Mubadalah.id – Siti Khadijah Ra adalah salah satu model perempuan teladan yang memenuhi panggilan Islam.
Siti Khadijah Ra perempuan terhormat, pengusaha sukses, kaya, mandiri, mengungkapkan rasa cintanya lebih dulu kepada Nabi Muhammad Saw melamar, menafkahi keluarga, menenangkan suami, melipur lara, menyarankan, mengajak, menemani, dan bahkan melindunginya.
Ia adalah subjek dari wahyu Islam: “Bacalah”, dan wahyu-wahyu lain. Semua perempuan juga, sebagaimana semua laki-laki adalah subjek dari wahyu-wahyu Islam yang diturunkan.
Mereka dipanggil dan diajak untuk masuk ke haribaan Islam dan mengikuti petunjuk dan ajaran-ajarannya.
Perempuan bukanlah kelas kedua dalam panggilan ini. Bukan juga dipinggirkan dalam kerja-kerja pengorbanan untuk Islam.
Sejak hari pertama Islam hadir, perempuan bersama laki-laki menjadi subjek dari panggilan Islam, dan bahu-membahu menggerakkan komunitas untuk kesuksesan dakwah Islam.
Ikut mendukung Nabi Muhammad Saw membela, pasang badan, hijrah keluar dari Makkah, dan sebagian meninggal sebagai syahid atau pahlawan.
Ayat Pertama Turun
Sebagaimana kisah dalam berbagai sumber sejarah kenabian, termasuk kitab-kitab hadits, orang-orang yang dipanggil oleh Rasulullah Saw untuk mengenal Islam ketika ayat-ayat pertama turun adalah nama-nama perempuan, seperti Shafiyah dan Fatimah.
Beliau berdiri di bukit Shafa dan memanggil putri-putrinya, bibi dan paman-pamannya, kerabat dan teman dekatnya. Ali bin Abi Thalib Ra adalah orang kedua yang masuk Islam, kemudian Abu Bakar Ra.
Abu Bakar adalah orang yang sangat aktif mengajak teman-temannya untuk masuk Islam. Utsman bin Affan Ra dan Abu Ubaidah bin Jarrah masuk Islam karena Abu Bakar Ra.
Orang yang berjasa mengislamkan Umar bin Khathab Ra adalah Fatimah binti al-Khathab Ra adiknya sendiri.
Fatimah termasuk generasi pertama yang masuk Islam tanpa sepengetahuan kakaknya. Umar, saat itu, masih menjadi orang yang begitu membahayakan bagi Islam dan menakutkan banyak orang Islam.
Fatimahlah yang berani menghadapinya dan melunakkan hatinya. Sumayyah, ibu Ammar bin Yasir, adalah orang pertama yang tercatat meninggal syahid karena membela keimanannya. Dan dia adalah perempuan.*
*Sumber: tulisan Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku Qiraah Mubadalah.