• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Narasi Mubadalah dalam Konsepsi Khalwat

Karena itu, teks Hadis ini merupakan peringatan kepada laki-laki dan perempuan agar relasi mereka selalu dipandu oleh niat baik. Termasuk komitmen pada kebaikan, kemaslahatan, perdamaian, kerahmatan, serta keadilan.

Redaksi Redaksi
27/03/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Khalwat

Khalwat

500
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Teks Hadis tentang preseden pada masa Nabi Saw mengenai kerjasama antara laki-laki dan perempuan dalam kehidupan sehari-hari bisa menjadi kontra deskripsi yang hiperbolik dan eksesif mengenai fitnah, aurat, dan khalwat dalam narasi keagamaan arus utama selama ini.

Tentu saja ketiga isu ini benar adanya, tetapi harus dibaca secara mubadalah dengan menempatkan kedua jenis kelamin secara berimbang, dan tidak menyudutkan salah satunya sebagai tertuduh, yang harus dikerangkeng dalam ruang domestik.

Ketiga isu ini, dengan basis teks-teks eksplisit mengenai partisipasi perempuan dan kerja sama mereka dengan laki-laki di ruang publik, harus kita pahami sebagai kewaspadaan bersama dari potensi buruk yang mungkin terjadi dari kedua belah pihak.

Kewaspadaan ini bukan untuk melarang, tetapi menjaga diri, dan melindungi dari kemungkinan hal buruk bisa terjadi. Hiperbolis dalam ketiga isu ini akan merendahkan preseden nama-nama perempuan awal Islam yang aktif di ranah publik. Preseden yang terjadi pada masa Nabi Muhammad Saw. dengan kesaksian dan persetujuan beliau.

Teks Hadis yang banyak dan valid ini tidak boleh kita kerdilkan. Apalagi nafikan oleh satu atau dua teks yang melarang khalwat bersama perempuan:

Baca Juga:

Membaca Ulang Ayat Nusyuz dalam Perspektif Mubadalah

Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

Doa, Mubadalah, dan Spirit Penguatan Perempuan: Catatan Reflektif dari Kuala Lumpur

Semua Adalah Buruh dan Hamba: Refleksi Hari Buruh dalam Perspektif Mubadalah

“Bahwa seseorang yang khalwat dengan perempuan akan ditemani setan” (Sunan al-Tirmidzi, Kitab al-Radha’, no. 1204).

Prinsipal

Teks Hadis ini bukanlah larangan mutlak. Melainkan kondisional, dan harus kita maknai secara integral dengan teks Hadis yang lebih suportif dan prinsipal.

Makna kondisional yang dimaksud Hadis tentang khalwat ini harus dikhususkan pada hal-hal yang mengarah langsung pada perzinaan yang diharamkan atau segala pertemuan yang mengarah pada perencanaan dosa, perbuatan jahat, dan zalim.

Karena itu, teks Hadis ini merupakan peringatan kepada laki-laki dan perempuan agar relasi mereka selalu dipandu oleh niat baik. Termasuk komitmen pada kebaikan, kemaslahatan, perdamaian, kerahmatan, serta keadilan.

Perempuan tidak terus-menerus, dengan alasan khalwat, disalahkan dan dirumahkan. Melainkan kedua belah pihak, laki-laki dan perempuan, diminta untuk saling waspada.

Serta menjaga diri dengan tetap membuka akses-akses secara positif bagi perempuan. Sebagaimana laki-laki memperoleh kebaikan-kebaikan yang ada pada ranah publik. []

Tags: KhalwatkonsepsiMubadalahnarasi
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

KB

KB dalam Pandangan Riffat Hassan

20 Mei 2025
KB

KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

20 Mei 2025
KB dalam Islam

KB dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version