• Login
  • Register
Minggu, 6 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak dan Membiasakan Hidup Disiplin

Zahra Amin Zahra Amin
25/07/2020
in Featured, Keluarga
0
Ilustrasi Oleh Nurul Bahrul Ulum

Ilustrasi Oleh Nurul Bahrul Ulum

33
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Orang tua mana yang tidak menginginkan anaknya tumbuh dengan rasa percaya diri yang tinggi, dan bisa hidup disiplin. Jikapun ada, tak semua anak yang dilahirkan dari Rahim yang sama, dan tumbuh dalam lingkungan yang sama, akan mmepunyai kepribadian yang sama pula. Karena proses kehidupan yang dihadapi setiap anak itu berbeda.

Sebagaimana pengalaman yang penulis rasakan sendiri, dengan dua orang anak yang meski tinggal dalam satu rumah, dan lahir dari orang tua yang sama, namun mempunyai sifat yang bertolak belakang. Yang pertama cenderung lebih percaya diri, tegas dan pemberani. Sementara yang kedua berkebalikannya.

Penulis menyadari sepenuhnya jika tidak ada miniatur keluarga yang ideal. Hanya saja masing-masing dari tiap orang atau pasangan, akan berusaha agar rumah tangga yang dijalani memberikan rasa damai dan bahagia. Meski untuk mewujudkan itu, harus dilalui dengan banyak drama dan dinamika, terlebih di masa pandemi ini.

Susah makan dan tidur tepat waktu. Susah mandi, Susah bangun pagi, terutama untuk shalat subuh. Dan sederet kesusahan lain ketika menghadapi anak-anak di usia rentang 5 sampai dengan 12 tahun. Butuh kesabaran ekstra dan penjelasan sederhana yang bisa dipahami oleh anak-anak, ketika melakukan tik tok tanya jawab dan mereka komplain dengan perintah orangtuanya.

Tak jarang teriakan akan terdengar, entah dari siapa yang memulai, maka emosi yang meluap-luap tanpa kendali pun memuncak. Anak tersakiti, orang tua juga merasa tak berdaya. Ada komunikasi yang tidak selesai antara orang tua serta anak. Begitu pula yang kerap terjadi dengan penulis.

Baca Juga:

Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif

Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

Sehingga ketika menemukan buku “Rumahku Sekolahku : Panduan Islami untuk Mencerdaskan Anak dalam Lingkungan Keluarga” di rak buku perpustakaan kantor, langsung saja saya ambil dan membaca halaman demi halaman bukunya.

Ada banyak hal yang penulis temui dari buku yang ditulis oleh Syarifudin al Mandari ini. Tentang bagaimana menempa kekuatan anak untuk lebih yakin akan kemampuan dirinya sendiri, yang itu dapat di mulai dari rumah. Rumah, harus menjaga suasana senang dan tenang bagi kegiatan anak agar bisa menemukan sesuatu yang baru dalam hidupnya.

Hal ini menurut penulis sejalan dengan tema Hari Anak Nasional tahun 2020, yakni #anakterlindungi dan #gembiradirumah. Karena itu sebisa mungkin sebagai orang tua agar menjauhi tindakan melarang anak-anak secara berlebihan.

Sering melarang artinya sama saja dengan membatasi anak. Akibatnya, anak akan merasa terkungkung dan tidak percaya diri pada kemampuan dan penemuannya sendiri. Demikian pula memanjakan anak secara berlebihan bisa berakibat sama buruknya.

Membiasakan untuk membiarkan anak menyelesaikan masalahnya dalam hal-hal sederhana, misalnya ketika seorang anak hendak duduk di kursi, jangan langsung mendudukannya, tetapi arahkanlah ia untuk naik dan memanjat kursinya.

Demikian pula jika anak terpeleset dan jatuh, jika kondisinya tidak parah, arahkanlah agar dia dapat bangkit kembali. Lalu sertailah dengan dialog yang ringan, misalnya “Nah, kalau adik tidak hati-hati bisa jatuh. Tidak apa-apa, tapi lain kali harus hati-hati ya!” atau kalimat lain yang dapat membesarkan hatinya.

Sedangkan terkait kedisplinan anak, menurut Syarifudin Al Mandari ada dua jenis pola kedisplinan anak. Pertama, disiplin yang menjadi sikap jiwanya. Mereka merasa senang dengan hidup disiplin. Kebiasaan disiplin lebih mempermudah pekerjaannya ketika dewasa nanti. Kedisplinan menjadi seni hidup, sehingga tidak mengungkung keseharian anak.

Disiplin jenis ini merupakan pola hidup yang membantunya bisa hidup disiplin di mana saja. Bahkan hal ini dapat menjadi pola yang sangat baik utuk menanamkan nilai-nilai kejujuran, keberanian dan keadilan. Demikian pula kecerdasaannya, termasuk ketelitiannya akan sangat dipengaruhi oleh pola hidup disiplin yang dimilikinya.

Kedua, disiplin sebagai sebuah tekanan dari orang lain (bukan kehendak dirinya sendiri). Disiplin dianggap sebagai bagian dari pekerjaan yang memberatkan dan mengikat setiap perilakunya. Disiplin adalah sikap orang tua, guru atau orang dewasa lain yang dilekatkan pada diri si anak.

Jadi, mengajarkan keteladanan antara lain dengan membuat kesepakatan dengan anak-anak menyangkut bagaimana jadwal kegiatan di rumah, mulai dari pagi hingga pagi lagi. Sarana paling efektif untuk itu adalah shalat lima waktu sebagai kebiasaan yang dipatuhi seluruh anggota keluarga setiap hari, maka dengan begitu akan melahirkan siklus hidup kesehariaan anak yang teratur. Hal ini juga dapat berpengaruh pada pola pendisiplinan anak secara alamiah tanpa tekanan. []

Zahra Amin

Zahra Amin

Zahra Amin Perempuan penyuka senja, penikmat kopi, pembaca buku, dan menggemari sastra, isu perempuan serta keluarga. Kini, bekerja di Media Mubadalah dan tinggal di Indramayu.

Terkait Posts

Pemimpin Keluarga

Siapa Pemimpin dalam Keluarga?

4 Juli 2025
Marital Rape

Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

2 Juli 2025
Anak Difabel

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

1 Juli 2025
Peran Ibu

Peran Ibu dalam Kehidupan: Menilik Psikologi Sastra Di Balik Kontroversi Penyair Abu Nuwas

1 Juli 2025
Geng Motor

Begal dan Geng Motor yang Kian Meresahkan

29 Juni 2025
Keluarga Maslahah

Kiat-kiat Mewujudkan Keluarga Maslahah Menurut DR. Jamal Ma’mur Asmani

28 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Ulama Perempuan

    Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film Rahasia Rasa Kelindan Sejarah, Politik dan Kuliner Nusantara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan
  • Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif
  • Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia
  • Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial
  • Surat yang Kukirim pada Malam

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID