Mubadalah.id – Peluang untuk mengakses pendidikan bagi anak-anak di sebagian masyarakat pedesaan hingga saat ini seolah-olah masih terhalang oleh tembok besar, yang menyulitkan anak-anak, terutama anak perempuan untuk melanjutkan pendidikan lebih tinggi.
Persoalan tersebut, merupakah salah satu permasalah saya temukan di Desa Paniis, anak-anak perempuan di sana masih sulit untuk melanjutkan pendidikan mereka ke pendidikan yang lebih tinggi.
Menurut Kepala Dusun (Kadus) Pon, Ibu Dian menyebutkan bahwa hanya sekitar 40% perempuan di Desa paniis yang mengeyam pendidikan tinggi (kuliah). Karena selebihnya, setelah lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) para perempuan lebih memilih bekerja, membangun usaha dan merantau ke luar kota.
Dari data 40% perempuan yang memilih untuk kuliah ini akhirnya membuat saya untuk menanyakan lebih mendalam. Apa saja alasan mereka para perempuan desa yang memilih untuk terus melanjutkan pendidikannya.
Mendukung Anak Perempuan
Hingga akhirnya, saya menemui keluarga Pak Aleh dan Bu Juju di salah satu Blok Pon, Desa Paniss. Pasutri ini bercerita soal alasan kenapa keduanya mendukung anaknya untuk kuliah.
Dalam penuturannya, Pak Aleh mengatakan, saya dan ibu selalu mendorong apa yang dicita-citakan sama si teteh Aullya Nathasya (anak pertamanya). Termasuk dalam pendidikan sekalipun, sebagai orang tua hanya bisa mendukung. Terlebih, dengan berpendidikan akan membuat pikiran si teteh lebih terbuka, luas, dan lebih banyak teman.
Ibu Juju juga menyampaikan, dengan menguliahkan si teteh, ini setidaknya akan memberikan motivasi kepada teman-teman si teteh yang lebih memilih bekerja. Karena menurut Ibu Juju, zaman sekarang pendidikan itu sangat penting. Dengan pendidikan akan menjadi bekal di masa depan nanti.
Oleh sebab itu, dari cerita dan alasan orang tua yang mendukung anaknya untuk bisa berpindidikan tinggi, bagi saya menjadi angin segar. Karena sebagaimana kita ketahui bersama bahwa perempuan di desa masih terus terkukung dalam budaya yang melemahkan mereka. Pilihan perempuan setelah mereka selesai SMA atau berhenti di SMP, kalau tidak nikah, ya bekerja.
Dengan kesadaran Pak Aleh dan Ibu juju tentang pentingnya mendukung pendidikan anak-anaknya, terutama anak perempuan menjadi teladan bagi kita semua, bahwa hak soal pendidikan anak, baik laki-laki maupun perempuan harus orangtua berikan dukungan. Karena dengan pendidikan bisa mencerdaskan anak-anak sebagai penerus bangsa.
Ajaran Islam
Bahkan dukungan pendidikan kepada anak-anak tersebut, bagi saya sudah sejalan dengan ajaran Islam. Di dalam Islam, Nabi Muhammad Saw memerintah tentang pendidikan itu penting bagi anak laki-laki dan perempuan. Dalam Hadis Shahih Bukhari, Nabi Saw bersabda:
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ، ” جَاءَتِ امْرَأَةٌ إِلَى رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم فَقَالَتْ: يَا رَسُول الله ذَهَبَ الرِّجَالُ بِحَدِيثِكَ، فَاجْعَلْ لَنَا مِنْ نَفْسِكَ يَوْمًا نَأْتِيكَ فِيهِ تُعَلِّمُنَا مِمَّا عَلَّمَكَ الله، فقال: اجتمعن في يَوْمٍ كَذَا وَكَذَا فِي مَكَانٍ كَذَا وَكَذَا، فَاجْتَمَعْنَ، فَأَتَاهُنَّ رَسُولُ فَعَلَّمَهُنَّ مِمَّا عَلَّمَهُ اللهُ ثُمَّ قَالَ: مَا مِنْكُنَّ امْرَأَةٌ تُقَدِّمُ بَيْنَ يَدَيْهَا مِنْ وَلَدِهَا ثَلَاثَةٌ K اللَّهِ إلَّا كَانَ لَهَا حِجَابًا مِنَ النَّارِ. فَقَالَتِ امْرَأَةٌ مِنْهُنَّ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَوِ اثْنَيْنِ، قَالَ: فَأَعَادَتْهَا مرتَيْنِ، ثُمَّ قَالَ: وَاثْنَيْن وَاثْنَيْنِ، وَاثْنَيْنِ “رواه البخاري
Artinya: Abu Sa’id al-Khudri Ra menuturkan bahwa suatu saat, ada seseorang perempuan datang bertandang kepada Rasulullah Saw berkata, “Wahai Rasulullah, para laki-laki itu telah banyak memperoleh pelajaranmu. Bisakah engkau menyempatkan diri untuk kami (para perempuan) pada hari tertentu. Sehingga kami bisa mendatangimu mengajarkan kami apa yang diajarkan Allah Swt kepadamu?.”
Rasulullah Saw menjawab, “Ya, silahkan berkumpul di hari tertentu dan tempat tertentu.” Para perempuan kemudian datang berkumpul (di hari dan tempat yang telah ditetapkan) dan Rasulullah Saw pun hadir mengajari mereka apa yang diperolehnya dari Allah SWT. (HR. Shahih Bukhari).
Melalui Hadis di atas, Nabi Muhammad Saw telah menegaskan bahwa pendidikan itu merupakan hak semua umat manusia. Termasuk laki-laki dan perempuan pun penting untuk berpendidikan. Bahkan, Nabi Saw memberikan waktu khusus untuk mengajar kepada para perempuan.
Oleh sebab itu, sudah saatnya kita semua, untuk terus mendukung dan mendorong para anak-anak. Terutama anak perempuan untuk terus belajar, dan berpendidikan tinggi. Karena dengan pendidikan, mereka akan tumbuh menjadi penerus bangsa yang cerdas dan berkualitas. []