• Login
  • Register
Minggu, 6 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Refleksi Sekolah Perempuan yang Digagas oleh Aman Indonesia

Sekolah Perempuan Bintang 9 bagi perempuan Madura, khususnya Sampang, sebagai jawaban yang berasal dari pertanyaan refleksi dalam diri

Muallifah Muallifah
07/11/2021
in Pernak-pernik
0
Minyak Goreng

Minyak Goreng

120
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kehadiran Aman Indonesia, menjadi salah satu angin segar bagi perempuan-perempuan daerah dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang mampu membuka cakrawala pikiran, serta gerak yang dilakukan oleh para perempuan. Salah satu program Aman, yakni sekolah perempuan (SP) sebagai wadah pengembangan perempuan.

Di Jawa Timur,  sekolah perempuan tersebar  di berbagai daerah, diantaranya: SP Bintang 9 Sampang, SP Kobher Sumenep, SP Jemundo, dan SP Ranupani Lumajang. Serta 1 kelompok Sekolah Perempuan mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa Sumenep dan Sampang.

Di Sampang, misalnya. SP Bintang 9 menjadi wadah yang bermanfaat bagi perempuan, para ibu serta anak-anak muda. Aminatur Rizqiyah, koordinator SP Bintang 9 menuturkan bahwa, SP Bintang 9 menjadi wadah pengembangan diri bagi para perempuan, ibu-ibu dan para mahasiswi yang tergabung.

Dengan keberagaman umur yang tergabung, keduanya saling belajar tentang kehidupan antara yang satu dengan yang lain. Ibu-ibu yang selama ini tidak peduli terhadap pendidikan anak perempuannya, dengan bertemu para mahasiswi, mulai memiliki kesadaran betapa pentingnya pendidikan bagi anak perempuan. Pemikiran tersebut muncul karena antusias melihat semangat para mahasiswi dalam mengikuti setiap kegiatan yang dilakukan oleh SP Bintang 9. Apalagi melalui SP Bintang 9, banyak hal yang dilakukan oleh para perempuan tersebut dalam mengembangkan diri dan mengasah kemampuan yang dimiliki.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Sekolah Perempuan Bintang 9, memberikan pengaruh positif terhadap para mahasiswi. Salah satunya yakni, sikap dan kebiasaan yang dilakukan. Para mahasiswi, yang terdiri dari generasi Z ini mengaku bahwa refleksi atas sikap, adab serta cara pandang dalam melihat kemampuan diri terus terpancar positif. Apalagi, fase-fase umur seperti mereka, sikap labil, pencarian jati diri dan kritis melihat sesuatu menjadi bagian dari dirinya sendiri.

Baca Juga:

Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

Sikap sederhana yang terpancar yakni, tidak mengabaikan pesan dari orang lain, meskipun dirasa tidak perlu. Sikap pengabaian semacam ini menjadi refleksi diri bagi para perempuan millenial yang tergabung dalam SP Bintang 9.  Perubahan perilaku yang ditunjukkan bisa membantu perempuan-perempuan untuk terus berbenah diri dan berubah menjadi lebih baik.

Relasi yang terbangun antara ibu-ibu dan para mahasiswi menjadi sinergitas dan kolaborasi yang amat bagus. Apalagi sejauh ini, mereka sudah menggagas produk jamu untuk konsumsi rumahan, agar nantinya bisa dipasarkan kepada khalayak. Tidak hanya itu, mereka juga memanfaatkan daun kelor yang bisa dikonsumsi sendiri serta keluarganya.

Tidak hanya itu, sejauh ini Sampang sebagai salah satu daerah yang masih kuat dengan budaya patriarkhi, pandangan bahwa peran domestik hanya kewajiban seorang istri. Pandangan semacam ini mulai didobrak dan mendapat kesadaran penuh dari para ibu-ibu yang tergabung dengan SP Bintang 9. Relasi yang mulai dibangun dalam keluarga mereka yakni sudah memulai untuk bekerja sama, berbagi peran dengan suami.

Mendorong kesadaran bahwa kerjasama semacam itu penting, membutuhkan proses yang panjang. Sebab sejak dulu, mindset yang tertanam bahwa tugas istri adalah melayani suami. Perempuan bertugas dalam ranah domestik. Sehingga ketika ada peran yang timpang, perempuan menikmati dengan sangat baik, serta merasa baik-baik saja.

Keberadaan Sekolah Perempuan Bintang 9 bagi perempuan Madura, khususnya Sampang, tidak lain sebagai sebuah jawaban yang selama ini berasal dari pertanyaan-pertanyaan refleksi dalam diri. Berbenah, melakukan refleksi terhadap diri sendiri, menjadi sebuah goals panjang yang harus dimiliki manusia dalam menjalankan kehidupan yang serba fluktuatif. []

Tags: Aman IndonesiaperempuanPerempuan MaduraSampangSekolah Perempuan
Muallifah

Muallifah

Penulis asal Sampang, sedang menyelesaikan studi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tinggal di Yogyakarta

Terkait Posts

Bekerja adalah bagian dari Ibadah

Bekerja itu Ibadah

5 Juli 2025
Bekerja

Jangan Malu Bekerja

5 Juli 2025
Bekerja dalam islam

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

5 Juli 2025
Kholidin

Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

5 Juli 2025
Sekolah Tumbuh

Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

4 Juli 2025
Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Gerakan KUPI

    Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bekerja itu Ibadah
  • Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi
  • Jangan Malu Bekerja
  • Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID