• Login
  • Register
Jumat, 30 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Sebab Hidup Kita Bukan Hanya tentang Hari Ini

Melalui peta jalan menuju masa lalu itu, seringkali kita temui pemaafan pada kesalahan yang pernah dilakukan. Dan berharap esok, kesalahan yang sama takkan terulang

Zahra Amin Zahra Amin
13/03/2022
in Personal
0
berdakwah di era digital

berdakwah di era digital

223
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pernahkah kalian menemukan satu jalan buntu, tak tahu arah, tak tahu harus ke mana, dan tak tahu hendak mengadu pada siapa. Semua upaya yang telah dilakukan seakan sia-sia tanpa makna. Waktu seolah berhenti berputar. Semua diam, tak bergerak. Kita meradang, sendiri dan hidup terasa sunyi. Ternyata hidup bukan hanya tentang hari ini.

Jika sudah begitu, saya akan merefleksikan kembali makna perjalanan hidup, apa saja yang telah saya lakukan tempo hari. Menelusuri jejaknya, bahkan hingga pada kenangan yang tak ingin diingat sekalipun. Bukan untuk membongkar luka lama, tetapi menyapa setiap perasaan negatif yang pernah hadir. Mungkin masih ada sisa rasa kebencian, atau dendam yang luput, dan saya masih belum bisa memaafkannya.

Melalui peta jalan menuju masa lalu itu, seringkali kita temui pemaafan pada kesalahan yang pernah dilakukan. Dan berharap esok, kesalahan yang sama takkan terulang. Begitu juga harap yang sama dan selalu dirapalkan pada orang-orang kesayangan di sekitar. Bukan untuk menjadi lebih protektif. Tetapi lebih memvalidasi seluruh emosi yang ada, sehingga kita lebih siap untuk segala kemungkinan di depan mata, bahkan yang terburuk sekalipun.

Pengalaman pertama yang saya lalui, ketika menghabiskan waktu libur bersama keluarga. Tetiba ada orang yang saya pahami telah melakukan kesalahan pada kami, tanpa rasa bersalah dan penyelasan, ikut liburan bersama. Dulu belasan tahun silam, saat saya hamil anak pertama, dan usia kandungan masih trimester awal. Lalu dalam waktu bersamaan suami sakit, harus menjalani perawatan intensif di rumah.

Malam itu, ketika hujan besar, ada seorang lelaki yang datang ke rumah hendak meminjam mobil. Katanya untuk membeli sesuatu di kota terdekat. Sebab memang tempat tinggal kami hanya kampung kecil yang jauh dari akses kebutuhan masyarakat. Terlebih di masa itu, di mana untuk membeli obat di apotek saja kami harus keluar desa yang jaraknya lumayan jauh.

Baca Juga:

Menafsir Ulang Ajaran Al-Ḥayā’ di Tengah Maraknya Pelecehan Seksual

Etika Sosial Perempuan dalam Masa ‘Iddah

Refleksi Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab: Apakah Perempuan Tak Boleh Keluar Malam?

Sharing Properti: Gagasan yang Berikan Pemihakan Kepada Perempuan

Karena merasa sudah mengenal lama lelaki itu, kami izinkan ia membawa mobil meski dalam kondisi hujan besar. Selang satu jam kemudian, kami mendapat kabar jika mobil yang telah dipinjam itu menabrak pengendara motor, dan korban dalam kondisi koma di rumah sakit kota. Mobil tentu saja disita sebagai barang bukti. Lelaki yang meminjam mobil tersebut lepas tanggung jawab, ia pergi dan menyerahkan urusan itu pada kami.

Tentu saya marah, marah sekali. Keesokan harinya suami yang masih sakit harus melepas infus, ia bergegas ke Polsek, dan menemui keluarga korban untuk menyampaikan permohonan maaf, dan melihat secara langsung kondisi korban. Sampai di rumah, sakit suami kambuh, dan meminta temannya untuk memasangkan jarum suntikan infus lagi.

Dalam kondisi tersebut, saya tahu ada kemarahan bertahun-tahun yang terendap dan belum mampu saya lepaskan. Setiap kali bertemu dengan lelaki, yang saya sebut sebagai pembawa sial itu, tanpa kabar sebelumnya ikut dalam rombongan liburan keluarga. Refleks ingatan saya langsung kembali pada peristiwa belasan tahun lalu, ketika ia dengan entengnya meninggalkan sekian masalah dan kami yang harus menyelesaikan.

Ketika liburan kemarin mobil yang lelaki itu bawa mogok dalam perjalanan, dan lagi-lagi kami pula yang ikut direpotkan, bisa ditebak saya mengomel sepanjang sisa perjalanan, liburan yang akhirnya menjadi tak nyaman. Namun Gusti Allah punya cara lain untuk menegur ketidakadilanku terhadap kondisi yang terjadi itu. Tas yang kami bawa tertinggal di lokasi wisata.

Dari rangkaian peristiwa demi peristiwa yang saya susuri, bahkan hingga jauh ke belasan tahun silam, dimana sebutan pada lelaki pembawa sial itu mulai saya sematkan, saya tahu ada kata maaf yang belum mampu dilepaskan agar detik-detik yang kami anggap kelam, menjadi benderang di kemudian hari. Sebab memang hidup bukan hanya tentang hari ini, ada masa lalu yang harus kita ikhlaskan, dan masa depan yang juga harus diperjuangkan.

Sebagaimana maqalah Arab, yang dulu saat masa-masa  berseragam biru putih, dan abu-abu putih sering saya bubuhkan dalam buku agenda, لَنْ تَرْجِعَ الأَياَّمُ الَّتيِ مَضَتْ yang artinya “Tidak akan pernah kembali lagi hari-hari yang telah berlalu.” Jadi, pilihan untuk mengelola waktu, dan hari-hari kita dengan lebih baik, semua kembali pada diri kita sendiri.

Mungkin cerita versi kalian bisa berbeda. Ada banyak kata maaf yang belum sempat terucapkan pada orang tua, saudara, dan sahabat karib, atau bahkan barisan para mantan. Kita layak untuk menjalani hari-hari ke depan dengan rasa tenang, tanpa ada beban masa lalu yang membelenggu bagai sembilu. Dan percaya bahwa, damai yang kita damba akan menjelma menjadi nyata. []

Tags: HidupMaafMakna KehidupanperempuanWaktu
Zahra Amin

Zahra Amin

Zahra Amin Perempuan penyuka senja, penikmat kopi, pembaca buku, dan menggemari sastra, isu perempuan serta keluarga. Kini, bekerja di Media Mubadalah dan tinggal di Indramayu.

Terkait Posts

Memahami AI

Memahami Dasar Logika AI: Bagaimana Cara AI Menjawab Permintaan Kita?

30 Mei 2025
Kehendak Ilahi

Kehendak Ilahi Terdengar Saat Jiwa Menjadi Hening: Merefleksikan Noble Silence dalam Perspektif Katolik

29 Mei 2025
Al-Ḥayā’

Menafsir Ulang Ajaran Al-Ḥayā’ di Tengah Maraknya Pelecehan Seksual

29 Mei 2025
Independent Woman

Being Independent Woman is Not Always About Money, Bro!

27 Mei 2025
Fatwa Vasektomi

Membaca Fatwa Vasektomi MUI dengan Perspektif Mubadalah

26 Mei 2025
Noble Silence

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence Pada Ayat-ayat Shirah Nabawiyah (Part 2)

26 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Live TikTok

    Kasus Talak di Live TikTok: Memahami Batas Sah Talak di Mata Hukum

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Esensi Ibadah Haji: Transformasi Diri Menjadi Pribadi yang Lebih Baik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alarm Kekerasan Terhadap Anak Tak Lagi Bisa Diabaikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merariq Kodek: Ketika Pernikahan Anak Jadi Viral dan Dinormalisasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fondasi Kehidupan Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menilik Peran KUPI Muda dalam Momen Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Buku Sayap-Sayap Patah: Kritik Kahlil Gibran terhadap Pernikahan Paksa
  • Kasus Argo UGM dan Sampai Kapan Nunggu Viral Dulu Baru Diusut?
  • Pentingnya Menanamkan Moderasi Beragama Sejak Dini Ala Gus Dur
  • Memahami Dasar Logika AI: Bagaimana Cara AI Menjawab Permintaan Kita?

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID