Mubadalah.Id– Pengertian teori Mubadalah. Repotrer Mubaadalah, Fachrul Misbahudin mengatakan, dalam perspektif mubadalah, laki-laki dan perempuan pada prinsipnya adalah sama sebagai manusia utuh ciptaaan Allah SWT.
“Mubadalah sesungguhnya merupakan sumbangan penting. Karena tidak hanya dalam memahami teks-teks keagamaan, melainkan juga sebagai cara pandang,” kata Arul, sapaan akrabnya saat menyampaikan materi Nge-Lambe bertajuk “Sepenting apa Mubadalah itu??” di Rumah Joglo, Majasem Karyamulya Kota Cirebon, Minggu, 23 Juni 2019.
Arul menjelaskan, dalam prinsip mubaadalah, pertama, setiap pihak baik laki-laki maupun perempuan sama-sama mempunyai kewajiban mewujudkan atau memelihara kebaikan dan menolak atau mengatasi keburukan dalam kehidupan bersama.
Kedua, lanjut dia, kelebihan pihak mana pun atas lainnya tidak menjadi alasan untuk melakukan penindasan dan sebaliknya kekurangan pihak mana pun tidak menjadi alasan untuk ditindas.
Dan terakhir, kata Arul, siapa pun yang lebih kuat dalam hal apa pun mempunyai kewajiban sama untuk memastikan pihak yang lebih lemah diperlakukan secara manusiawi.
“Meskipun metode ini dimaksudkan untuk merespons teks-teks primer dalam Islam yang menggunakan bahasa dengan kesadaran gender. Namun metode yang sama juga bisa menjadi cara baru dalam melihat keragaman sosial agar tidak melahirkan ketimpangan relasi,” ungkapnya.
Namun salah satu tantangan serius ikhtiar mewujudkan keadilan gender adalah cara pandang perbedaan pada laki-laki dan perempuan. Sebab, laki laki dan perempuan, keduanya dilihat bertentangan satu sama lain.
“Dalam cara pandang perbedaan ini sistem patriarki mempunyai andil besar. Laki-laki diletakan sebagai secara superior, sedangkan perempuan inferior. Tapi cara pandang mubadalah adalah menyapa laki-laki dan perempuan, baik teks agama, sosial, budaya dan lain-lainnya,” tukasnya.
Untuk diketahui, Nge-Lambe yang digelar Cherbon Feminist menghadirkan narasumber aktivis Seruni, Hito Maryam dan beberapa kontributor Mubadalah, diantaranya, Fitriana, Fitri Nur’ajizah, dan Fachrul Misbahudin, itu diikuti oleh beberapa mahasiswa Institut Agama Islam Negri (IAIN) Syekh Nurjati, dan Mahasiswa dari Sekolah Tinggi Filsafat Islam (STFI) Sadra Jakarta.
Demikian penjelasan terkait pengertian teori Mubadalah. Semoga kejelasan tentang pengertian teori Mubadalah bermanfaat bagi banyak orang. (FIT)