• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Yang Harus Diperhatikan pada Pakaian Syar’i dan Produk Kecantikan yang Halal

Syariat bukan hanya tentang bagaimana bentuk dan kandungannya. Tapi juga bagaimana kita memakainya. Sikap kehati-hatian adalah hal yang paling penting untuk kita utamakan

mahdiyaazzahra mahdiyaazzahra
22/06/2023
in Personal, Rekomendasi
0
Berpakaian Syar'i

Berpakaian Syar'i

1.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Berpakaian syar’i bukan hanya tentang perintah menutupnya, namun juga ada hal yang harus diperhatikan ketika memakainya. Misalnya tentang najis. Sedangkan produk kecantikan yang halal bukan hanya tentang kandungannya saja, tapi terkait sifatnya yang wudhu friendly. Berikut adalah hal yang harus kita perhatikan:

Gamis yang Menjuntai Menyentuh Tanah

Seringkali saya melihat gamis yang panjang hingga menjuntai ke tanah. Beberapa gamis yang saya beli pun menjuntai, namun saya potong ke tukang jahit. Gamis yang menjuntai ke tanah bisa jadi terkena najis jika tanah terkena kotoran ayam/kucing. Atau bahkan bisa juga liur anjing dan tanah dalam keadaan basah.

Kita tidak tahu ada najis apa saja yang ada di atas bumi. Selain itu ketika ke kamar mandi, seringkali kita menarik gamis, tapi kadang kesulitan ketika buang air. Hal ini bisa juga menjadikan gamis kita najis terkena air seni kita sendiri.

Ada baiknya gamis kita potong seukuran mata kaki atau seukuran kaki yang tidak menjuntai ke tanah. Selain untuk pencegahan najis, hal ini juga menjaga kita dari bahaya terinjak dan terjatuh. Dan jika kita ingin kaki tertutup bisa mengenakan kaos kaki.

Kaos Kaki untuk Salat

Beberapa orang memilih tetap menggunakan kaos kaki ketika salat. Jika yakin kaos kaki kita bersih dari najis tidak apa-apa. Namun kita perlu juga memperhatikan kondisi kebersihan kaos kaki. Saat buang air, seringkali air seni nyiprat ke kaos kaki. Hal ini tentu membuat kaos kaki najis. Maka sebaiknya kaos kaki tidak kita pakai untuk salat. Cukup kita pakai sebelum dan sesudah salat dan jangan kita pakai di dalam masjid atau tempat salat.

Baca Juga:

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

Qiyas Sering Dijadikan Dasar Pelarangan Perempuan Menjadi Pemimpin

Membantah Ijma’ yang Melarang Perempuan Jadi Pemimpin

Tafsir Hadits Perempuan Tidak Boleh Jadi Pemimpin Negara

Kandungan Alkohol dalam Parfum, Hand Sanitizer, dan Skincare

Beberapa produk kecantikan memang menggunakan alkohol dalam pembuatannya. Hal ini sering membuat kita ketakutan memakainya, takut tidak sah dipakai salat. Karena zat yang memabukkan itu membuat salat kita tidak sah.

Namun dalam kajian halal, alkohol yang bukan berasal dari minuman memabukkan tidaklah najis. Alkohol yang difermentasi seperti anggur dan bir adalah alkohol yang haram terpakai dalam produk kecantikan. Namun jika sumber alkoholnya ditambang dari alam maka hukumnya halal.

Make Up Waterproof

Beberapa waktu lalu saya mencari eyeliner. Ya, saya lagi pengen aja pakai eyeliner. Setelah mencari, kebanyakan eyeliner itu tulisannya waterproof. Nah ini hukumnya wudhu kita tidak sah. Karena artinya air wudhu tidak menyentuh bagian wajah kita yang tertutup eyeliner. Kita harus berhati-hati juga dengan cushion, lipstik, dan semua produk yang bertuliskan waterproof. Karena itu semua artinya sebenarnya tidak sah untuk salat.

Jika sudah terbiasa memakai produk itu, maka hapus dulu menggunakan make up remover agar air wudhu mengenai wajah secara sempurna. Selain produk di atas, apa pun produk kecantikan yang berbahan minyak atau tidak larut air harus kita hapus. Karena artinya air tidak bisa masuk menyerap bagian tubuh kita yang terkena air wudhu.

Nah demikianlah hal-hal yang harus kita perhatikan dalam mengenakan pakaian syar’i dan make up halal. Gamis menjuntai akan sangat berbahaya jika kita sudah punya anak, dan harus mengantarnya pipis, pup, dan lain-lain. Syariat bukan hanya tentang bagaimana bentuk dan kandungannya. Tapi juga bagaimana kita memakainya. Sikap kehati-hatian adalah hal yang paling penting untuk kita utamakan. []

 

Tags: Berpakaian Syar'iGamiskecantikanperempuanProduk HalalWudhu
mahdiyaazzahra

mahdiyaazzahra

Mompreneur. Soap maker. Zerowasterian. Pesantren Digital Rafiqutthullab. Bisa disapa di instagram @mahdiyaazzahro

Terkait Posts

Nyai Nur Channah

Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

19 Mei 2025
Inspirational Porn

Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!

19 Mei 2025
Nyai A’izzah Amin Sholeh

Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

18 Mei 2025
Kehamilan Tak Diinginkan

Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

18 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Noble Silence

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

17 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version