Mubadalah.id – Setelah rilis ditayangkan pada 28 September 2023, film Petualangan Sherina 2 berhasil membawa pesan konservasi alam ke layar lebar dengan cara yang mudah dicerna oleh semua kalangan, baik dari anak-anak, remaja hingga dewasa.
Bahkan dalam film Petualangan Sherina 2 membawa penonton dalam perjalanan yang penuh petualangan dan menggugah kesadaran untuk menyelamatkan orang utan dan hutan tropis .
Ya, walaupun saya ketinggalan baru menonton tadi malam, 10 Oktober 2023. Tapi, artinya masih ada kesempatan untuk bernostalgia dan kembali mengingat kenangan-kenangan indah ketika masa kecil dulu.
Film Petualangan Sherina 2 adalah sebuah karya yang menggugah pikiran dan relevan dengan kondisi sekarang. Yakni, mengangkat isu-isu penting terkait pelestarian alam dan perlindungan satwa liar. Sambil mengingat kembali film Petualangan Sherina tahun 2000 yang menggemaskan dan dirajut dalam sebuah petualangan yang menghibur.
Penting untuk kita ketahui, film Petualangan Sherina 2 disutradarai langsung oleh Riri Riza dan diproduseri oleh Mira Lesmana dengan pemeran utama Sherina Munaf dan Derby Romero. Serta ensembel pemeran baru Ardit Erwandha, Chandra Satria, Randy Danistha, Kelly Tandiono, Quinn Salman, dan Isyana Sarasvati.
Salah satu kekuatan film ini adalah visualnya yang menakjubkan. Pemandangan hutan yang luas dan kehidupan satwa liar yang direpresentasikan dengan baik memberikan dampak visual yang kuat. Serta berhasil menghidupkan karakter-karakter dengan baik. Akting Sherina dan teman-temannya memberikan nuansa kehangatan dan persahabatan yang mengharukan.
Selain itu, elemen cerita yang berhasil membuka cara pandang saya tentang pentingnya menjaga alam dan menghentikan perdagangan satwa liar.
Beruntungnya, saya menonton film ini dengan teman yang sudah pernah mengikuti sekolah dan berkegiatan di kantor Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) Palangkaraya. Artinya, saya bisa bertanya lebih eksplisit mengenal pelestarian OUKAL (Orang Utan Kalimantan).
Pelestarian Alam: OUKAL (Orang Utan Kalimantan)
OUKAL (Orang Utan Kalimantan) dengan nama latin Pongo pygmaeus adalah spesies orangutan asli pulau Kalimantan. Sekarang hewan ini hanya ditemukan di sebagian Kalimantan dan Sumatra. Tetapi selama era Pleistosen, mereka tersebar di seluruh Asia Tenggara dan Tiongkok Selatan.
Beberapa penelitian menyebutkan, orang utan adalah kera besar yang paling soliter, ikatan sosialnya terbatas, induk dan anaknya sangat bergantung padanya. Komponen makanan orang utan yang paling penting yaitu buah-buahan.
Tetapi, mereka juga dapat memakan dedaunan, kulit kayu, madu, serangga, dan telur burung. Adapun lama waktu hidup orang utan Kalimantan selama 35 sampai 40 tahun di alam liar, dan di penangkaran dapat mencapai usia 60 tahun.
Kali pertama tertarik OUKAL, terinspirasi dari Borneo Orang Utan Survival Foundation saat Mira Lesmana Produser Film Petualangan Sherina melakukan perjalanan pelepasliaran orang utan bersama sutradara Riri Riza dan Sherina.
Mira mendapatkan kesempatan untuk melepasliarkan ibu dan anak orang utan, bernama Hilda dan Hadijah. Hal ini disampaikan melalui laman instagramnya Mira pada 06 Oktober 2023, “Merekalah inspirasi tokoh Hilda dan Sayu dalam Petualangan Sherina 2”.
Saat cuplikan pelepasliaran ibu (Hilda) dan anaknya (Sayu) orang utan, mata saya berkaca-kaca dan memburam oleh air mata. Bagaimana tidak, orang utan yang hidupnya soliter, ikatan sosialnya terbatas, induk dan anaknya sangat bergantung padanya dari usia bayi hingga ia mulai bertumbuh bisa memanjat dan mengenali hutan liar. Kemudian malah dipisahkan ke hutan liar. Layaknya anak yang kehilangan induknya.
Ditambah lagi, adanya adegan pencurian Sayu, anak orang utan yang dilakukan oleh komplotan anak buah Pingkan yang melakukan perdagangan satwa liar orang utan yang diperintahkan oleh Syailendra dan Ratih, sosok bos besar yang banyak mengkoleksi dan mengawetkan satwa-satwa langka yang dilindungi. Hal ini membuat saya merasa gedeg, jengkel dan tidak habis pikir.
Perlindungan Satwa Liar
Jika dikaitkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar, bahwa tumbuhan dan satwa liar merupakan bagian dari sumber daya alam hayati yang dapat dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Bahkan pemanfaatannya kita lakukan dengan memperhatikan rakyat, dan pemanfaatannya dapat kita lakukan dengan memperhatikan kelangsungan potensi, daya dukung, dan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa liar.
Artinya, perdagangan satwa liar harus benar-benar kita lindungi. Sebab, hal ini akan berdampak pada keseimbangan ekosistem alam.
Menurut organisasi perlindungan satwa liar ProFauna Indonesia, lebih dari 95 persen satwa yang dijual di pasar domestik merupakan tangkapan langsung dari alam, bukan merupakan produk hasil penangkaran. Perdagangan satwa ilegal ini dapat dikatakan apabila tidak memiliki izin resmi dari pemerintah serta Balai Konservasi Sumber Daya Alam.
Sebagaimana ketentuan Pasal 21 Undang No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, yang menyebutkan bahwa setiap orang tidak boleh untuk menangkap, melukai dan membunuh. Serta menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, hingga memperniagakan satwa liar.
Ironisnya, hingga saat ini, bisnis perdagangan satwa liar semakin marak kita jumpai di Indonesia.
Ajaran Islam
Ajaran Islam telah menegaskan, bahwa tidak ada satupun ciptaan-Nya yang sia-sia bagi manusia. Sebagaimana firman Allah Swt dalam Qur’an Surah Ali Imran ayat 191:
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. Al-Imran [3]:191)
Islam mengajarkan umatnya untuk menyayangi binatang dan menjaga kehidupannya sebagai salah satu ciptaan Allah SWT. Allah Swt mengingatkan manusia bahwa Sang Pencipta menciptakan segala sesuatu di alam, termasuk hewan, suatu keyakinan yang harus kita lindungi.
Artinya, manusia tidak pula memiliki hak tak terbatas untuk menggunakan alam sehingga merusak keseimbangan ekologisnya. Bahkan, Islam tidak membenarkan manusia untuk menyalahgunakan binatang untuk tujuan perdagangan satwa liar maupun sebagai objek eksperimen sembarangan.
Senada, MUI juga memutuskan, wajib hukumnya bagi umat Islam memperlakukan satwa langka dengan baik. Dengan jalan melindungi dan melestarikannya guna menjamin keberlangsungan hidupnya.
Hal tersebut meliputi: menjamin kebutuhan dasarnya, seperti pangan, tempat tinggal, dan kebutuhan berkembang biak. Serta tidak memberikan beban yang di luar batas kemampuannya.
Termasuk tidak menyatukan dengan satwa lain yang membahayakannya, menjaga keutuhan habitat, dan mencegah perburuan. Serta mencegah perdagangan illegal, mencegah konflik dengan manusia dan menjaga kesejahteraan hewan (animal welfare).
Secara keseluruhan, Film Petualangan Sherina 2 memberikan pesan penting tentang konservasi alam. Film ini layak untuk ditonton bersama keluarga. Terlebih bisa menjadi bahan untuk merenungkan betapa pentingnya menjaga alam dan satwa liar untuk masa depan planet yang kita huni sekarang ini. []