• Login
  • Register
Sabtu, 5 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Persamaan Satu Visi Adalah Pilar Penting Membangun Keluarga

Dengan kesamaan visi pula anugerah yang Allah berikan dan menyikapinya dan mengelolanya secara bersama dengan rasa syukur dan kesadaran penuh akan adanya pertanggungjawaban di hari kemudian

Redaksi Redaksi
12/08/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
persamaan visi

persamaan visi

283
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Salah satu ketua Majelis Musyawarah Kongres Ulama Perempuan Indonesia (MM KUPI), Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Lc. MA menjelaskan bahwa persamaan visi adalah pilar penting membangun keluarga.

Dengan persamaan visi itu, menurut Bu Nyai Badriyah, segala ujian hidup bisa menjalaninya secara bersama dengan pola pikir dan arah tujuan yang sama.

Dengan kesamaan visi pula anugerah yang Allah berikan dan menyikapinya dan mengelolanya secara bersama dengan rasa syukur dan kesadaran penuh akan adanya pertanggungjawaban di hari kemudian. (Baca juga: Benteng Kelanggengan Dalam Perkawinan)

Bu Nyai Badriyah menceritakan, pernah kita membayangkan andai kata Ismail As menolak perintah Allah yang diciptakan pada Ayahanda, Ibrahim As?.

Atau Siti Hajar yang sudah dilahirkan dan membesarkan Ismail dengan segala perjuangan tidak rela anaknya yang sangat menyejukkan hati disembelih?.

Baca Juga:

Siapa Pemimpin dalam Keluarga?

Begal dan Geng Motor yang Kian Meresahkan

Kiat-kiat Mewujudkan Keluarga Maslahah Menurut DR. Jamal Ma’mur Asmani

Membangun Kehidupan yang Sehat Dimulai dari Keluarga

Menurut rasa yang umum, kata Bu Nyai Badriyah, wajar jika Ismail dan Hajar menolak perintah yang maha berat itu. (Baca juga: Pandangan Islam dan Hukum Positif Tentang Perjanjian Perkawinan (3))

Tapi rupanya keluarga Nabi Ibrahim bukanlah sekeluarga biasa. Ketaatan mereka kepada Allah sangat luar biasa, hingga mencapai . tertinggi kepasrahan manusia kepada Tuhannya.

Keluarga Nabi Ibrahim As adalah contoh nyata keluarga satu visi. Kesatuan visi inilah yang menoreh sejarah emas dunia.

Kita yang hidup beradab kemudian tetap merasakan kehadiran keluarga Nabi Ibrahim sebagai acuan membangun keluarga. (Rul)

Tags: bangunkeluargaKupimembangunpersamaanPilarsatu visiulama
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Bekerja

Jangan Malu Bekerja

5 Juli 2025
Bekerja dalam islam

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

5 Juli 2025
Kholidin

Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

5 Juli 2025
Sekolah Tumbuh

Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

4 Juli 2025
Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Islam Harus

Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

3 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Gerakan KUPI

    Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Jangan Malu Bekerja
  • Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja
  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah
  • ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID