• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Peran Perempuan Dalam Membentuk Usia Emas Pada Anak

Peran perempuan dalam mengisi masa ‘golden age’ anak melalui ASI ini perlu mendapat perhatian tersendiri, karena prevalensi pemberian ASI di Indonesia terbilang masih cukup rendah

Belva Rosidea Belva Rosidea
04/09/2022
in Keluarga
0
Peran Perempuan

Peran Perempuan

316
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Tak dapat kita pungkiri bahwa hampir segala lini kehidupan ini erat kaitannya dengan peran perempuan. Khususnya dalam hubungan ibu dan anak, peran perempuan sebagai ibu sungguh memberi dampak yang signifikan entah kita sadari atau tidak. Bukan hanya sebatas madrasah pertama bagi anak, namun peran ibu dalam membentuk karakter anak ternyata juga bisa dijelaskan secara medis, yakni melalui kegiatan meng-ASI-hi.

Kegiatan ibu memberi ASI (Air Susu Ibu) kepada bayinya bukan hanya sekedar kegiatan memberi makanan semata untuk membuat bayi kenyang saja. Namun juga bernilai ibadah dan memberi dampak dalam perkembangan bayi yang luar biasa.

Dalam Islam bahkan menyebutkandalam Al-Qur’an QS. Al-Baqarah ayat 233, yang memiliki penggalan arti : “Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan…”. Begitu mulianya kegiatan meng-ASI-hi, bahkan Al-Qur’an pun memberi anjuran untuk meng-ASI-hi hingga usia 2 tahun. Kenapa demikian?

Usia Emas Anak

Seiring kemajuan ilmu kedokteran, banyak ayat dalam Al-Qur’an yang baru terbukti kebenarannya di zaman modern ini. Usia 2 tahun jika kita hitung dalam hari merupakan 1000 hari pertama kehidupan anak. Yakni 9 bulan di kandungan (kurang lebih 270 hari) + 2 tahun kehidupan di dunia (kurang lebih 730 hari).

1000 hari pertama kehidupan anak ini merupakan usia emas atau biasa disebut ‘golden age’ karena masa-masa tersebut memiliki pengaruh besar terhadap kualitas pertumbuhan dan perkembangan anak baik fisik maupun psikologinya.

Baca Juga:

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

Gangguan yang terjadi selama periode ‘golden age’ akan berdampak pada kelangsungan hidup tumbuh kembang anak yang bersifat permanen. Ini akan sulit untuk kita perbaiki setelah usia anak lebih dari 2 tahun. Berbagai penelitian neurologi mengungkapkan ketika anak terlahirkan, otak bayi mengandung sekitar 100 milyar neuron yang siap melakukan sambungan antar sel dengan pesat saat di kandungan sampai selama 2 tahun pertamanya.

Meskipun proses pematangannya masih berlangsung sampai anak berumur tiga tahun. Sebagian ahli ada yang menyebutkan hingga anak berusia empat atau lima tahun (Uce 2017). Nutrisi menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi kualitas pertumbuhan otak. Oleh sebab itu, ASI sebagai makanan yang kaya nutrisi dapat menjadi solusi dalam menunjang pertumbuhan otak anak hingga usia 2 tahun.

Peran Perempuan dalam Pemberian ASI

Forum World Health Assembly yang WHO (Word Health Organization) gagas, mematok target pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan minimal 50 persen pada 2025. Namun akan jauh lebih baik bila ASI bisa lanjut kita berikan sampai usia bayi 2 tahun.

Peran perempuan dalam mengisi masa ‘golden age’ anak melalui ASI ini perlu mendapat perhatian tersendiri. Karena prevalensi pemberian ASI di Indonesia terbilang masih cukup rendah. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pemberian ASI dan kaitannya dengan usia golden age, menjadi salah satu penyebab rendahnya motivasi untuk melakukan hal tersebut.

Menurut data Riskesdas cakupan ASI eksklusif di Indonesia pada tahun 2018 haya sebesar 37,3%. Jika membandingkan dengan penetapan target oleh Kemenkes RI yaitu 80%. Maka capaian ASI eksklusif di Indonesia sendiri masih jauh dari target (RISKESDAS 2018).

ASI memiliki berbagai kandungan gizi mulai dari kolostrum, berbagai jenis vitamin, zat besi, zat anti infeksi, laktoferin, dll. Bahkan, ASI di tahun kedua merupakan sumber lemak dan vitamin A yang tidak tergantikan oleh jenis makanan apapun.

ASI Pengaruhi Kualitas Generasi

Pemberian ASI dapat mempengaruhi kualitas generasi di masa depan, bahkan Pemerintah Indonesia berkomitmen yang dinyatakan melalui Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi dengan fokus utama gerakan ini adalah pemenuhan kebutuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dalam rangka mengurangi angka malnutrisi pada tumbuh kembang anak.

Laporan global UNICEF di tahun 2018 mengenai Perkembangan Asupan Gizi Ibu dan Anak menyatakan bahwa Indonesia memiliki jumlah anak dengan kasus pertumbuhan terhambat terbanyak kelima di dunia. Diperkirakan di Indonesia sekitar 7,8 juta anak di bawah usia lima tahun mengalami pertumbuhan yang terhambat.

Memang benar bahwa kualitas generasi tergantung bagaimana peran perempuan di dalamnya. Kegiatan meng-ASI-hi hanya dapat perempuan lakukan. Dan hanya dari satu kegiatan itu pun menentukan bagaimana tumbuh kembang fisik dan mental seorang anak kelak.

Perlu kita lakukan pendekatan baik dari segi agama maupun kesehatan. Yakni untuk meningkatkan kesadaran perempuan Indonesia dalam memberikan ASI kepada buah hatinya selama 6 bulan ASI ekslusif. Lalu penyempurnaanya hingga usia 2 tahun. []

Tags: ASIGenerasi Emaskeluargaparentingperempuanpola asuh anakStunting
Belva Rosidea

Belva Rosidea

General Dentist

Terkait Posts

Marital Rape

Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

2 Juli 2025
Anak Difabel

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

1 Juli 2025
Peran Ibu

Peran Ibu dalam Kehidupan: Menilik Psikologi Sastra Di Balik Kontroversi Penyair Abu Nuwas

1 Juli 2025
Geng Motor

Begal dan Geng Motor yang Kian Meresahkan

29 Juni 2025
Keluarga Maslahah

Kiat-kiat Mewujudkan Keluarga Maslahah Menurut DR. Jamal Ma’mur Asmani

28 Juni 2025
Sakinah

Apa itu Keluarga Sakinah, Mawaddah dan Rahmah?

26 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kritik Tambang

    Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak
  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID