Mubaadalahnews.com,- Islam yang ramah harus terus disebarkan kepada seluruh manusia. Karena sejatinya Islam adalah agama rahmat (kasih sayang) kepada seluruh semesta, rahmatan lil ‘alamin. Salah satu kitab yang berisi tentang pesan-pesan kerahmatan Islam itu adalah Kitab Nabiyurrahmah. Berikut penjelasan Nyai Hj Masriyah Amva yang menyebutkan Islam yang ramah harus terus disebarkan.
Pengasuh Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy, Babakan, Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Nyai Hj Masriyah Amva, mengatakan kitab tersebut sangat penting untuk dipublikasikan dan dikaji di pesantren-pesantren. Sebab tantangan zaman sekarang adalah bagaimana kita mengatasi masalah-masalah kebencian.
“Kitab ini sangat penting untuk dipublikasikan di pesantren-pesantren. Karena kita sekarang ini sudah terarah pada hilangnya rasa cinta kepada sesama. Hanya beda pilihan politik atau beda pilihan calon presiden lalu kita tidak ramah lagi,” katanya, di sela acara Muludan Milenial; Ngaji Semalam Suntuk, belum lama ini.
Hal itu, menurut Yu Mas sama sekali tidak mencerminkan akhlak Islam. Islam menuntut seluruh pemeluknya untuk berbuat baik kepada semua orang, kepada umat non-muslim sekalipun. Yu Mas merasa ajaran Islam yang penuh rahmat itu sedang memperoleh tantangan terberatnya.
“Nah sekarang ini kita sedang diajak untuk saling memusuhi. Saya saksikan sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Saya bertemu dengan teman-teman sesama muslim. Kita sama-sama pakai jilbab, hanya beda gaya saja, kemudian dia enggan menyapa saya. Kok saya merasa aneh. Bagaimana Islam akan tampak indah kalau kita seperti itu,” tuturnya.
Menurutnya, Nabi Muhammad SAW tidak pernah mencontohkan untuk memusuhi seperti itu. Nabi selalu mencintai siapapun, bahkan walau orang bersangkutan menghujat, membenci, dan menyaikiti Nabi. Sifat Nabi yang penuh welas asih tersebut yang kemudian membuat banyak orang memeluk agama Islam.
“Banyak orang kemudian memeluk agama Islam karena Islam menampakkan keindahannya. Berakhlak dan berperilaku yang baik,” lanjutnya.
Yu Mas mengatakan, kalau kita tidak gigih untuk menyebarkan Islam yang ramah maka yang muncul ke permukaan adalah Islam yang penuh amarah. Kalau sudah demikian, maka Islam menjadi hampa, Islam tidak lagi menjadi rahmatan lil ‘alamin.
Nabiyurrahmah sendiri adalah kitab karangan Ustadz Faqihuddin Abdul Kodir yang berisi ayat-ayat al-Qur’an dan teks-teks Hadits mengenai ajaran kasih sayang yang terpatri dalam karakter, sifat, sikap, dan perilaku Nabi Muhammad Saw.
Kitab ini berisi prinsip kasih sayang Islam, baik kepada diri, keluarga, tetangga, masyarakat umum, hewan, binatang, lingkungan, dan semesta alam.
Kitab ini dikaji pada acara Muludan Milenial; Ngaji Semalam Suntuk, akhir minggu lalu. Acara ini diinisiasi mubaadalahnews.com dan Pesantren Babakan Ciwaringin. Banyak pihak terlibat dalam suksesnya acara diantaranya adalah Tunas Cendekia Islamic Boarding School, Fahmina Institute, Ponpes Kebon Jambu Al-Islamy, Cherbon Feminist, Institut Studi Islam Fahmina (ISIF), Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Latar, The Rahmatan Lil ‘Alamin (TRAC) Bandung, DER radio Bandung, TV9, dan banyak lagi.
Sekira lima ratusan santri memadati lapangan sejak pukul 19.00 WIB hingga selesai acara pukul 01.20 dini hari. Para kiai dan nyai membacakan kitab masing-masing selama empat puluh lima menit. Mereka adalah KH Husein Muhammad, Nyai Hj. Awanillah Amva, Nyai Hj. Maryam Abdullah, dan Ustadz Mumu Muhyidin.
Di antara pembacaan kitab diselingi dengan pertunjukkan seni tradisi seperti tari topeng, pementasan teater santri, tari saman, dan sebuah penampilan spesial pembacaan puisi oleh pengasuh Pesantren Kebon Jambu, Nyai Hj Masriyah Amva.[]