• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Solidaritas dan Pentingnya Praktik Kesalingan

Solidaritas merupakan tuntutan hidup bermasyarakat yang didasarkan pada solidaritas kasih Gusti Allah pada manusia, dan bukan sekedar sebuah sistem sosial atau ideologi politik tertentu

Efrial Ruliandi Silalahi Efrial Ruliandi Silalahi
24/01/2023
in Publik
0
Praktik Kesalingan

Praktik Kesalingan

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pertanyaan reflektif dari kalimat pembuka tulisan ini yakni, apa yang mesti kita lakukan untuk meringankan beban bersama, khususnya saudara kita yang berkekurangan, sebagai wujud keterlibatan dan kepedulian kita? Pertanyaan ini dapat membantu kita untuk merenungkan sejauh mana kita sudah berusaha untuk mengasihi, praktik kesalingan untuk peduli dan menjadi berkat bagi sesama (bersolidaritas).

Kita dapat belajar bersama dari pengalaman dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang begitu dahsyat yang terjadi hingga saat ini. Pandemi ini menyingkapkan betapa kita ini rentan dan saling terhubung satu sama lain. Jika kita tidak saling mempedulikan satu sama lain, mulai dari yang paling lemah, dengan mereka yang paling terkena, termasuk ciptaan, kita tidak dapat memulihkan kehidupan dari pandemi dan krisis lainnya.

Maka saat mengalami penderitaan karena pandemi Covid-19 itu, telah tumbuh perasaan bersama dalam praktik kesalingan. Saling peduli satu sama lain, saling prihatin dan saling berbagi serta saling meneguhkan. Ada banyak contoh pengalaman baik seperti berbagi makanan, finansial dan menghibur yang berduka. Itulah semangat solidaritas. Untuk merawat dan mengembangkan keutamaan solidaritas, kita memeerlukan inspirasi iman, tidak cukup hanya motivasi. Inspirasi itu dapat kita temukan dalam pengalaman mistik setiap pribadi serta kaum papa yang termarjinalkan, seperti pengungsi, yatim piatu dan lain sebagainya.

Mendefenisikan Arti Solidaritas

Solidaritas adalah salah satu prinsip dalam setiap ajaran agama manapun. Yang saya maksud Solidaritas adalah ketetapan hati yang mantap dan tekun untuk membaktikan diri pada kesejahteraan umum. Yaitu pada kebaikan semua orang dan setiap individu. Secara antropologis, prinsip solidaritas mencakup keyakinan bahwa setiap pribadi membutuhkan sesama dan setiap pribadi bertanggung-jawab terhadap perkembangan diri dan hidup bersama.

Dalam perspektif kemanusiaan, solidaritas merupakan panggilan setiap orang untuk mewujudkan tanggungjawab sosial dalam mengembangkan hidup bersama secara manusiawi dan menyeluruh.

Solidaritas terkait erat dengan kesejahteraan bersama. Kesejahteraan bersama yang saya maksud adalah keseluruhan kondisi-kondisi hidup kemasyarakatan, yang memungkinkan baik kelompok-kelompok maupun anggota-anggota perorangan, untuk secara lebih penuh dan lebih leluasa mencapai kesempurnaan mereka sendiri.

Kondisi-kondisi tersebut adalah berbagai fasilitas vital dan penting yang dibutuhkan untuk perkembangan manusia, termasuk pangan di dalamnya. Maka tujuan solidaritas adalah membangun kesejahteraan bersama. Solidaritas itu ada bila mereka yang terlibat dalam suatu gerakan solidaritas mengusahakan kesejahteraan umum untuk semua pihak. Kesejahteraan bersama adalah tanggung jawab bersama pula.

Baca Juga:

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

Kemanusiaan sebelum Aksesibilitas: Kita—Difabel

Setiap pribadi mengemban tugas, amanat, dan tanggung-jawab mengembangkan hidup bersama sebagai wujud nyata keterlibatan pada rencana dan program Gusti Allah untuk mewujudkan keselamatan dan damai sejahtera bagi dunia. Solidaritas merupakan tuntutan hidup bermasyarakat yang didasarkan pada solidaritas kasih Gusti Allah pada manusia, dan bukan sekedar sebuah sistem sosial atau ideologi politik tertentu.

Solidaritas merupakan dasar untuk mewujudkan hidup dan pelayanan kasih, rekonsiliasi dan persahabatan. Terutama kasih kepada mereka yang miskin/marginal. Orang-orang miskin perlu mendapatkan perhatian khusus. Para korban ketidakadilan dan struktur yang menindas layak perlu mendapatkan perhatian dalam proses pembangunan.

Pentingnya Membangun Solidaritas Pangan

Mengapa kita mesti membangun solidaritas pangan? Hak atas pangan merupakan hak yang tidak dapat kita kurangi (non-derogable rights) dalam prinsip hak asasi manusia. Kita harus senantiasa memusatkan perhatian pada persoalan kemiskinan seperti kekurangan makanan. Perjuangan melawan kemiskinan merupakan kasih istimewa dalam proses kehidupan.

Banyak orang menyalahartikan bahwa pilihan keberpihakan kasih kepada mereka yang miskin merupakan tugas bagi beberapa orang saja. Padahal ini adalah tugas setiap orang, setiap pribadi  dan setiap komunitas dipanggil menjadi alat Gusti Allah bagi pembebasan dan pembelaan pada masyarakat miskin.

Solidaritas pangan dalam bentuk kecukupan pangan dan ketersediaan pangan yang sehat dan lestari menjadi tujuan usaha bersama semua orang. Mengembangkan sumber daya pangan yang ada, mengelolanya dengan baik dalam semangat cinta kasih sehingga semua memproleh makanan yang cukup adalah upaya kita mewujudkan kesejahteraan bagi semua.

Dengan demikian, tidak ada lagi orang yang kelaparan karena tidak dapat memperoleh makanan. Semakin peduli dan murah hati dalam praktik kesalingan, merupakan refleksi iman dan penataan kehidupan bersama dalam masyarakat. Tujuannya agar terang semakin terpancar dan pesannya terwujud. (bebarengan)

 

Tags: kemanusiaanKesalinganpanganPraktikSolidaritas
Efrial Ruliandi Silalahi

Efrial Ruliandi Silalahi

Suka Menonton Film dan Pemburu Buku Gratisan

Terkait Posts

Inses

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

17 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Inses

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

17 Mei 2025
Kashmir

Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan

16 Mei 2025
Nakba Day

Nakba Day; Kiamat di Palestina

15 Mei 2025
Nenek SA

Dari Kasus Nenek SA: Hukum Tak Lagi Melindungi yang Lemah

15 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version