Mubadalah.id – Belum lama ini, viral di media sosial aksi dua orang pemuda melakukan penolakan terhadap pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batu Bara yang akan dilakukan oleh PT Adaro Energi Indonesia Tbk (ADRO) di Kalimantan Utara.
Penolakan tersebut, terjadi saat PT Adaro melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Kamis 11 Mei 2023. Salah satu dari laki-laki tersebut berteriak dengan lantang, serta membawa spanduk berwarna kuning bertuliskan “STOP PEMBANGUNAN PLTU BARU”.
Dari kasus tersebut, sontak membuat jagat maya ramai, ada beberapa yang pro dan kontra terhadap kasus tersebut, bagi yang kontra, seperti di sampaikan oleh Greenpeace. Dalam unggahan videonya, lembaga yang berfokus pada isu lingkungan itu menyampaikan:
“Alih-alih melakukan transisi energi baru, Adaro justru melenggangkan penggunaan energi kotor batu bara untuk membangun PLTU baru guna menyuplai energi pada smelter alumunium baru.”
Pro dan Kontra
Isu pendirian PLTU sebetulnya melahirkan banyak pro dan kontra di sebagian masyarakat. Di Cirebon kehadiran kehadiran PLTU cukup mengalami penolakan dari berbagai pihak.
Dikutip dari website jatam.org menyebutkan bahwa sejumlah aktivis koalisi Break Free yang terdiri dari Greenpeace, WALHI dan (Jaringan Advokasi Tambang) JATAM, melakukan desakan lebih lanjut kepada Pemerintah dan perusahaan.
Bahkan mereka menyoroti rencana ekspansi PLTU Cirebon yang akan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup dan sosial, khususnya kesehatan masyarakat. Para aktivis membentangkan spanduk besar bertuliskan ‘Quit Coal’ yang berarti, pemerintah Indonesia harus segera mengambil tindakan beralih dari batubara sebagai sumber energi demi kesehatan lingkungan dan keselamatan warga negara.
Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia, Arif Fiyanto, menyebutkan, dampak yang paling berpengaruh akibat kehadiran PLTU ini akan mengakibatkan kematian terjadi lebih cepat dari waktunya akibat stroke, serangan jantung, kanker, paru-paru, penyakit jantung dan pernapasan lainnya. Bahkan akan sangat berdampak kepada kesehatan yang mengancam anak-anak.
Dari pandangan aktivis lingkungan tersebut, sesungguhnya kehadiran PLTU sungguh memberikan dampak negatif kepada kita semua. Bahkan akan berujung kepada kematian. Kita tidak mau dong, nyawa kita ditukar hanya dengan kehadiran PLTU.
Oleh sebab itu, pemerintah sebagai pihak yang paling bertanggungjawab seharusnya dapat memikirkan kembali terkait pendirian PLTU, karena banyak sekali dampak buruk yang akan seluruh masyarakat rasakan. Terutama dalam isu kesehatan, lingkungan dan ekonomi warga.
Pandangan Islam
Dalam isu lingkungan, Islam sendiri merupakan agama yang menolak atas segala kerusakan yang terjadi di muka bumi. Penolakan ini akan berdampak kepada seluruh kehidupan masyarakat, seperti kasus di atas, kerusakan bumi akibat kehadiran PLTU ia bahkan akan berujung kepada kematian.
Oleh sebab itu, Allah Swt, melalui firmannya, memerintahkan kepada kita sebagai umat Islam untuk menyelamatkan dan menjaga lingkungan dari segala kerusakan alam, termasuk kerusakan alam yang diakibatkan oleh PLTU. Allah Swt berfirman:
وَلَا تُفْسِدُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَٰحِهَا وَٱدْعُوهُ
Artinya: “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya.” (QS. al-A’raf [7]: 56).
Dari ayat al-Qur’an tersebut, perintah untuk menjaga lingkungan dari segala kerusakan menjadi tanggung jawab kita semua sebagai umat Islam. Bahkan Allah Swt meminta kepada kita, terutama para pemuda untuk terus menjaga lingkungan kita.
Dengan menjaga lingkungan, setidaknya kita akan bisa menyelamatkan kehidupan orang banyak. Terutama dari berbagai kerusakan, seperti kerusakan, lingkungan, alam, kesehatan dan ekonomi warga.
Oleh sebab itu, mari kita semua untuk terus menjaga lingkungan kita dari berbagai kerusakan yang diakibatkan semua orang, termasuk kerusakan alam yang diakibatkan oleh PLTU. Pemerintah seharusnya bisa menggantinya dengan berbagai energi alternatif terbarukan. Sehingga hal ini akan berdampak positif untuk kehidupan masyarakat.
Yaitu kehidupan masyarakat yang sehat, lingkungan yang bersih, udara yang bekualitas, dan tidak adanya kerusakan alam.
Dengan begitu, kita setidaknya bisa menyelamatkan hidup kita dan orang banyak dari segala dampak buruk dari PLTU. Mari kita saling menjaga, dan merawat alam kita, untuk keberlangsungan hidup seluruh umat manusia. []