• Login
  • Register
Minggu, 8 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Ibu Rumah Tangga Menjadi Mentor Literasi Digital Penyuluh Agama Islam

Pengalaman selama mengikuti kegiatan menjadi sangat menarik, karena ada beberapa hal baru yang saya temukan karena mengiyakan kesempatan ini

Karimah Iffia Rahman Karimah Iffia Rahman
03/07/2023
in Pernak-pernik
0
Literasi Digital Penyuluh Agama Islam

Literasi Digital Penyuluh Agama Islam

904
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Beberapa waktu lalu saya mendapatkan kesempatan menjadi narasumber mentor dalam kegiatan Bimbingan Teknis Literasi Digital Penyuluh Agama Islam. Pelaksana kegiatan tersebut adalah Direktorat Penerangan Agama Islam, Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam.

Lagi-lagi kesempatan emas seperti ini saya dapat dari Mubadalah.id. Mbak Zahra Amin selaku Pemred Mubadalah.id menghubungi saya dan memberikan sekilas tentang gambaran acara.

Karena memang belum ada agenda kemana-mana. Alias ya hari-hari hanya rebahan, saya yang pemula dalam hal tulis-menulis mengiyakan dengan niat sharing ilmu saja. Walaupun waktu pelaksanaan acara mepet sekali sehingga saya benar-benar tidak ada persiapan apapun.

Setelah mengetahui acara yang sesungguhnya dan datang ke TKP, lha kok saya ini merasa seperti nguyahi lautan. Bisa-bisanya orang baru mentas malah menjadi mentor lebih dari 70 Penyuluh Agama Islam se Indonesia yang notabene ilmunya se-dalam Palung Mariana. Tetapi pengalaman selama mengikuti kegiatan menjadi sangat menarik, karena ada beberapa hal baru yang saya temukan karena mengiyakan kesempatan ini.

Bertemu dengan Para Editor Hingga Mas Agus Magelangan

Pengalaman pertama yang menarik tentu karena acara ini adalah bimbingan teknis literasi digital. Tujuannya agar para penyuluh agama Islam dapat menuliskan pengalaman mereka selama di lapangan menjadi sebuah artikel populer di media keislaman. Maka saya pun bertemu dengan banyak editor media yang selama ini hanya bersapa di balik surel.

Baca Juga:

Tidak Ada Cinta Bagi Ali

Pro Kontra Konten Anak di Media Sosial dalam Perspektif Islam

Masa Depan Majelis Masyayikh: Profil 8 Kiai dan Bu Nyai Pengasuh Periode 2021-2026

Waspada Judi Online: Dari Sekadar Coba-coba Hingga Berujung Femisida

Mulai dari penulis perempuan yang saya kenal seperti Mbak Zahra Amin Pemred Mubadalah.id, Mbak Muallifah dari Neswa.id, Mbak Muyassaroh Hafidzoh penulis novel Hilda yang pernah mengisi acara literasi di komunitas yang saya kelola, Ibuku Content Creator.

Masih ada pula Mas Autad editor Alif.id, Mas Ubaidillah Fatawi Kepala Sekolah Bumi Cendikia Senior High School Yogyakarta, Mas Sarjoko dari Jaringan Gusdurian, Mas Alvin Choironi Pimred Islami.co, Mas Dedik Priyanto Sindikasi Media Keislaman, Anwar Kurniawan rekan satu almamater dengan saya sewaktu mondok di Yogyakarta hingga Mas Agus Mulyadi atau terkenal sebagai Agus Magelangan. Yaitu seorang Digital Creator yang pernah menjadi bagian dari Mojok.co.

Belajar Peta Lanskap Media Keislaman Hingga Storytelling

Pengalaman menarik lainnya adalah alih-alih menjadi mentor, saat tidak menjalani jobdesk sebagai narasumber mentor, saya justru menyimak materi yang para narasumber sajikan. Yakni dengan duduk bersama 8 Penyuluh Agama Islam yang setiap minggu bisa dengan mudahnya keluar masuk lapas. Ya apalagi kalau bukan karena untuk memberikan siraman rohani.

Saya awalnya kaget mendengar Pak Isma’il salah satu penyuluh agama meminta doa dan dukungan ia akhiri dengan kalimat, “Hari ini saya masuk penjara”. Ternyata aktivitas pekerjaan para Penyuluh Agama Islam ini sangat bisa kita jadikan cerita yang menarik, dan kita kemas menjadi sebuah artikel populer dengan gaya storytelling.

Bahkan saya sendiri tidak habis pikir dengan keahlian para Penyuluh Agama Islam. Saat pertama kali melaksanakan tugas kelompok, kelompok yang saya dampingi hanya menuliskan 4 poin dari materi yang telah Mas Alvin sampaikan.

Saya kira perwakilan dari kelompok kami hanya presentasi ala kadar dari 4 poin tersebut mengingat kami adalah kelompok paling akhir yang presentasi dan poin yang kami tulis pun serupa dengan kelompok lainnya.

Namun ternyata 4 poin tersebut terjabarkan menjadi 3 menit oleh Pak Fauzi dan Pak Almi. Artinya para Penyuluh Agama Islam memiliki bakat “bercerita” atau telah terbiasa menyampaikan cerita melalui lisan. Pelatihan literasi digital ini saya kira sangat tepat bagi para penyuluh untuk mengasah kemampuan lisan menjadi sebuah tulisan.

AI, Sebuah Hambatan atau Kawan?

Ketika fasilitator bertanya tentang tantangan menulis, salah satu tantangan yang kelompok Bakpia tulis – kelompok yang saya dampingi – adalah kehadiran AI atau Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan).

Banyak orang mengkhawatirkan beragam hal karena adanya AI ini termasuk terjun bebasnya trafik sebuah artikel di situs online. Karena saat ini orang banyak bertanya melalui AI daripada Google sebagai perusahaan mesin pencari.

Tetapi melalui pelatihan Literasi Digital ini, para Penyuluh Agama Islam kita himbau untuk berteman daripada menjadikan AI sebagai hambatan. Alasan paling mudahnya, melalui AI, para Penyuluh Agama Islam dapat menemukan ide menulis secara cepat. Terutama jika sewaktu-waktu mengalami writer’s block atau kesulitan dalam menulis.

Akhir kata, ketiga pengalaman ini tentu tidak akan saya dapat jika saya tidak menulis khususnya menulis di Mubadalah.id. Menulislah, karena ia akan membawamu ketempat dan kesempatan yang tidak terduga, seperti yang saya alami hari ini. []

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tags: Kementerian AgamaLiterasi DigitalMenulis PopulerPenulisPenyuluh Agama Islam
Karimah Iffia Rahman

Karimah Iffia Rahman

Alumni Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dan Kebijakan Publik SGPP Indonesia. Karya pertamanya yang dibukukan ada pada antologi Menyongsong Society 5.0 dan telah menulis lebih dari 5 buku antologi. Founder Ibuku Content Creator (ICC) dan menulis di Iffiarahman.com. Terbuka untuk menerima kerja sama dan korespondensi melalui iffiarahman@gmail.com.

Terkait Posts

Anda Korban KDRT

7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT

7 Juni 2025
KDRT

3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

7 Juni 2025
Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

6 Juni 2025
Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Aurat

Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

5 Juni 2025
Batas Aurat

Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jam Masuk Sekolah

    Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Jalan Tengah untuk Abah dan Azizah
  • 7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT
  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID