• Login
  • Register
Kamis, 29 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Tokoh

Mengenal Kepribadian Potre Koneng, Ratu Keraton Sumenep Madura

Perempuan Madura layak meneladani beberapa nilai kepribadian Potre Koning, kepribadian, sosial, dan spiritual. Ia memanfaatkan kelebihan yang dianugerahi Tuhan untuk beramal kebaikan, dan membantu orang lain tanpa memandang kasta ekonomi, pendidikan dan bahkan lainnya

Herlina Herlina
06/12/2021
in Tokoh
0
Madura

Madura

9.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Madura, memiliki serangkaian cerita panjang tentang kiprah perempuan, baik di bidang politik, ekonomi, pendidikan, dan lainnya. Secara letak geografis pulau Madura terdiri dari empat kabupaten, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Lokasinya tidak jauh dari Surabaya.

Menelisik rekam sejarah babad Madura, dari masa ke masa selalu memiliki rekam historis yang menarik dikaji lebih mendalam. Dari folklor masyarakat setempat kemudian diceritakan dari generasi ke generasi. Hikayat atau cerita rakyat yang melegenda ia tetap dipercaya di kalangan masyarakat, meski sulit dalam penelusuran jejaknya.

Salah satu tokoh perempuan Madura yang namanya melegenda, Potre Koneng. Salah satu putri Raja Keraton Sumenep, lahir pada abad ke 15. Perempuan yang dikenal memiliki kegemaran bersemedi serta memiliki kepribadian yang luhur, kebaikannya hidup di hati masyarakat dari generasi ke genarasi.

Profil Potre Koneng

R.A Potre Koneng (Putri Kuning) salah satu tokoh putri dari Keraton Sumenep. Ia memiliki nama asli Saini, lahir dari Rahim Dewi Saini dan Raja Wagung Rukyat, Raja Sumenep yang memiliki julukan Saccadiningrat. Wagung Rukyat merupakan keturunan dari pasangan Brumakanda dan Endang Kilengan. Berdasar dari catatan silsilah ini, Potre Koneng merupakan keturunan asli Raja Sumenep, pada saat itu Keraton berlokasi di desa Banasare, Sumenep, Madura.

Baca Juga:

Refleksi Surah Al-Ankabut Ayat 60: Menepis Kekhawatiran Rezeki

Etika Sosial Perempuan dalam Masa ‘Iddah

Budaya Gosip dan Stigma atas Perempuan dalam Film Cocote Tonggo (2025)

Refleksi Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab: Apakah Perempuan Tak Boleh Keluar Malam?

Raden Ajeng Saini memiliki kulit yang berwarna kuning langsat, bersih, terlihat cantik dan elok dipandang. Karena warna kulitnya tersebut, ia kemudian dikenal dengan julukan Potre Koneng (Putri Kuning).” Namanya sering terdengar dalam legenda-legenda Sumenep. Cerita yang sering diingat oleh masyarakat Sumenep, Madura, ia merupakan Putri Raja yang gemar bersemedi, salah satu tempat semedinya di Gua Payudan.

Menurut folklor masyarakat Sumenep Madura, Nama Potre Koneng dikenal baik oleh masyarakat. Namanya harum, memiliki kepribadian yang baik dalam dirinya. Ia hidup pada abad ke-15 Masehi. Memiliki hobi bersemedi yang kemudian dalam kisahnya ia terlelap beberapa waktu, bermimpi bertemu lelaki yang memikat hatinya Adopoday. Setelah itu kehidupannya berubah ia melahirkan putra bernama Jakatole. Kisah Potre Koneng yang layak diketahui oleh kita, terlepas dari kecantikan wajahnya.

Nilai Kepribadian

Kepribadian Potre Koneng atau RA. Saini dikenal memiliki kepribadian baik, lembut tutur katanya, dan suka menolong atau mendahulukan kepentingan masyarakat, di masa itu. Ia juga memiliki kegemaran bersemedi, seperti dalam salah satu folklor bahwa ia pernah bersemedi di Gua Payudan, Sumenep.

Potre Koneng dipercaya oleh masyarakat memiliki kesaktian yang bisa menyembuhkan segala penyakit. Selain itu ia juga memiliki kemampuan menjaga pasukannya dari serangan pasukan penjajah Belanda yang pada saat itu berniat menjajah Madura dan menguasai wilayah Madura. Sifat-sifatnya yang baik membuat masyarakat kagum pada sosok Potre Koneng.

Nilai Spiritual

Memiliki kesaktian, cantik, dan rupawan tidak cukup hanya itu, Potre Koneng juga dikenal sebagai sosok yang taat pad agama. Hal itu dibuktikan bahwa ia mengadakan pengajian Yasin rutin setiap malam Jum’at. Tujuannya untuk meningkatkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mengajak masyarakat mengingat leluhur-leluhur mereka dan mendoakannya bersama-sama.

Nilai Sosial

Potre Koneng memiliki jiwa sosialisme yang tinggi. Ia memiliki sifat empati daa simpati yang membuat orang dapat menghormati dirinya. Dibuktikan olehnya pada saat ia membantu orang lain dan menyembuhkan penyakit mereka dengan tangan ia sendiri. Tidak memandang kasta, kaya atau miskin.

Sebagai Putri Raja, Potre Koneng memiliki tanggung jawab diri menjaga nama baik keluarga kerajaan. Pengalaman masa sulit pernah ia alami dan mengharuskannya berpisah dengan putra tercintanya, Jakatole. Hingga suatu ketika putra lelakinya ditemukan oleh Empu Kelleng yang kemudian diasuh olehnya.

Kebaikan hati Potre Koneng membuat namanya dikenal baik di masyarakat. Meski sebagai perempuan yang terlahir dari kasta tinggi, Potre Koning suka membantu masyarakat meski kasta berbeda. Ia berbuat baik tanpa melihat kasta. Tingkat Spiritualnya pun juga bisa dibilang luar biasa, dengan memiliki kemampuan menyembuhkan orang sakit dengan tangannya.

Putri Raja Sumenep Saccadiningrat yang disegani dan dihormati oleh masyarakat, makin dicintai oleh masyarakatnya. Ia tidak hanya cantik, namun juga memiliki keistimewaan keilmuan spiritual yang di luar batas kewajaran. Dan hanya orang pilihan saja yang memiliki kemampuan istimewa tersebut.

Potre Koneng merupakan representasi perempuan Madura yang cantik dari luar maupun dalam diri, walau nyatanya ia berasal dari kalangan kasta keluarga Raja. Meski demikian, tidak membuatnya takabur dengan keadaannya pada waktu itu. Ia memiliki jiwa sosial yang tinggi, empati serta simpati kepada orang lain. sikap sosialnya terus terdengar hingga kini.

Dari kepribadiannya, para perempuan Madura layak meneladani beberapa nilai kepribadian Potre Koning, kepribadian, sosial, dan spiritual. Ia memanfaatkan kelebihan yang dianugerahi Tuhan untuk beramal kebaikan dan membantu orang lain tanpa memandang kasta ekonomi, pendidikan dan bahkan lainnya.

Salah satu tokoh Perempuan Sumenep Madura yang memiliki spiritualitas yang luar biasa, bukan lantas menjadikan dirinya arrogant, takabur, dan memandang rendah lainnya. Kelebihan kemampuan di luar batas kewajaran merupakan hadiah Tuhan bahwa ia menjadi perantara untuk terus beramal kebaikan tanpa henti. Itulah yang kemudian mengantarkan namanya dikenang orang. []

Herlina

Herlina

Perempuan asal Sumenep, Madura kelahiran 31 Juli 1993. Alumni UIN Sunan Kalijaga, sekarang aktif di kegiatan sosial Yogya, perempuan pencinta alam, penikmat kopi dan buku. Selain itu tengah belajar berbisnis dan membangun usaha mandiri. Untuk saling tegur sapa, bisa dikunjungi melalui akun media Twitter: @Ellyn_31, IG: @ellynmusthafa, Email= [email protected]

Terkait Posts

Sa'adah

Sa’adah: Sosok Pendamping Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak  

19 Januari 2025
Umi Nyai Sintho' Nabilah Asrori

Umi Nyai Sintho’ Nabilah Asrori : Ulama Perempuan yang Mengajar Santri Sepuh

30 Desember 2024
Ning Imaz

Ning Imaz Fatimatuz Zahra: Ulama Perempuan Muda Berdakwah Melalui Medsos

8 Desember 2024
Siti Hanifah Soehaimi

Siti Hanifah Soehaimi: Penyelamat Foto Perobekan Bendera Belanda di Hotel Yamato yang Sempat Hilang

12 Oktober 2024
Teungku Fakinah

Teungku Fakinah Ulama Perempuan dan Panglima Perang

27 September 2024
Durrah binti Abu Lahab

Durrah binti Abu Lahab: Beriman di Tengah Kekufuran

26 September 2024
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Merariq Kodek

    Merariq Kodek: Ketika Pernikahan Anak Jadi Viral dan Dinormalisasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alarm Kekerasan Terhadap Anak Tak Lagi Bisa Diabaikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • #JusticeForArgo: Melawan Privilese Dalam Menegakkan Keadilan Korban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Budaya Gosip dan Stigma atas Perempuan dalam Film Cocote Tonggo (2025)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Refleksi Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab: Apakah Perempuan Tak Boleh Keluar Malam?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Refleksi Surah Al-Ankabut Ayat 60: Menepis Kekhawatiran Rezeki
  • Etika Sosial Perempuan dalam Masa ‘Iddah
  • Budaya Gosip dan Stigma atas Perempuan dalam Film Cocote Tonggo (2025)
  • Refleksi Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab: Apakah Perempuan Tak Boleh Keluar Malam?
  • #JusticeForArgo: Melawan Privilese Dalam Menegakkan Keadilan Korban

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID