• Login
  • Register
Kamis, 17 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Pembelaan Terhadap Palestina itu Absolut, Bukan Pilihan

Palestina tidak bersalah atas kejadian Holocaust, lantas kenapa Palestina yang harus menanggung dosa para Nazi?

mahdiyaazzahra mahdiyaazzahra
11/01/2024
in Publik
0
Pembelaan Palestina

Pembelaan Palestina

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Seorang anak kecil mengatakan bahwa ia membela Israel karena beragama Kristen. Saya sangat sedih mendengarnya, karena banyak sekali saudara Kristen di Palestina pun ikut diserang dan dibunuh oleh Israel. Banyak yang masih salah paham bahwa ini adalah konflik agama, atau sekedar perebutan kekuasaan semata.

Permasalahan di Palestina bukanlah persoalan perbedaan pilihan seperti pilihan capres yang bisa dengan bebas kita hormati pilihannya. Persoalan Palestina adalah tentang di mana kaki kita berdiri antara haq dan bathil (benar dan salah).

Maka pembelaan terhadap Palestina itu bersifat absolut bukan pilihan seperti memilih capres. Kita tentu menghormati Yahudi dan berbelasungkawa atas peristiwa Holocaust dan segala kekejaman yang menimpa Yahudi.

Holocaust adalah peristiwa penganiayan dan pembataian sistematis terhadap enam juta orang Yahudi Eropa oleh rezim Nazi Jerman dan sekutu serta para kaki tangannya. Holocaust terjadi dari tahun 1933 hingga 1945. Pada tahun-tahun ini lah Yahudi benar-benar menderita.

Namun apa yang terjadi pada Palestina adalah sebuah kezaliman. Palestina tidak bersalah atas kejadian Holocaust, lantas kenapa Palestina yang harus menanggung dosa para Nazi? Ada beberapa hal tentang Israel dan Palestina yang perlu diketahui bersama.

Baca Juga:

Film Rahasia Rasa Kelindan Sejarah, Politik dan Kuliner Nusantara

Iran dan Palestina: Membaca Perlawanan di Tengah Dunia yang Terlalu Nyaman Diam

Nelayan Perempuan Madleen, Greta Thunberg, dan Misi Kemanusiaan Palestina

Two State Solution: Solusi Perdamaian bagi Palestina-Israel atau Tantangan Integritas Nasional Terhadap Pancasila?

  1. Zionis bukan Yahudi

Wartawan Yahudi bernama Theodor Herzl mendirikan gerakan Zionisme yang merupakan sebuah gerakan politik. Agenda utama mereka adalah menghimpun orang-orang Yahudi yang telah berdiaspora sejak ribuan tahun untuk kembali ke tanah Palestina.

Istilah zionisme sendiri berasal dari kata zion yang dalam bahasa Ibrani berarti batu karang. Hal ini merujuk pada bagunan Solomon Temple  di atas bukit karang yang bernama Zion yang terletak di sebelah Barat Daya Kota al-Quds atau Yerusalem.

Zionisme adalah ideologi konyol karena ingin memindahkan seluruh orang Yahudi ke Palestina. Yahudi seharusnya tinggal di tempat mereka lahir. Benar bahwa mereka selama ini terusir, namun kini Nazi sudah tidak ada. Banyak pemeluk agama Yahudi hidup di seluruh belahan bumi dan hidup dengan baik.

Palestina milik penduduk Palestina, dan tidak seorang pun boleh mengusirnya. Menolak zionis bukan berarti menolak Yahudi. Maka, penolakan kita terhadap zionis tidak akan menganggu kehidupan warga Yahudi.

  1. Penjajahan Palestina selama 75 tahun

Zionis yang kemudian menamakan negaranya menjadi Israel berdiri pada tahun 1948 setelah perang dunia kedua. Dan pada tahun inilah Israel memulai pendudukannya di Palestina. Sejak saat itu penyerangan terhadap warga Palestina terus terjadi. Israel bersama Amerika, Inggris, dan Uni Eropa yang menyuplai persenjataan lengkap.

Sedangkan Palestina yang saat itu baru saja bebas dari pendudukan Inggris tidak memiliki kekuatan militer. Wilayah Palestina yang semula meliputi seluruh bagian perlahan berkurang hingga menyisakan Gaza dan Tepi Barat.

