• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Rasulullah Berpihak Pada Orang yang Dizalimi

Salah satu praktik keteladanan yang Nabi Muhammad Saw praktikkan adalah Nabi Muhammad Saw berpihak kepada yang dizalimi.

Redaksi Redaksi
13/10/2022
in Hikmah
0
Rasulullah Berpihak Pada Orang yang Dizalimi

Rasulullah Berpihak Pada Orang yang Dizalimi

183
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Nabi Muhammad Saw telah memberikan banyak teladan kepada kita seluruh umat Islam, baik laki-laki maupun perempuan. Salah satu teladan yang dipraktikkan adalah, bahwa Rasulullah berpihak pada orang yang dizalimi.

Sikap Rasulullah berpihak pada orang yang dizalimi, menurut Lies Marcoes seperti di dalam buku Merebut Tafsir, berlangsung dalam struktur masyarakat dengan karakteristik yang feodal, rasisme berbasis warna kulit, patriarki, anti-perempuan, anti-kaum miskin, anti-anak yatim, anti-minoritas agama, dan-anti monogami.

Dalam bahasa advokasi, kata Lies, kelompok itu disebut sebagai kaum jahiliah atau bodoh.

“Bacaan Nabi Saw atas realitas itu bersama wahyu yang diterimanya melahirkan ajaran yang mendobrak dan menjungkirbalikkan struktur-struktur kuasa yang seolah sudah menjadi kebenaran,” tulis Lies.

“Dengan legitimasinya seluruh ketimpangan sosial diperbaiki melalui pengenalan pada prinsip-prinsip nilai baru,” tambahnya.

Baca Juga:

Nabi Saw Janjikan Pahala Bagi Orang Tua yang Mengasuh Anak Perempuan

5 Dasar Toleransi Menurut Wahbah Az-Zuhaili

Keadilan untuk Perempuan Menjadi Komitmen Nabi Muhammad Saw Sejak Awal

Ajaran Nabi Muhammad Saw tentang Pentingnya Memiliki Akhlak Luhur

Praktik Nabi Muhammad Saw Berpihak Kepada yang Dizalimi

Lies mencontohkan bahwa prinsip-prinsip nilai baru itu di antaranya adalah ajaran Islam yang meletakkan secara setara semua manusia, tak ada yang boleh dipertuhankan selain Tuhan.

“Secara prinsip manusia bebas merdeka dan setara, perbedaannya terletak pada amal perbuatannya. Gagasan itu merupakan prinsip tauhid,” jelasnya.

Lies menyampaikan, untuk penerapan nilai-nilai Nabi Muhammad Saw berpihak kepada yang dizalimi, diwujudkan dalam berbagai macam ibadah, misalnya dalam ibadah haji semuanya diperlakukan sama, ditunjukkan dalam tata cara berpakaian sangat sederhana dan sama seperti kain ihram.

Contoh lainnya menurut Lies, Nabi Saw. ketika merespon praktik rasisme yang terjadi di masanya, mengatasi dengan mengawini perempuan kulit hitam Koptik dari Mesir dan mengangkat Bilal -seorang budak kulit hitam menjadi mu’azzin.

Mereka, kata Lies, diberi kelas/kedudukan sosial di hadapan kelas menengah para feodal Mekkah-Madinah. Perempuan yang dihinakan dalam struktur patriarki feodal, diposisikan setara secara sosial dengan lelaki melalui pemberian warisan yang sesuai dengan peran sosialnya.

“Larangan mengambil harta anak yatim, larangan mengawini budak-budak, dan pembatasan poligami adalah cara Nabi untuk mendidik umat soal kesantunan dan berbuat adil kepada perempuan dan mereka yang dilemahkan seperti anak yatim. Perempuan didengar pendapatnya serta direstui cara berpikirnya dalam menolak kekerasan,” tukasnya. (Rul)

Tags: BerpihakDizalimiNabi Muhammad SAWOrang-orangzalim
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

KB

KB dalam Pandangan Riffat Hassan

20 Mei 2025
KB

KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

20 Mei 2025
KB dalam Islam

KB dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version