Mubadalah.id – Dalam beberapa catatan sejarah menyebutkan bahwa selama di Makkah, Karimah al-Marwaziyyah menyelenggarakan “halaqah”, forum, pengajian untuk semua pelajar dan ulama laki-laki dan perempuan yang datang dari berbagai belahan dunia muslim.
Beberapa ulama besar yang belajar kepada Karimah dan memperoleh ijazah darinya ialah:
Pertama, Imam Abu Bakar Ahmad bin Ali bin Tsabit, atau yang populer dipanggil Al-Khathib al-Baghdadi (w.1070 M). Ia mengaji sorogan kepadanya. Yakni, ia membaca di hadapan gurunya itu, sementara guru mendengarkannya.
Kedua, Abu Muzhaffar Manshur at-Tamimi as-Sam’ani (w. 1095 M). Ia mengaji kepada Sayyidah Karimah di Makkah.
Ketiga, Abu Abdullah al-Husein bin Ali bin al-Husein ath-Thabari (w. 1104 M). Ia adalah mufti dan ahli hadits Makkah. Ia mengaji sekaligus memperoleh ijazah kitab Shahih al-Bukhari dari guru perempuan itu.
Keempat, Jamahir bin Abdurrahman ath-Thulaithili (Toledo, Spanyol). Ia bertemu dengan Syekhah Karimah dalam perjalanannya ke Makkah dan memperoleh ijazah Shahih al-Bukhari.
Kelima, Muhammad bin Abi Nashr Futuh bin Abdullah Futuh alAndalusi (w. 1095 M).
Keenam, Abdul Aziz bin Abd al-Wahab al-Qairawani (w. 1101 M).
Penuturan Ulama
Seluruh ulama dari dunia Timur dan wilayah Islam Barat mengakui keulamaan, kesarjanaan, dan keunggulan Karimah al-Marwaziyyah ini, sebagaimana penuturan berikut:
“Semua ulama dari wilayah Timur maupun wilayah Barat mengakui kepakaran/keulamaan perempuan ahli hadits besar ini. Mereka menaruh penghormatan, pemuliaan, dan penghargaan yang tinggi kepadanya. Mereka memberikan kesaksian atas kecerdasan dan kepiawaiannya dalam ilmu pengetahuan keislaman, terutama hadits, berdiskusi, dan berdebat.”
Abu al-Ghanim an-Nursi mengatakan, “Karimah al-Marwaziyyah mengeluarkan satu naskah tulisan tangan hadits Shahih Bukhari. Aku duduk di hadapannya, aku menulis sembilan lembar dan membacakannya di hadapannya.”
“Aku ingin mendiskusikannya sendiri dengan orang lain. Lalu, ia mengatakan, Jangan! Kamu harus mendiskusikannya denganku. Maka, aku pun mendiskusikannya dengannya”
Sejarah dan biografi tokoh ini di banyak dalam kitab. Beberapa di antaranya: Ibnu Atsir dalam Al-Kamil fi at-Tarikh, Ibnu al-Jauzi dalam Al-Muntazhim.
Kemudian, ada juga Adz-Dzahabi dalam Siyar A’lam an-Nubala, Ibnu Katsir dalam Al-Bidayah wa an-Nihayah, Ibnu Imad dalam Syadzarat adz-Dzahab, dan Az-Zirikli dalam Al-A’lam. []