• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Perspektif Mubadalah Dorong Laki-Laki dan Perempuan untuk Terus Berbuat Kebaikan

Fachrul Misbahudin Fachrul Misbahudin
09/09/2019
in Aktual
0
Berbuat Kebaikan

Berbuat Kebaikan

8
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Perspektif dan metode mubadalah mendorong laki-laki dan perempuan untuk terus berbuat kebaikan dan menolak keduanya dari segala perbuatan yang mendekatkan pada keburukan dan kemungkaran. (Baca: Ngaji Toleransi Bareng Kiai Husein Melalui Buku “Menangkal Siaran Kebencian: Perspektif Islam”)

Hal itu diungkapkan oleh penulis buku Qira’ah Mubadalah, Dr. Faqihuddin Abdul Kodir, MA saat Kursus Perspektif dan Metode Qira’ah Mubadalah yang digelar Forum Kajian Kitab Kuning (FK-3) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon.

Menurutnya, laki-laki dan perempuan adalah sama-sama sebagai manusia yang mulia. Keduanya diperintahkan untuk selalu berbuat keadilan, kesalingan, dan kemaslahatan.

“Keduanya (laki-laki dan perempuan) saling kerja sama untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT,” kata Kiai Faqih.

Maka dari itu, kata Kiai Faqih, perempuan justru tidak boleh menghamba kepada laki-laki, dan juga sebaliknya laki-laki tidak boleh menghamba kepada perempuan. Sebab keduanya hanya boleh menghamba kepada Allah SWT.

Baca Juga:

KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

KB dalam Pandangan Islam

Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

“Mubadalah berangkat dari keyakinan bahwa Allah, Tuhan bagi laki-laki dan perempuan,” ungkapnya.

Lebih lanjut lagi, keduanya hanya boleh mengharapkan ridho dari Allah. “Sebab pondasinya adalah mubadalah (kesalingan), maka keduanya harus saling berusaha untuk mencari ridhonya Allah,” ucapnya.

Kiai Faqih mengingatkan, mubadalah memberikan kesadaran bahwa hidup di dunia ini tidak boleh untuk mengeksploitasi, mendiskriminasi bahkan melakukan kekerasan baik kepada perempuan maupun laki-laki.

”(Jadi) rahmatan lil ‘alamin untuk laki-laki dan perempuan,” tutupnya. (RUL)

Fachrul Misbahudin

Fachrul Misbahudin

Lebih banyak mendengar, menulis dan membaca.

Terkait Posts

Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mendokumentasikan Peran Ulama Perempuan

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

19 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

18 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Bersama Ulama dan Guru Perempuan, Bangkitlah Bangsa!

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!
  • KB dalam Pandangan Islam
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version