  1. Kekejaman, pemerkosaan, penyiksaan

Selama 75 tahun warga Palestina mengalami penyerangan dan penyiksaan. Warga Palestina tidak pernah bisa bebas menjalani hidup. Beberapa orang ditahan selama puluhan tahun dan tidak diberi makanan yang layak. Baru-baru ini seorang anak perempuan diperkosa oleh puluhan tentara Israel lewat vagina dan anus hingga organnya sobek.

  1. Hak hidup tidak terpenuhi

Selama puluhan tahun warga Palestina hidup dengan keterbatasan. Sumber air yang terbatas, pelarangan penanaman pohon zaitun, sedangkan Israel bebas menanam pohon kurma dan zaitu secara ilegal. Menjelang Idul Fitri seringkali Israel menyerang warga. Bahkan Israel melarang warga mengunjungi Baitul Maqdis yang merupakan kiblat pertama umat Islam.

  1. Bukan konflik Agama

Apa yang terjadi di Palestina bukanlah konflik agama. Di sana, ada berbagai agama mulai dari Islam, Kristen, dan Yahudi. Israel membunuh semua orang tanpa melihat agamanya termasuk Kristen dan Yahudi. Beberapa waktu lalu, Sinagog di Gaza pun hancur.

Jika Zionis beragama Yahudi dan yang mereka lakukan adalah pembelaaan terhadap Yahudi, maka tidak mungkin mereka menghancurkan Sinagog. Tempat yang sangat sakral bagi mereka. Jika benar ini konflik agama atas nama balas dendam, kenapa Israel menyerang umat Islam? Kenapa mereka tidak menyerang orang-orang yang berkomplot dengan Nazi?

Meskipun kita menolak Israel dan Zioinis, namun tidak berarti kita menolak Yahudi. Pemeluk Yahudi aman tinggal di seluruh bagian dunia. Banyak para pemuka Yahudi yang menolak Zionisme yang bertolak belakang dengan ajaran agama Yahudi.

Dengan demikian, kita tidak memiliki alasan untuk membela Zionis. Membela Zionis sama dengan membela kebathilan. Kelak di akhirat, kita akan dimintai pertanggung jawaban, kenapa kita memilih buta padahal kita diberi mata? []

 

Tags: duniaGazaIsraelPalestinapembelaanpolitik
mahdiyaazzahra

mahdiyaazzahra

Founder & teacher at Pusat Studi Benome (Tahsin & Gender studies) Zerowaste enthusiast, soapmaker at Benomesoapery Bisa disapa di akun instagram @mahdiyaazzahro

Terkait Posts

Sirkus

Lampu Sirkus, Luka yang Disembunyikan

17 Juli 2025
Disabilitas dan Kemiskinan

Disabilitas dan Kemiskinan adalah Siklus Setan, Kok Bisa? 

17 Juli 2025
Wonosantri Abadi

Harmoni Iman dan Ekologi: Relasi Islam dan Lingkungan dari Komunitas Wonosantri Abadi

17 Juli 2025
Zakat Profesi

Ketika Zakat Profesi Dipotong Otomatis, Apakah Ini Sudah Adil?

16 Juli 2025
Representasi Difabel

Dari Layar Kaca ke Layar Sentuh: Representasi Difabel dalam Pergeseran Teknologi Media

16 Juli 2025
Sound Horeg

Sound Horeg: Antara Fatwa Haram Ulama’ dan Hiburan Masyarakat Kelas Bawah

16 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • eldest daughter syndrome

    Fenomena Eldest Daughter Syndrome dalam Drakor When Life Gives You Tangerines, Mungkinkah Kamu Salah Satunya?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lampu Sirkus, Luka yang Disembunyikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Sejarah Ulama, Guru, dan Cendekiawan Perempuan Sengaja Dihapus Sejarah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harmoni Iman dan Ekologi: Relasi Islam dan Lingkungan dari Komunitas Wonosantri Abadi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mu’adzah Al-Adawiyah: Guru Spiritual Para Sufi di Basrah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Mu’adzah Al-Adawiyah: Guru Spiritual Para Sufi di Basrah
  • Lampu Sirkus, Luka yang Disembunyikan
  • Mengapa Sejarah Ulama, Guru, dan Cendekiawan Perempuan Sengaja Dihapus Sejarah?
  • Disabilitas dan Kemiskinan adalah Siklus Setan, Kok Bisa? 
  • Perempuan Menjadi Pemimpin, Salahkah?

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID