintah yang banyak termaktub dalam Al-Qur’an seperti:

إِنَّ الْمُصَّدِّقِينَ وَالْمُصَّدِّقَاتِ وَأَقْرَضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَاعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ

“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya) kepada mereka dan bagi mereka pahala yang banyak.” (QS. Al-Hadid:18). []

Tags: 17 AgustuskebersamaanKerukunanMakan GratisTradisi Agustusan
Aisyah

Aisyah

Aisyah Mahasiswa PascaSarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Terkait Posts

Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Peluang Ulama Perempuan

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

16 Mei 2025
Nusyuz

Membaca Ulang Ayat Nusyuz dalam Perspektif Mubadalah

16 Mei 2025
Poligami dalam

Menggugat Poligami, Menegakkan Monogami

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version