Mubadalah.id – Kehamilan memiliki efek samping selain membahagiakan juga dapat menjadikan Ibu hamil mengalami morning sickness, sakit punggung, varises, dan lainnya. Sehingga dapat menimbulkan rasa khawatir yang memicu emosi, emosi baik mapun buruk. Gejolak emosi yang timbul saat hamil sebenarnya hal yang wajar dialami oleh setiap ibu hamil, dan terlalu larut dalam emosi tentu tidak baik untuk ibu dan janin, apalagi jika emosi tersebut adalah emosi negatif.
Kekhawatiran yang berlebih, emosi negatif pada masa kehamilan, melahirkan, dan menyusui dapat menimbulkan rasa stress atau depresi yang berdampak buruk bagi kesehatan mental ibu dan janin. Maka menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Sebab, kesehatan mental yang terganggu, bisa menimbulkan berbagai gejala fisik yang pada akhirnya mampu memengaruhi perkembangan janin.
Oleh karenanya, ibu hamil harus peka terhadap tanda-tanda stress atau depresi selama kehamilan yang bisa membahayakan kesehatan mental ibu. Depresi umumnya ditandai dengan kesedihan atau perasaan sedih atau mudah tersinggung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Selain depresi, ibu hamil juga rentan mengalami kecemasan. Kecemasan adalah perasaan khawatir atau takut akan hal-hal yang mungkin saja terjadi.
Dalam hal ini pada buku “Menyelami Telaga Kebahagiaan Bersama 20 Ulama Perempuan” menyebutkan bahwa agar ibu dan anak selamat selama proses reproduksinya harus mendapatkan perlindungan khusus baik oleh dirinya sendiri, suami, keluarga, dan orang sekitarnya, bahkan negara.
Adapun pihak pertama yang harus melindungi adalah orang terdekat seperti suami dan orang sekitarnya. Mereka harus memahami kondisi ibu hamil yang labil dan tidak stabil secara fisik dan psikis maka harus memberikan ekstra perhatian, pengertian dan kepedulian untuk menjaga hati serta perasaan dan tidak memaksakannya untuk mengerjakan pekerjaan berat.
Pihak kedua adalah negara. Negara harus memperhatikan keadaan ibu hamil dengan memberikan pendidikan proses reproduksi perempuan, menjaga kesehatan, menjaga kebersihan, juga kebijakan lain yang baik untuk ibu hamil.
Dalam Al-Qur’an pada surat Lukman ayat 14, surat al-Ahqaf ayat 15, dan surat ath-Talaq ayat 6-7 dijelaskan tentang perintah Allah kepada seluruh manusia agar berbuat baik kepada orang tua, terutama Ibu. Ibu selama hamil mengalami kesulitan, perjuangan untuk bisa melahirkan dan harus menyusui kurang lebih 33 bulan, bahkan taruhannya adalah nyawa.
Maka sebagai orang yang beriman mari melakukan perintah Allah untuk berbuat baik, termasuk kepada ibu hamil. Berbuat baik bisa berupa memberikan dukungan, doa, asupan gizi yang cukup dan berbagai hal yang memberikan rasa aman, nyaman, bahagia, semangat dalam kebaikan serta berbagai hal yang dapat memudahkan menjalani proses reproduksinya.
Dalam kitab Manba’us-Sa’adah juga menjelaskan pentingan ibu hamil untuk memperhatikan hal-hal penting pada saat menjalani reproduksinya. Pertama, beristirahat dari aktifitas normal yang melelahkan diri dan janinnya. Karena kelelahan dapat menimbulkan kemadhorotan bagi ibu dan anak seperti keguguran dan kesakitan.
Kedua, melakukan relaksasi untuk menstabilkan emosi , tekanan, kekhawatiran, gejolak hati, dan rasa gelisah yang muncul. Ibu hamil harus sering-sering melakukan hal tersebut untuk menjaga kesehatan diri dan janin agar sehat jasmani dan rohaninya dan tumbuh kembangnya sesuai dengan harapan.
Ketiga, orang yang tinggal bersama ibu hamil harus mampu menghidupkan suasana tempat tinggal yang bahagia dan saling membahagiakan. Berusaha untuk senantiasa memberikan rasa aman, nyaman dan penuh perhatian serta pengertian.
Keempat, Ibu hamil harus melakukan aktivitas seperti olahraga ringan dengan berjalan kaki di pagi atau sore hari, ikut kelas senam ibu hamil, ikut edukasi tentang kehamilan. Hal ini dapat memberikan stimulasi yang baik bagi perkembangan janin. Dalam hal ini suami harus memberikan pendampian, dukungan dan perhatiaannya selama proses berlangsung untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Suami tidak boleh cuek membiarkannya sendiri yang seakan-akan menilai bahwa kehamilan adalah tugas serta tanggung jawab ibu atau perempuan saja.
Kelima, memperhatikan kesehatan ibu hamil dan menyusui adalah tujuan yang sangat penting. Dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut menjaga kesehatan mentalnya dengan tidak bertanya atau menyinggung yang dapat mengganggu kesehatan mentalnya. Menjaga asupan gizi dengan memperhatikan pola makannya. Dan menjaga kesehatan secara medis dengan memperhatikan aturan periksa atau kontrol rutin ke dokter, minum obat, dan menjaga kesehatan luka setelah melahirkan.
Semoga semakin banyak orang yang berilmu, semakin banyak yang mengamalkan ilmunya. Dengan mengupayakan menjaga kesehatan diri antar sesama makhluknya mengutamakan saling bahagia dan membahagiakan, saling mendukung dan mendoakan, saling berbagi pengetahuan serta pengalaman dan tidak merasa paling benar. []