Judul Buku: The Alpha Girl’s Guide
Penulis: Henry Manampiring
Jumlah Halaman: 264 Halaman
Penerbit: Gagasan Media
Cetakan: Edisi kedua, cetakan ke-1, 2020
ISBN: 978-979-780-954-6
Mubadalah.id – Buku The Alpha Girl’s Guide merupakan buku yang ditulis Henry Manampiring, seorang praktisi marketing dan advertising, penulis buku non-fiksi, dan pegiat Twitter @nawsplatter yang menaruh perhatian pada isu-isu perempuan.
Terdapat banyak tema dalam buku The Alpha Girl’s Guide, namun ada satu tema yang menarik perhatian saya yaitu The Alpha Friend.
Namun sebelum menjelaskan Alpha Girl, penulis terlebih dahulu membuka dengan sebuah kehidupan “Alpha Female”. Mereka merupakan para perempuan yang menginspirasi, memimpin, menggerakan orang sekitarnya, dan membawa perubahan. Bahkan mereka juga seorang perempuan yang cerdas, percaya diri dan independen.
Namun untuk menjadi seorang Alpha Female dewasa, mereka harus memulai sejak dini dengan menjadi seorang Alpha Girl.
Alpha Female ini seringkali dipersepsikan sebagai seseorang yang tidak memiliki teman. Namun Henry Manampiring berpendapat bahwa itu adalah persepsi yang keliru. Karena, meskipun memang banyak Alpha Female yang terkesan tidak memiliki banyak teman. Tetapi banyak juga Alpha Female yang memiliki kelompok teman, kehidupan sosial aktif.
Untuk itu, kita harus mengetahui bagaimana seorang Alpha Girl dalam berteman:
Pertama, teman yang fair, tidak dimanipulasi, dan tidak memanipulasi.
Adapun prinsip dasar pertemanan seorang Alpha Girl adalah menolak dimanipulasi teman dan juga menolak memanipulasi teman.
Bagi seorang Alpha Girl pertemanan haruslah fair, setara, dan sejajar. Artinya, tidak semua orang layak kita jadikan “teman”.
Karena, kenyataannya banyak sekali orang di luar sana yang tidak ingin tulus berteman dan bahkan hanya dilihat sebagai “sumber manfaat”. Misalnya hanya untuk meminjam catatan atau sekadar ingin menumpang popularitas.
Untuk itu, seorang Alpha Girl akan selektif memilih teman. Namun, “selektif” di sini bukan memilih-milih karena membedakan suku, ras, agama, atau kekayaan. Akan tetapi, selektif di sini merupakan hal yang positif yaitu hanya memilih berteman dengan mereka yang tulus menjadi teman kita.
Karena ketika kita berteman dengan orang yang manipulatif atau menjadi parasit, justru hanya akan merugikan dan membuang-buang waktu, uang, dan tenaga. Dan seorang Alpha Girl aka menggunakan waktunya sebaik mungkin, termasuk di dalam pertemanan.
Seperti yang sudah saya jelaskan bahwa Alpha Girl menolak dimanipulasi oleh orang-orang yang tidak tulus. Dengan begitu juga sebaliknya. Seorang Alpha Girl tidak akan memanipulasi orang lain walaupun dia mampu melakukan itu dengan kecerdasan atau kecantikannya.
Kedua, say no to gosip.
Selain pertemanan yang tulus, Alpha Girl juga mementingkan aktivitas pertemanan yang positif. Seorang Alpha Girl tidak akan menghabiskan banyak waktu untuk membicarakan orang lain. Meskipun bergosip memang kegiatan yang biasa ia lakukan. Namun, seorang Alpha Female dewasa tidak akan melakukannya atau minimal berusaha untuk menguranginya.
Henry Thomas Buckle juga pernah mengatakan,”Great minds discuss ideas. Average minds discuss events. Small minds discuss people” (jiwa besar membicarakan ide-ide. Jiwa biasa-biasa saja membicarakan peristiwa. Jiwa kerdil membicarakan orang lain.)
Bila kita merenungkan kalimat ini, memang benar adanya. Waktu yang kita miliki terbatas. Saat berkumpul dengan teman-teman, seorang Alpha Girl punya pilihan: apakah ia akan menghabiskan waktu itu hanya untuk membicarakan orang lain (dan berjiwa kerdil), atau justru untuk membicarakan ide-ide baru.
Misalnya, sebuah penemuan baru yang dibaca dari artikel, tips-tips olahraga yang efektif, dan begitu banyak topik lain yang bisa ia bicarakan selain membicarakan orang lain.
Intinya, saat Alpha Girl asik mengobrol dengan teman-temannya, ia akan lebih banyak membicarakan topik yang bersifat menambah pengetahuan atau wawasan daripada sekadar membicarakan kehidupan orang lain.
Ketiga, tidak membully dan menolak di-bully.
Mungkin saaat ini, Alpha Girl menduduki strata yang tinggi saat ini di sekolah/kampus. Ia terkenal sebagai siswi berprestasi, populer, banyak orang kagumi dan lain-lain. Artinya memiliki power untuk mempengaruhi atau menggerakkan orang lain.
Namun, Alpha Girl tidak boleh menyalahgunakan power tersebut. Seperti nasihat yang ia berikan kepada Spiderman (versi Tobey Maguire), oleh pamannya, “With great power comes great responsibility” (kekuatan dan pengaruh yang besar memiliki tanggung jawab yang besar pula).
Mungkin saat kita memiliki power dan pengaruh besar, dan kemudian ada yang berani mencela dan mencoba menzalimi kita, pastilah godaannya besar untuk membalas dengan habis-habisan.
Namun Alpha Girl tidak akan pernah membully orang lain, sekalipun orang tersebut terkesan layak ia perlakukan seperti itu. Karena, tidak ada satu alasan pun yang bisa membenarkan Alpha Girl menggunakan powernya untuk tujuan tersebut yaitu membully orang lain.
Maka dari itu, sebagaimana sudah saya jelaskan di atas, jika kita ingin menjadi seorang Alpha Female yaitu perempuan yang menginspirasi, memimpin, menggerakan orang sekitarnya, dan membawa perubahan. Maka kita bisa mulai sejak dini dan menjadi seorang Alpha Girl.
Dan ketika kita manjadi seorang Alpha. Maka kita harus memiliki teman yang fair, tidak dimanipulasi dan tidak memanipulasi, Say no to gosip atau membicarakan orang lain, dan tidak membully dan menolak di-bully. []