• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Refleksi Sekolah Perempuan yang Digagas oleh Aman Indonesia

Sekolah Perempuan Bintang 9 bagi perempuan Madura, khususnya Sampang, sebagai jawaban yang berasal dari pertanyaan refleksi dalam diri

Muallifah Muallifah
07/11/2021
in Pernak-pernik
0
Minyak Goreng

Minyak Goreng

118
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kehadiran Aman Indonesia, menjadi salah satu angin segar bagi perempuan-perempuan daerah dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang mampu membuka cakrawala pikiran, serta gerak yang dilakukan oleh para perempuan. Salah satu program Aman, yakni sekolah perempuan (SP) sebagai wadah pengembangan perempuan.

Di Jawa Timur,  sekolah perempuan tersebar  di berbagai daerah, diantaranya: SP Bintang 9 Sampang, SP Kobher Sumenep, SP Jemundo, dan SP Ranupani Lumajang. Serta 1 kelompok Sekolah Perempuan mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa Sumenep dan Sampang.

Di Sampang, misalnya. SP Bintang 9 menjadi wadah yang bermanfaat bagi perempuan, para ibu serta anak-anak muda. Aminatur Rizqiyah, koordinator SP Bintang 9 menuturkan bahwa, SP Bintang 9 menjadi wadah pengembangan diri bagi para perempuan, ibu-ibu dan para mahasiswi yang tergabung.

Dengan keberagaman umur yang tergabung, keduanya saling belajar tentang kehidupan antara yang satu dengan yang lain. Ibu-ibu yang selama ini tidak peduli terhadap pendidikan anak perempuannya, dengan bertemu para mahasiswi, mulai memiliki kesadaran betapa pentingnya pendidikan bagi anak perempuan. Pemikiran tersebut muncul karena antusias melihat semangat para mahasiswi dalam mengikuti setiap kegiatan yang dilakukan oleh SP Bintang 9. Apalagi melalui SP Bintang 9, banyak hal yang dilakukan oleh para perempuan tersebut dalam mengembangkan diri dan mengasah kemampuan yang dimiliki.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Sekolah Perempuan Bintang 9, memberikan pengaruh positif terhadap para mahasiswi. Salah satunya yakni, sikap dan kebiasaan yang dilakukan. Para mahasiswi, yang terdiri dari generasi Z ini mengaku bahwa refleksi atas sikap, adab serta cara pandang dalam melihat kemampuan diri terus terpancar positif. Apalagi, fase-fase umur seperti mereka, sikap labil, pencarian jati diri dan kritis melihat sesuatu menjadi bagian dari dirinya sendiri.

Baca Juga:

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

Qiyas Sering Dijadikan Dasar Pelarangan Perempuan Menjadi Pemimpin

Membantah Ijma’ yang Melarang Perempuan Jadi Pemimpin

Tafsir Hadits Perempuan Tidak Boleh Jadi Pemimpin Negara

Sikap sederhana yang terpancar yakni, tidak mengabaikan pesan dari orang lain, meskipun dirasa tidak perlu. Sikap pengabaian semacam ini menjadi refleksi diri bagi para perempuan millenial yang tergabung dalam SP Bintang 9.  Perubahan perilaku yang ditunjukkan bisa membantu perempuan-perempuan untuk terus berbenah diri dan berubah menjadi lebih baik.

Relasi yang terbangun antara ibu-ibu dan para mahasiswi menjadi sinergitas dan kolaborasi yang amat bagus. Apalagi sejauh ini, mereka sudah menggagas produk jamu untuk konsumsi rumahan, agar nantinya bisa dipasarkan kepada khalayak. Tidak hanya itu, mereka juga memanfaatkan daun kelor yang bisa dikonsumsi sendiri serta keluarganya.

Tidak hanya itu, sejauh ini Sampang sebagai salah satu daerah yang masih kuat dengan budaya patriarkhi, pandangan bahwa peran domestik hanya kewajiban seorang istri. Pandangan semacam ini mulai didobrak dan mendapat kesadaran penuh dari para ibu-ibu yang tergabung dengan SP Bintang 9. Relasi yang mulai dibangun dalam keluarga mereka yakni sudah memulai untuk bekerja sama, berbagi peran dengan suami.

Mendorong kesadaran bahwa kerjasama semacam itu penting, membutuhkan proses yang panjang. Sebab sejak dulu, mindset yang tertanam bahwa tugas istri adalah melayani suami. Perempuan bertugas dalam ranah domestik. Sehingga ketika ada peran yang timpang, perempuan menikmati dengan sangat baik, serta merasa baik-baik saja.

Keberadaan Sekolah Perempuan Bintang 9 bagi perempuan Madura, khususnya Sampang, tidak lain sebagai sebuah jawaban yang selama ini berasal dari pertanyaan-pertanyaan refleksi dalam diri. Berbenah, melakukan refleksi terhadap diri sendiri, menjadi sebuah goals panjang yang harus dimiliki manusia dalam menjalankan kehidupan yang serba fluktuatif. []

Tags: Aman IndonesiaperempuanPerempuan MaduraSampangSekolah Perempuan
Muallifah

Muallifah

Penulis asal Sampang, sedang menyelesaikan studi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tinggal di Yogyakarta

Terkait Posts

Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Peluang Ulama Perempuan

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

16 Mei 2025
Nusyuz

Membaca Ulang Ayat Nusyuz dalam Perspektif Mubadalah

16 Mei 2025
Poligami dalam

Menggugat Poligami, Menegakkan Monogami

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version