• Login
  • Register
Kamis, 3 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Pemimpin Perempuan Hebat di Dunia

Hasanudin Abdurakhman Hasanudin Abdurakhman
10/11/2022
in Kolom
0
Perempuan juga berhak jadi pemimpin

Ilustrasi: Dul/mubadalahnews.com

228
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.Id– Masih sangat banyak orang meragukan kemampuan pemimpin perempuan. Padahal sudah ada begitu banyak contoh pemimpin perempuan hebat di dunia berbagai bidang.

Pemimpin Perempuan Hebat di Dunia

Marie Curie adalah salah satunya. Ia memenangkan 2 Hadiah Nobel, yaitu di bidang fisika tahun 1903 dan kimia tahun 1911. Hanya ada 4 orang yang pernah memenangkan Hadiah Nobel 2 kali, dan Marie Curie adalah orang pertama yang mendapat 2 hadiah itu.

Di dunia politik kita mengenal Margaret Tatcher. Perdana Menteri Inggris tahun 1979-1990. Ia adalah Perdana Menteri Inggris dengan masa jabatan terlama di abad XX. Ia dijuluki Wanita Besi. Ada satu lagi Wanita Besi sebelum Tatcher, dia adalah Perdana Menteri Israel (1969-1974), Golda Meier. Ia memimpin Israel dalam masa sulit, menghadapi Perang Yom Kippur.

Saat ini yang masih memerintah adalah Kanselir Jerman Angela Merkel, sudah menjabat sejak tahun 2005 hingga sekarang (13 tahun). Angela adalah doktor di bidang fisika, dan awalnya berkarir sebagai peneliti, sebelum terjun ke dunia politik.

Baca juga: Perempuan Juga Berhak Jadi Pemimpin

Baca Juga:

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

Bagaimana dengan dunia bisnis? Top executive sejumlah perusahaan hebat dunia adalah perempuan. Mary Barra adalah CEO General Motor. Indra Nooyi CEO Pepsi. Marylin Hewson di Lockheed Martin. Sheryl Sandberg di Facebook. Ginni Rometty di IBM. Meg Whitman di Hewlett Packard. Safra Catz di Oracle, dan masih banyak lagi.

Di dunia spiritual kita mengenal Bunda Theresa, pengabdi sosial yang terus mengabdi sampai akhir hayatnya.

Meski ada begitu banyak contoh perempuan hebat, tetap saja banyak orang yang menganggap bahwa perempuan tidak bisa jadi pemimpin. Atau, menganggap sehebat-hebatnya perempuan, ia harus berada di belakang laki-laki.

Kenapa begitu? Selama ribuan tahun dunia memang didominasi oleh laki-laki. Fungsi kodrati perempuan, yaitu hamil, melahirkan, dan menyusui, membuat mereka lemah selama menjalankan fungsi-fungsi itu.

Dengan alasan itu perempuan digiring untuk ditempatkan di posisi lemah seterusnya. Perempuan itu lemah. Maka laki-laki mendominasi semua urusan. Karena semua urusan di zaman itu didominasi oleh kekuatan fisik, seperti bertani dan berperang.

Selama ribuan tahun itu perempuan tidak diberi peran. Bahkan diperlakukan sebagai properti.

Baca juga: Kualitas Pemimpin Tidak Dilihat dari Jenis Kelaminnya

Abad XX ditandai dengan makin bergesernya pusat kekuatan dunia, dari otot ke otak. Revolusi Industri menghasilkan mesin-mesin dengan kekuatan dan kecepatan jauh melebihi kemampuan laki-laki.

Perempuan cerdas yang mampu merancang atau mengoperasikan mesin, jauh lebih bisa berperan daripada sekadar laki-laki.

Di abad XXI pusat kekuatan bergeser lagi, dari mesin ke komputer. Dalam urusan ini kemampuan otak jauh lebih dominan. Jangan heran bila top executive sejumlah perusahaan komputer dunia adalah perempuan.

Zaman sudah bergeser sedemikian jauh, tapi masih banyak orang yang pola pikirnya tertinggal belasan abad. Mereka masih menganggap perempuan itu lemah, bodoh, sering melakukan kesalahan, dan sumber dosa.

Tidakkah konyol ketika seorang laki-laki menganjurkan perempuan untuk tidak berkarir, anjuran itu disampaikan melalui Facebook, yang COO-nya adalah seorang perempuan!

Baca juga: Pemimpin Perempuan; Membaca Al-Qur’an dan Konteksnya

Perempuan sudah membuktikan mampu menyelinap di tengah kerumunan laki-laki, tampil memimpin, pada saat peran mereka dicegah, dan ditekan. Tengoklah Marie Curie itu. Ia menerima Hadiah Nobel tahun 1903, saat banyak perempuan yang untuk sekolah saja masih mendekati mustahil.

Di bawah berbagai tekanan ia mampu tampil di garis paling depan. Itu membutuhkan kekuatan berlipat-lipat.

Tidak perlu diragukan lagi, perempuan punya kekuatan yang sama dengan laki-laki, dan harus diberi kesempatan yang sama.

Bagaimana model terbaiknya? Saya melihat keluarga Curie sebagai model terbaik. Marie bekerja sama dengan suaminya Pierre. Mereka berbagi Hadiah Nobel tahun 1903.

Tahun 1911 sebenarnya juga merupakan Hadiah Nobel bagi mereka berdua, tapi Pieree tidak mendapatkannya, karena ia sudah meninggal 5 tahun sebelumnya. Hadiah Nobel hanya diberikan kepada yang masih hidup.

Marie bukan hanya ilmuwan. Ia bukan ilmuwan yang mengabaikan perannya sebagai perempuan. Ia seorang ibu yang hebat, melahirkan dan mendidik anak-anak yang hebat pula.

Anak perempuannya Irene adalah penerima Hadiah Nobel pula, juga bersama suaminya Frederic Joliot. Berdua mereka menerima Hadiah Nobel Kimia, tahun 1935.

Marie Curie adalah perempuan hebat, yang menjadi hebat bersama Pierre, seorang suami hebat. Irene, anak mereka, jadi perempuan hebat pula, bersama suaminya Frederic, yang juga hebat.

Laki-laki dan perempuan bisa hebat bersama, dan bersama mengasuh anak-anak yang hebat. Tidak perlu ada satu pihak yang diposisikan hanya sebagai pendukung atau pendamping.

Demikian penjelasan terkait pemimpin perempuan hebat di dunia. Semoga bermnafaat. []

Tags: domestikfeminismeGenderislamkerjalaki-lakipemimpinperadabanperempuanpublik
Hasanudin Abdurakhman

Hasanudin Abdurakhman

Terkait Posts

Isu Iklim

Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

3 Juli 2025
KB sebagai

Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama

3 Juli 2025
Poligami atas

Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

3 Juli 2025
Ruang Aman, Dunia Digital

Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

3 Juli 2025
Konten Kesedihan

Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

3 Juli 2025
Marital Rape

Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

2 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Konten Kesedihan

    Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim
  • Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID