Mubadalah.id – Melaksanakan shalat lima waktu dan puasa di bulan suci Ramadhan adalah kewajiban setiap orang Islam yang sudah dewasa dan mampu menjalankanya.
Melakasanakan shalat lima waktu dan puasa di bulan suci Ramadhan juga termasuk dalam salah satu rukun Islam.
Akan tetapi, bagaimana jika selama bulan suci Ramadhan ini, ada seseorang yang melaksanakan puasa ramadhan tapi tidak shalat lima waktu?
Jika merujuk pada buku Fikih Keseharian Gus Mus (KH. Ahmad Mustofa Bisri), maka shalat dengan segala kemudahan dan keluwesannya merupakan suatu kewajiban yang sama sekali tidak boleh ditawar atau ditinggalkan oleh seorang mukallaf.
Shalat menurut Gus Mus, bisa dilaksanakan ketika di rumah maupun di perjalanan, dalam keadaan aman maupun perang, ketika sehat maupun sakit, dan seterusnya.
Tidak bisa berdiri, sambil duduk, tidak bisa duduk sambil berbaring, dan seterusnya. Bandingkan dengan puasa, misalnya yang kalau tidak kuat, diperbolehkan mukak (berbuka).
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim menyebutkan bahwa “Islam itu dibangun di atas lima perkara: Bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, menunaikan haji ke Baitullah, dan berpuasa di bulan Ramadhan”.
“Jadi kalau kurang tiangnya, ya gotang. Dengan kata lain Islam seseorang diketahui sempurna atau tidak, melalui ketaatan dan keikhlasannya melaksanakan semua rukun (tiang) Islam ini. Terutama shalat,” tulis Gus Mus.
“Melihat banyak Al-Quran dan hadis mengenai kewajiban yang satu ini, saya berani mengatakan bahwa justru shalat inilah tiang utama atau soko gurunya,” tambahnya.
Gus Mus juga menyebutkan bahwa menurut sebuah hadis, konon nanti yang diusut pertama kali di Hari Pengadilan Agung atau Yaumul Hisab, adalah soal shalat.
“Jika shalatnya beres, orang boleh mengharap yang lain-lain tidak ada masalah. Karena itu, marilah sekali lagi kita mendoakan semoga Allah segera membuka hati mereka yang belum melaksanakan kewajiban shalat dan memberi kekuatan untuk istiqamah bagi yang telah melaksanakannya,” jelasnya.
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan kalau orang yang melaksanakan puasa ramadhan tapi tidak shalat lima waktu sebenarnya sedang menanggung dosa yang lebih besar karena meninggalkan syariat yang harus dikerjakan walaupun dalam keadaan uzur.