• Login
  • Register
Selasa, 3 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Merebut Tafsir: Pembebasan

Ibadah adalah sarana pembebasan manusia dari belenggu kepemilikan, bahkan atas hidup kita sendiri. Kita bukan milik siapa-siapa, kita milik Sang Empunya hidup!

Lies Marcoes Natsir Lies Marcoes Natsir
30/04/2021
in Hikmah
0
Pembebasan

Pembebasan

165
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Beberapa hari lalu saya diundang sebuah kelompok peneliti yang studi tentang analisis ceramah-ceramah keagamaan dalam mengkonstruksikan konsep keluarga. Salah satu yang menarik mereka, soal fenomena ajakan masuk surga sekeluarga. Itu semacam paket wisata lengkap dengan bekal wisata yang harus disiapkan (dan tentu berbiaya).

Dalam materi dakwah tentu saja itu hal penting. Berguna untuk memotivasi ibadah anggota keluarga, membangun kebersamaan dan kekompakan dalam keluarga. Juga bermanfaat untuk membangun solidaritas sosial, rasa guyub dan kolektivitas. Dalam keluarga “Nusantara” nilai bersama-sama dalam keluarga itu sangat penting. Di Jawa ada istilah “mangan ora mangan kumpul”, bersama-sama itu seru dan perlu.

Tapi ibadah adalah laku pribadi. Saya jadi ingat nasihat suami ketika saya hendak berangkat sekolah dengan meninggalkan tiga anak, saya begitu bimbang. Ia mengingatkan soal kesendirian dalam hidup.

Menurutnya (dan saya setuju) “manusia lahir sendiri dan kelak pulang pun sendiri. Meskipun salat berjamaah, puasa di bulan yang sama (Ramadan), buka dan sahur bersama-sama, naik haji dengan berjuta umat dari seluruh dunia bersama-sama, Tuhan hanya menilai amalan, keikhlasan dan ketundukkan kita masing-masing: tak berombong-rombong, tak berjamaah, tak berkloter-kloter, tak bersama-sama. (Merebut Tafsir, 153).

Karenanya fastabiqul khairat berlomba dalam kebaikan, harusnya menjadi sarana jalan kebaikan pribadi, tentu dapat dilakukan kolektif, namun diri sendiri yang tahu nilai keikhlasannya. Dalam istilah feminis ada ungkapan “you are nobodies property, you are yourself”, kamu bukan milik siapa-siapa kamu milikmu sendiri”.

Baca Juga:

Mengapa dan Untuk Apa Perempuan Memakai Jilbab?

Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

Mengenal Perbedaan Laki-laki dan Perempuan secara Kodrati

Menafsir Ulang Ajaran Al-Ḥayā’ di Tengah Maraknya Pelecehan Seksual

Ibadah adalah sarana pembebasan manusia dari belenggu kepemilikan, bahkan atas hidup kita sendiri. Kita bukan milik siapa-siapa, kita milik Sang Empunya hidup! Maka berjuanglah, bertanggung-jawablah untuk pembebasan jiwamu sendiri! Selamat berpuasa! []

Via: https://rumahkitab.com/merebut-tafsir-pembebasan/
Tags: keluargakemanusiaanMerebut TafsirPembebasanperempuanRamadan 1442 H
Lies Marcoes Natsir

Lies Marcoes Natsir

Peneliti senior pada Kreasi Prasasti Perdamaian. Bisa dihubungi melalui [email protected]

Terkait Posts

Perempuan Memakai Jilbab

Mengapa dan Untuk Apa Perempuan Memakai Jilbab?

2 Juni 2025
Jilbab Menurut Ahli Tafsir

Jilbab Menurut Ahli Tafsir

2 Juni 2025
Surah Al-Ankabut Ayat 60

Refleksi Surah Al-Ankabut Ayat 60: Menepis Kekhawatiran Rezeki

28 Mei 2025
Etika Sosial Perempuan 'Iddah

Etika Sosial Perempuan dalam Masa ‘Iddah

28 Mei 2025
Kehidupan

Fondasi Kehidupan Rumah Tangga

27 Mei 2025
Sharing Properti

Sharing Properti: Gagasan yang Berikan Pemihakan Kepada Perempuan

27 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Teknologi Asistif

    Penyandang Disabilitas: Teknologi Asistif Lebih Penting daripada Mantan Pacar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kurban Sapi atau Kambing? Tahun Ini Masih Kurban Perasaan! Refleksi atas Perjalanan Spiritual Hari Raya Iduladha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bagaimana Akhlak Karimah dalam Memilih dan Melamar Pasangan Pernikahan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menyoal Jilbab dan Hijab: Antara Etika Sosial dan Simbol Kesalehan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Hijab Menurut Pandangan Ahli Fiqh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menyoal Jilbab dan Hijab: Antara Etika Sosial dan Simbol Kesalehan
  • Perbedaan Feminisme Liberal dan Feminisme Marxis
  • Mengapa dan Untuk Apa Perempuan Memakai Jilbab?
  • Penyandang Disabilitas: Teknologi Asistif Lebih Penting daripada Mantan Pacar
  • Jilbab Menurut Ahli Tafsir

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID