• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Momentum Hari Ibu: Menyadari Peran Penting Seorang Perempuan

Hari ibu dapat kita maknai peran penting perempuan di tengah-tengah budaya patriarki yang masih melekat di masyarakat khususnya dalam keluarga.

Khairun Niam Khairun Niam
22/12/2024
in Publik
0
Momentum Hari Ibu

Momentum Hari Ibu

796
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Setiap 22 Desember masyarakat Indonesia selalu memperingati Hari Ibu. Saat itu, media sosial kita pasti dipenuhi dengan flayer ucapan hari ibu. Teman-teman kita mengupload foto bersama ibunya dengan caption selamat hari ibu sampai kata-kata yang penuh haru. Apalagi yang sudah ditinggal pergi ibunya lebih dulu.

Jika kita gali lebih dalam pada hakikatnya momentum hari ibu tidak hanya sekadar memperingati secara seremonial saja. Yakni dengan memberi caption selamat hari ibu, foto bersama, dan memberi kado misalnya. Secara lebih dalam, hari ibu dapat kita maknai dengan menyadari peran penting seorang perempuan di tengah-tengah budaya patriarki yang masih melekat di masyarakat khususnya dalam keluarga.

Sebelum membahas lebih jauh, saya ingin mengajak pembaca kembali ke masa lalu untuk melihat peristiwa bersejarah dan istimewa pada 22 Desember ini.

Sejarah Hari Ibu

Penetapan hari ibu pada 22 Desember sebenarnya merujuk pada hari pertama penyelenggaraan Kongres Perempuan Indonesia I yang terlaksana selama empat hari. Yakni pada  22-25 Desember 1928 di gedung Dalem Joyodipuran, Yogyakarta. Kongres Perempuan Indonesia I ini merupakan langkah awal sekaligus menjadi momen penting bagi pergerakan dan perjuangan perempuan di Indonesia.

Yogyakarta menjadi saksi berkumpulnya 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Mengutip bpmpriau.kemdikbud.go.id pada kongres ini yang menjadi agenda utamanya adalah mengenai persatuan perempuan Nusantara, peran perempuan dalam perjuangan kemerdekaan, peran perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa, perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu serta balita. Selain itu pernikahan usia dini bagi perempuan dan lain sebagainya.

Baca Juga:

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

Pada Juli 1935 kembali diadakan Kongres Perempuan Indonesia II, pada kongres ini terbentuk BPBH (Badan Pemberantasan Buta Huruf) dan menentang perlakuan tidak wajar atas buruh wanita perusahaan batik di Lasem, Rembang.

Penetapan Hari Ibu tanggal sendiri baru terjadi dalam Kongres Prempuan Indonesia III pada tahun 1938. Presiden Soekarno pada akhirnya menetapkan secara resmi tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu melalui Dektrit Presiden No. 316 tahun 1959.

Perempuan Multitasking

Fenomena hari ini yang sering terjadi adalah perempuan selalu diberi pertanyaan, mau menjadi wanita karir atau ibu rumah tangga. Ada yang memilih wanita karir, ada juga yang memilih menjadi ibu rumah tangga. Padahal sejatinya apapun pilihannya perempuan akan tetap menjadi seorang ibu. Pilihan menjadi wanita karir tidak akan mengurangi naluri sebagai seroang istri dan juga tidak akan mengurangi esensi seorang ibu itu sendiri.

Meskipun menjadi wanita karir perempuan tetap akan mengedapankan anak dan suami. Apalagi perempuan yang fokus menjadi ibu rumah tangga. Bedanya hanya ibu rumah tangga lebih banyak waktu di rumah. Sedangkan wanita karir tidak. Apapun pilihannya baik wanita karir atau ibu rumah tangga, seorang ibu adalah perempuan yang multitasking. Dia bisa mengerjakan segalanya dalam satu waktu, mencuci baju, mencuci piring, menyiapkan sarapan, dan lain-lain.

Perempuan yang memiliki peran ganda (ibu dan istri) ini kita ibaratkan sebagai sebuah tiang penyangga. Jika kita lihat secara detail maka tugas seorang perempuan (ibu dan istri) lebih berat dan banyak dari pada seorang laki-laki (suami). Dia yang mengatur domestik rumah tangga, sekaligus mengasuh dan menemani anak.

Di sisi lain tidak hanya dalam ruang lingkup rumah tangga, perempuan juga bisa tampil dan berperan di ruang publik. Hari ini kita bisa melihat sudah banyak sekali perempuan-perempuan yang berperan sebagai ibu dan istri tampil di ruang publik, dalam bidang politik, pendidikan, dan ekonomi misalnya. Selain aktif dengan pekerjaannya di luar, mereka juga tidak melupakan tugas-tugasnya yang lain sebagai seorang ibu dan istri.

Refleksi Hari Ibu

Jika kita perhatikan secara detail kegiatan para ibu sehari-hari mereka tidak hanya berperan sebagai tiang penyangga dalam keluarga. Namun juga sebagai pahlawan dalam berbagai peran yang mereka jalani dalam kehidupan sehari-hari. Mereka adalah penggerak utama dalam keluarga, masyarakat bahkan negara. Bahkan secara historis perempuan juga berperan penting dalam kemerdekaan Indonesia.

Oleh sebab itu momentum Hari Ibu jangan hanya kita jadikan sebagai bentuk serimonial dan formalitas, melainkan menyadari peran penting seorang perempuan. Momentum hari ibu merupakan bentuk penghargaan kepada para ibu dan perempuan secara keseluruhan, karena perannya yang sangat vital dalam berbagai aspek kehidupan.

Selain itu, melalui peringatan Hari Ibu ini kita mendoakan para ibu di luar sana yang sedang berjuang membesarkan, merawat serta mendidik anak-anak mereka untuk selalu diberikan kekuatan dan kesehatan. Baik secara jiwa, raga, dan finansial tentunya. Wallahua’lam. []

Tags: Hari IbuMomentum Hari IbumultitaskingPeran PerempuanperempuanPergerakan Perempuan Indonesiasejarah
Khairun Niam

Khairun Niam

Santri yang sedang belajar menulis

Terkait Posts

Kritik Tambang

Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

4 Juli 2025
Isu Iklim

Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

3 Juli 2025
KB sebagai

Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama

3 Juli 2025
Poligami atas

Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

3 Juli 2025
Konten Kesedihan

Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

3 Juli 2025
SAK

Melihat Lebih Dekat Nilai Kesetaraan Gender dalam Ibadah Umat Hindu: Refleksi dari SAK Ke-2

2 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Poligami atas

    Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI
  • Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID