• Login
  • Register
Sabtu, 7 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Dalam Catatan Sejarah, Perempuan Kerap Dilemahkan

Eksploitasi tersebut terjadi dalam banyak aspek kehidupan seperti, ekonomi, sosial, seksual, dan politik. Kerja-kerja perempuan bukan saja tidak dihargai sebagaimana kerja laki-laki, melainkan juga acap tidak dibayar

Redaksi Redaksi
21/03/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
sejarah perempuan

sejarah perempuan

493
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dalam pengalaman banyak sejarah manusia, mereka yang lemah, dianggap lemah atau sengaja dilemahkan adalah kaum perempuan.

Pada banyak konteks kebudayaan sejarah di dunia, terdapat situasi dan kondisi umum di mana perempuan diperlakukan bagai benda dan dinyatakan sah untuk dieksploitasi demi kepentingan laki-laki.

Eksploitasi tersebut terjadi dalam banyak aspek kehidupan seperti, ekonomi, sosial, seksual, dan politik. Kerja-kerja perempuan bukan saja tidak mereka hargai sebagaimana kerja laki-laki, melainkan juga acap tidak mendapatkan upah.

Kondisi ini sangat bertentangan dengan prinsip keadilan Islam. Al-Qur’an memberikan perhatian dan penghargaan yang sama bagi laki-laki dan perempuan untuk setiap pekerjaan mereka.

Al-Qur’an menyatakan: “wa li al-rijal nashib min ma iktasabu wa li al-nisa nashib min ma iktasabna,” (Bagi laki-laki bagian dari apa yang ia kerjakannya dan bagi perempuan bagian dari apa yang ia kerjakannya). Tuntutan bekerja tidaklah hanya untuk kaum laki-laki. Tetapi juga kaum perempuan.

Baca Juga:

Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha

Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

Memaknai Aurat Perempuan secara Utuh

Ibadah Kurban dan Hakikat Ketaatan dalam Islam

Perempuan adalah Manusia

Perempuan adalah manusia dengan segala kehormatannya dan berhak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, menghidupi anak-anaknya atau bersedekah bagi orang-orang yang membutuhkan.

Mereka adalah pribadi yang mandiri dan bisa untuk kerja mandiri, meskipun mereka mempunyai suami.

Pada masa sejarah Nabi, pernah ada orang yang melarang perempuan yang bekerja di kebun kurma miliknya.

Nabi membela perempuan itu dan memberikan kesempatan kepadanya untuk bekerja. “Petiklah buah kurmamu itu. Agar kamu bisa bersedekah dan berbuat baik kepada orang lain”.*

*Sumber: tulisan KH. Husein Muhammad dalam buku Ijtihad Kyai Husein, Upaya Membangun Keadilan Gender.

Tags: catatandalamDilemahkankerapperempuansejarah
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Kritik Asma Barlas

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

5 Juni 2025
Aurat

Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

5 Juni 2025
Batas Aurat

Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Fikih Ramah Difabel

Menggali Fikih Ramah Difabel: Warisan Ulama Klasik yang Terlupakan

5 Juni 2025
Batas Aurat Perempuan

Dalil Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Berkurban

    Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Solusi Ramah Lingkungan untuk Pembagian Daging Kurban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Raya dalam Puisi Ulama Sufi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memaknai Istilah “Kurban Perasaan” Pada Hari Raya Iduladha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • 3 Solusi Ramah Lingkungan untuk Pembagian Daging Kurban
  • Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha
  • Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang
  • Makna Wuquf di Arafah
  • Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID