Mubadalah.id – Masjid menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari gempita Ramadan. Persiapan menjelang Ramadaan tidak jarang telah dilakukan sebaik mungkin oleh para pengurus masjid. Antusiasme tersebut sebagian besar berjalan hanya sebagai rutinitas, namun tidak menutup kemungkinan adanya semangat berbenah diri.
Oleh karena itu di lepas pekan pertama Ramadan ini, rasa-rasanya saya ingin mengajak untuk berterima kasih kepada masjid-masjid yang telah bekerja keras out of the box. Yakni menormalisasi hal-hal yang selama ini mayoritas menganggapnya tabu.
Pertama, Masjid yang Mengakomodir Keterlibatan Perempuan
Apresiasi untuk masjid dan ucapan terima kasih pertama berhak kita persembahkan, terutama bagi yang memberikan kesempatan bagi perempuan untuk bersuara. Baru-baru ini, kabar baik telah sama-sama kita terima. Salah satu penceramah kultum Ramadan di salah satu masjid daerah Tangerang Selatan adalah seorang perempuan.
Kabar baik terkait ruang bagi perempuan juga saya saksikan sendiri di salah satu masjid daerah Semarang. Perbedaannya adalah, di salah satu masjid daerah Semarang, perempuan kita berikan ruang untuk turut serta dalam pembacaan Al-Qur’an (tadarus) Ramadan dengan jahr (keras) yang disiarkan melalui toa masjid.
Dua kabar baik tersebut mengingatkan kita kembali bahwa kegiatan kultum dan tadarus di masjid yang selama ini didominasi oleh laki-laki dapat terakomodir dan terlaksana dengan baik.
Kedua, Masjid dengan Frekuensi Penggunaan Toa Sesuai Batas
Selanjutnya, ucapan terima kasih kita tujukan kepada masjid yang dengan kesadaran penuh, membatasi penggunaan toa yang berlebihan. Dengan dalil sebagai syiar agama, penggunaan toa masjid di bulan Ramadan seringkali justru malampaui batas.
Jika di hari-hari biasa, minimal syiar pokok berupa adzan sejumlah 5 kali maka di bulan Ramadan bisa terlaksana dua kali lipat dengan rincian 5 untuk adzan, 1 untuk kajian sebelum berbuka, 1 untuk salat tarawih witir, 1 untuk tadarus, 1 untuk tarhim sahur, 1 untuk kajian ba’da shubuh.
Dari sini, perlu adanya kesadaran masing-masing pengurus masjid untuk mengatur hal ini agar niat syiar agama yang dimaksud bukan malah menjadi polusi suara yang sia-sia. Salah satu yang bisa kita lakukan adalah dengan melakukan setting toa masjid sesuai ambang batas 100 desibel (dB).
Hal ini sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran Menteri Agama (SE) Nomor SE 05 Tahun 2022. Di beberapa masjid, penggunaan toa dalam dan toa luar sudah dilakukan. Hal ini juga bisa menjadi alternatif untuk kita gunakan pada salah satu rangkaian kegiatan Ramadan.
Ketiga, Masjid Ramah Lingkungan
Apresiasi untuk masjid dan ucapan terima kasih terakhir kita persembahkan kepada masjid yang menggalakkan ramah lingkungan di kegiatan Ramadan. Ragam kegiatan di masjid untuk memeriahkan Ramadan, salah satunya yang sering tersorot adalah pembagian takjil besar-besaran kepada jamaah. Permasalahan sampah menjadi hal klasik yang timbul
Praktik baik kita bisa jumpai dari masjid Jogokariyan Yogyakarta. Panitia menghidangkan takjil dengan piring yang akan kita gunakan kembali sehingga tidak menyisakan sampah kemasan. Praktik baik yang telah berlangsung lama ini mendapat legitimasi dari stakeholder pemerintah di Yogyakarta sehingga himbauan tersebut diberlakukan untuk seluruh masjid di Yogyakarta.
Ketiga masjid tersebut hanya sebagian kecil dari indikator-indikator masjid yang layak mendapatkan ucapan terima kasih. Selebihnya sangat terbuka dari adanya indikator-indikator masjid yang juga layak mendapatkan apresiasi. Sebagai pusat peradaban muslim, masjid membawa amanah cukup besar.
Amanah tersebut dapat terlaksana ketika kriteria-kriteria baik melekat pada sebuah masjid. Di Indonesia, melalui Kementerian Agama, masjid kita dorong untuk menerapkan 3 kriteria yaitu ramah anak, difabel dan lingkungan. Selanjutnya pada tahun 2024 mereka suarakan dengan istilah program masjid ramah.
Ramadan masih cukup panjang. Masih ada kesempatan bagi masjid-masjid yang tergerak untuk mengambil langkah-langkah kecil dari indikator-indikator di atas dan tidak menutup kemungkinan untuk menciptakan indikator baik lainnya. Selamat berkhidmah, takmir-takmir masjid! []