• Login
  • Register
Selasa, 1 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Madrasah Kita tidak Hanya Ibu, Melainkan Ayah Dan Ibu

Ibu dan ayah adalah madrasah. Menyiapkan keduanya dengan baik berarti membangun pekerti masyarakat secara keseluruhan

Thoah Jafar Thoah Jafar
29/10/2021
in Hikmah
0
Doa

Doa

337
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Perempuan bijak diberondong pertanyaan, “Apa yang membuatmu telaten menggapai segala impian? Apa yang menjadikanmu bisa tumbuh-kembang menjadi sosok yang cantik, mandiri, dan berguna bagi banyak orang? Apa pula yang membuatmu senantiasa tegar di saat orang-orang justru tengah begitu dilanda kekhawatiran?

Tak butuh waktu lama, perempuan cerdas itu menjawab, “Support sistem, alias sistem pendukung yang tak lain adalah ayah dan ibu.”

“Ayah adalah pengapresiasi.

Apapun pencapaianku.

Dialah yang selalu bercerita penuh semangat tentang mimpi-mimpi dalam hidupnya,” sambung dia.

Baca Juga:

Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

Bagaimana Mubadalah Memandang Fenomena Perempuan yang Menemani Laki-laki dari Nol?

Stereotipe Perempuan sebagai Ibu Rumah Tangga

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

“Sedangkan ibu?”

“Ibu adalah pembesar hati. Ia mampu mengaktivasi segala perangkat kesabaran di saat jatuh. Bahasa ibu adalah serangkaian pelukan di kala duka. Ia tak pernah lelah menyemburatkan doa di sepertiga malam demi kebaikan seluruh keluarganya.”

Tiba-tiba, obrolan itu membuat saya teringat syair Hafez Ibrahim;

الأم مدرسة  إذا أعددتها    أعددت شعبا طيّب الأعراق

ألأم روض إن تعهّده الحيا  بالريّ أورق    أيّما إيراق

ألأم أستاذ الأساتذة الأولي  شغلت ماَثرهم  مدى الأفاق.

Yang makna mubadalahnya seperti ini :

Ibu dan ayah adalah madrasah.

Menyiapkan keduanya dengan baik berarti membangun pekerti masyarakat secara keseluruhan.

Ibu dan ayah adalah taman.

Jika kau pelihara dengan menyiraminya, maka ia tumbuh rindang sehingga menjadi tempat berlindung yang amat nyaman.

Ibu dan ayah adalah mahaguru pertama. Pengaruhnya dirasakan sepanjang masa.

اللهم صل وسلّم وبارك على سيّدنا محمّد وعلى اله وصحبه أجمعين.

Matur nuwun Pak Kiai Faqih Abdul Kodir   mengaji, memahami, menelaah dan mengaplikasikannya pada kehidupan nyata dengan perspektif mubadalah.

Kami menjadi semakin mantap bahwa menjalani roda kehidupan untuk meraih kebahagiaan, kenyamanan, dan keadilan harus dengan ber Relasi, bekerja sama secara baik , benar dan adil antar sesama pasangan hidup, antar anak dan ayah ibu, antar kita bersama tetangga, antar kita bersama mertua dan saudara- saudara. Demikian, semoga bermanfaat. []

Tags: ayahHikmahIbuMadrasahMubadalah
Thoah Jafar

Thoah Jafar

Pengasuh Ponpes KHAS Kempek Cirebon

Terkait Posts

Wahabi

Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi

30 Juni 2025
Taman Eden

Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

30 Juni 2025
Beda Keyakinan

Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

30 Juni 2025
Seksualitas Perempuan

Fikih yang Berkeadilan: Mengafirmasi Seksualitas Perempuan

29 Juni 2025
Sakinah

Tafsir Sakinah

28 Juni 2025
Seksualitas Perempuan

Mari Hentikan Pengontrolan Seksualitas Perempuan

28 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Toxic Positivity

    Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikhtiar Menyuarakan Kesetaraan Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!
  • Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID